28. Glad You Exist

113 34 4
                                    

You can tap the star (⭐) icon there!

Thank you!

💙

Jisung mendapat banyak semangat, dari semua orang-orang yang selalu dia bantu dan sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung mendapat banyak semangat, dari semua orang-orang yang selalu dia bantu dan sapa. Para teman-temannya hingga guru. Senyuman Jisung mengembang, tapi nampak semakin lebar ketika matanya menangkap sosok yang selama satu minggu lalu absen ke sekolah. Dengan tas selempangnya ia berlari mendekat, menghampiri dan menyapa dengan riangnya.

"Kamu masuk beneran?!"

Kamu yang agak tersentak kaget itu berujung terkekeh pelan. Lantas mengangguk dan menjawab pertanyaan retorik sang pujaan hati. "Iya, Kak Han. Aku udah kangen sekolah juga."

Jisung tergelak. "Kirain kangen aku." Niatnya menggoda, hanya main-main. Tapi rupanya kamu tersenyum malu. Menggumam lirih.

"Itu alasan utamanya."

"Ya? Kamu bilang apa?"

Tentu, Jisung gak dengar. Tapi kamu bersyukur akan itu. "Bentar lagi bel, Kak. Aku duluan ya?" Tanpa sempat Jisung membalas, kamu udah lebih dulu berjalan cepat ke arah kelas. Meninggalkan Jisung dengan semua risaunya yang kembali menguasai.

Entah otaknya yang terlalu lama berpikir atau memang kejadian barusan pernah terjadi sebelumnya? Lagi-lagi ia hanya semakin pusing ketika berpikir. Ia menggeleng pelan, mengusir segala gundah yang ia rasa dan memantapkan diri untuk melangkah masuk ke kelas.














"Bro, gue masuk kelas dulu."

Jisung mengerutkan alisnya heran. "Kok buru-buru?"

"Hehe, ada deh!" Ah, tapi Jisung paham. Hyunjin temannya itu pasti hampiri si salah satu anak perempuan di kelas mereka yang selalu sibuk. Yang selalu gunakan waktu luangnya untuk belajar. Jisung tersenyum simpul. Temannya udah jatuh cinta rupanya.

Lalu, dia kapan ya?

Sekali lagi, ia menggeleng. Dengan keras menentang pemikirannya barusan. Enggak, Jisung nggak akan jatuh cinta!

"Kak Han? Aku boleh duduk di sini?"

Kembali, di bangku kantin kalian bertemu. Kembali pula kamu mengambil langkah layaknya awal dulu. Seolah lupa dengan rentetan pesanmu pekan lalu, kamu memutuskan untuk bisa semakin dekat. Berhubung Jisung pula gak masalah akan dirimu yang menyukainya, maka kamu akan senantiasa berjuang.

Jisung tersenyum menanggapi pertanyaanmu, ia jelas mengangguk dan kamu duduk di hadapannya. "Aku tadi lihat kak Hyunjin, mau ke mana?" basa-basimu.

Jisung menjawab, "Ah, dia? Mau samperin ceweknya kali." Ada kekehan ringan yang tercipta setelahnya. Kamu lihat Jisung sepertinya tengah menerka sang sahabat menggoda seseorang. Si incaran hati.

Kamu mengangguk paham. "Kak Hyunjin bisa suka sama satu cewek ya?"

Jisung tergelak. "Jujur aja, Hyunjin emang banyak fansnya. Dia juga sering tebar pesona juga, tapi aslinya dia pemilih. Dia nggak gampang suka sama seseorang."

"Kayak Kakak dong." Kamu terkekeh pelan, mengiringi kalimatmu barusan. Jisung terdiam, menunjuk dirinya sendiri.

"Aku? Ah, hehe, aku mah emang susah aja." Jisung menggaruk pipinya. Tertawa canggung. Kamu tersenyum tipis.

"Susah jatuh cinta atau nggak mau jatuh cinta?"

Rasanya telak sekali menembus jantung Jisung. Meskipun tawa kecil itu terdengar polos, tanpa ada maksud menyinggung. Tapi Jisung rupanya terdiam beku. Ia... susah jatuh cinta atau gak mau cinta?

"Kak, aku nggak tahu alasan kamu tolak semua cewek selama ini karena apa. Sebenernya, aku pengen tahu, karena aku akan jadi calon orang yang akan Kakak tolak juga, nanti. Tapi, apapun itu aku harap cuma karena kamu nggak cinta sama orang itu. Bukan karena yang lain."

Jisung masih terdiam. Ia menatapmu yang tersenyum lembut. Bibirmu pun kembali terbuka.

"Tapi aku harap juga aku nggak jadi orang yang kamu tolak. Karena itu, aku mau Kak Han buka hatinya buat aku. Aku udah dapat izin dari kamu Kak, jadi kamu gak ada alasan untuk jauhin aku, iya kan?"

Lagi, Jisung tetap diam. Tapi pandangnnya gak pernah lepas dari parasmu. Ia ragu. Ia takut gak mampu. Tapi kamu kembali bersuara.

"Karena Kakak cukup untuk buat aku hidup. Aku bersyukur karena ada kamu di dunia ini, Kak Han."

Mungkin bagi Han Jisung, kalimat itu hanya omong kosong belaka dan akan menghilang tanpa ada arti yang serius di kemudian hari. Tapi bagimu, Han Jisung memang bermakna demikian. Han Jisung itu pantas, dan memang berarti untuk hidup di dunia sampai kapanpun.

---

Tbc.

Saturday, 12 february 2022

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Thursday, 17 february 2022

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang