You can tap the star (⭐) icon there!
Thank you!
💙
•
Kamu memeluknya. Ceritanya telah usai. Tapi tangis Jisung belum juga berhenti sejak beberapa menit yang lalu. Di temani langit sore yang mulai menggelap, tangis Jisung perlahan berhenti. Meski bahunya sesekalu terangkat karena isaknya yang masih belum hilang. Kamu tersenyum teduh, menggerakkan kedua tanganmu untuk mengusap semua air matanya, gak lupa tepukan dan usapan lembut di punggung jadi caramu menenangkan.
"Maaf, buat seragam kamu basah. Aku nggak nyangka bakal nangis—hiks," Kamu hampir aja tertawa. Cara Jisung mengatur napasnya agar kembali teratur itu lucu. Tapi kamu segera bersuara ketika isakan mulai berkurang kamu dengar.
Masih dengan senyum yang sama. "Sekarang Kakak gimana?"
"Hm? Apanya?"
Kini tawamu benar-benar terdengar. Suara seraknya masih ada. Ada bibir melengkung ke bawah yang sedikit maju ke depan. Kamu menggeleng pelan dan menimpali.
"Sekarang Kak Han.. bukannya udah berbeda seratus delapan puluh derajat dari saat itu? Terbukti, banyak yang suka ke Kakak. Itu semua karena apa?" Kamu menunjuk dadanya. "Masa lalu Kakak," tambahmu.
"Aku nggak bilang masa lalu Kakak nggak buruk, tapi sekarang siapa yang punya kepribadian mirip malaikat ini, hm? Kamu, Kak Han. Kayak bulan, semua punya sisi gelapnya masing-masing. Tapi yang penting itu masa sekarang, bukan masa lalu. Pelajarannya udah Kakak ambil, udah juga dilakukan. Lalu kenapa? Kenapa malah takut? Nggak gitu cara hukum diri sendiri karena kesalahan masa lalu. Kamu itu manusia Kak, manusia itu tempatnya salah. Tapi selalu ada hal baik yang terjadi setelahnya, kalau manusia itu mau berubah dan janji nggak akan lakuin hal yang sama lagi. Itu yang lebih penting.
"Kakak nggak perlu balas dendam. Balas dendam itu nggak pernah baik, Kak. Dia buruk. Jadi jangan kamu ulangin keburukan yang udah pernah terjadi. Cukup jadi Kak Han kayak sekarang, itu udah cukup. Lebih, dari cukup. Aku yakin ibu Kak Han juga nggak seneng kalau tahu anaknya batasi diri dengan nggak jatuh cinta sama perempuan karena masalah hari itu. Ibu Kak Han pasti sedih. Karena semua orang pantas Kak, untuk dicinta dan mencinta.
"Jadi, Kak Han. Bisa tolong lebih cintai diri sendiri dan biarkan hati kamu bebas terima cinta dari semua orang?"
"Y/n, itu..."
"Sulit ya?" Tepukan di punggung jadi hadiah tambahan selain senyummu. kamu menggumam pelan. "Nggapapa, perlahan ya, Kak? Tolong jangan jadi tertutup lagi mulai sekarang, oke?"
Ia memelukmu. Merengkuhmu dalam hangat tubuhnya dengan erat. Seolah gak ada hari esok, dia kembali teteskan air matanya di bajumu. Tepukan kembali kamu berikan, lembut dan tenang. Beserta detak jantung yang menggila ingin lepas rasanya. Tapi kamu tetap bertahan untuk mengontrol.
"kamu tahu kalau kamu baik banget nggak?"
Kamu terkekeh. "Aku bukan baik. Aku cuma beruntung karena punya orang-orang yang selalu positif di sekitar aku sampai buat aku begini."
"Kamu beneran baik kalau gitu."
"Iyaa, terserah Kak Han. Aku suka apa aja, asal Kak Han yang sebut."
"Oke, ayo balik."
Pelukan seketika dia lepas. Ia pungut tas selempang yang ia taruh di atas lantai sebelumnya. Berjalan ke arah pintu keluar atap. Kamu terkekeh.
"Kak Han, nggak mau peluk aku lagi?!"
"Enggak!"
"Yakin?!" katamu sambil kejar si pujaan hati.
"Ayo pulang aja! Kamu pasti dicariin tuh, sama siapa, si mas Dowoon!"
"Ah, yaudah. Jangan nyesel kalau nanti di rumah malah kepikiran aku terus pengen peluk ya?!"
Sejujurnya, Jisung malu. Grogi. Canggung jadi satu. Ah, detak jantungnya bahkan terlalu cepat. Wajahnya panas sekali. Jisung harus segera mandi nanti sesampai rumah.
"Kak Han! Jangan lupa, kasih aku kesempatan kedua ya?"
Lantas Jisung serius berpikir akan kamu dan segala kalimat manismu padanya.
"Aduh, beneran pengen peluk..."
---
Tbc.
Thursday, 17 february 2022
Hello, Stay!
Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.M.n
Publish: Sunday, 20 march 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Han! | H. Jisung
Fanfiction[ Han Jisung and You ] How Jisung learn about struggle and life from a girl whom hardly want him. ° Kak Han, aku mau kamu. Tapi kayaknya Tuhan nggak izinin aku untuk itu. ° Start: 1 September 2020 Finish: 25 March 2022 |Special thanks to : SKZ, Stay...