11. Fine Day

347 84 0
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"HYUNJIN IH! DIEM NAPA SIH?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HYUNJIN IH! DIEM NAPA SIH?!"

Yang di sebut namanya hanya tertawa menanggapi. Buat si terganggu makin emosi. "Ahahah! Santai dong Neng, sensi banget, wkwk!"

"Udah ah! Males gue sama lo."

"Dih-dih Neng! Jangan kabur dong— Aduh!"

"Godain doi mulu lo, cinta tahu rasa."

Sahut Jisung yang baru aja geplak kepala sahabatnya itu lumayan kencang. Si Hyunjin cuma berdecak sambil usap-usap bagian sakitnya.

"Ya, emang kok." gumamnya. Yang sayangnya gak Jisung dengar. Dia lebih memilih fokus pada salah satu kelas yang ternyata jadwal olahraga kali ini bersamaan dengan kelasnya.

"Eh! Si imut tuh! De— hmhp!"

"Ck! Gak usah manggil. Gue gorok lo nanti."

Usaha Hyunjin buat panggil si imut gagal karena Jisung udah bekap mulutnya lebih dulu. Pokoknya dia gak mau kamu sampai datang menemuinya kali ini. Fokus dulu sama pelajaran olahraga, halah.

Oh, berarti pas udah selesai olahraga boleh dong ya, Sung? :)

°°°

"Tupai!"

"Hm?"

"Eh!"

Jisung terkejut, begitu pula gadis yang di tatapnya. Acara rebahannya terganggu. Bola yang dia ajak tidur setengah jam yang lalu itu dia jauhkan.

"Hehe, halo Kak Han? Maaf, ganggu ya?"

Gak ada sahutan berarti dari Jisung selaku yang di beri pertanyaan. Dia berbalik memunggungi gadis yang belum lama ia kenal itu dengan satu tangannya yang masih ia gunakan sebagai bantal.

Gadis itu menghela napas pelan, senyuman yang tadinya terukir luntur. Kenapa lelaki ini berbeda? Pikirnya.

Tupai yang tadinya dia kejar udah menghilang di balik rimbunnya dedaunan di atas pohon besar rindang yang buat tempat berteduh Jisung saat ini.

Akhirnya tanpa pikir panjang gadis itu pergi menjauh, kembali ke tempat teman-temannya berada. Waktu istirahat sebentar lagi usai, dia harus kembali ke kelas.

Iya, itu sebelum tangannya di genggam oleh lelaki yang tadinya berbalik untuk mengabaikannya secara sengaja.

Han Jisung, menarik pergelangan tanganmu untuk berhenti melangkah lebih jauh.

"Makasih." ucapnya kemudian. Dahimu mengerut.

"He? Makasih buat apa?" tanyamu. Jisung mengalihkan pandangannya, pegangi tengkuknya yang mulai basah akan keringat karena sinar matahari yang begitu teriknya siang ini.

Kamu, tetap menanti jawabannya. Bisa kamu lihat wajahnya yang mulai merah, entah karena malu atau sinar matahari?

"Pokoknya makasih! Barangnya... Udah aku tonton." dia alihkan pandangannya padamu, kamu terpaku senjenak sebelum mendengarkan dia yang kembali bicara. "Bagus semua. Kayak yang aku pengen. Makasih."

Dan detik saat Jisung selesaikan kalimatnya, senyummu mengembang dengan rapinya gigimu sebagai tambahan. Anggukan kecil berulang darimu sebagai pemanis.

Jisung sukses telah mengakui ucapan sahabatnya itu.

Kalau boleh jujur, senyuman milikmu itu indah. Begitu lebar, tapi manismu masih tersimpan apik di setiap garis matamu yang terbentuk akibat tersenyum.

Kalau boleh jujur, Jisung suka. Si manis ini, ternyata telah mampu buat hati Jisung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Hanya dengan senyumanmu.

"Imut."

---

Tbc.

Monday, 2 march 2020

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Tuesday, 24 november 2020

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang