34. Jisung's First Wish

115 32 0
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

Setelah lama menunggu, pertandingan akan segera mulai. Kamu udah siap akan seragam pemandu sorak, mobilmu memasuki pekarangan sekolah hingga pada lapangan yang telah banyak kendaraan yang lain pula. Dowoon akan menonton hari ini, sekalian menunggu karena kamu sendiri gak tahu kapan akan pulang.

"Kak Dowoon, nanti fokus ke nomor punggung delapan ya!"

Dowoon terkekeh. Gak mungkin dia gak tahu siapa yang kamu maksud. Ia hanya mengangguk dan dengan pakaian formal itu ia membuntuti dari belakang.

Hyein menyapamu dan juga Dowoon. Saling berkenalan sebentar sebelum kamu dan Dowoon berpisah. Sebab ia akan duduk di bangku penonton. Kamu lantas memperhatikan Hyein, dia cantik sekali hari ini. Lebih kelihatan cantik. Kamu senang karena senyum temanmu itu pula gak luntur sama sekali.

"Eh, Y/n."

Ada senior yang memanggil. Menghampirimu yang tengah berbincang dengan Hyein. Kalian berdua menatap orang yang sama. Menunggu, hingga seniormu itu berucap.

"Kamu gantiin posisi temen kita ya, dia cedera ternyata. Jadi nanti kamu juga yang bagian dilempar sama kayak Herin. Gimana?"

Kamu menunjuk diri sendiri. "Aku?" Ah, sepertinya kebiasaan Jisung udah kamu bawa. Senior itu mengangguk.

"Bisa ya? Kamu hebat kok pas latihan kemarin. Jadi nanti tolong ya."

Senior itu pergi. Entah kenapa malah kamu terpakai untuk posisi sepenting itu. Kamu memang sempat berlatih. Lumayan juga. Kamu bisa. Tapi... gimana dengan Dowoon? Dia pasti akan lihat. Kamu gak yakin dia setuju.

Tapi Hyein memekik girang. Ia memelukmu dan melompat senang. Senyum lebar terpatri di sana. Kamu jadi terbawa suasana.

"Kita barengan lagi!" cerianya.

Dibalik rengkuhan semangat Hyein, kamu tersenyum. Ah, gak apa. Cuma sekali ini aja, kamu mau buat Hyein senang dan semangati Jisung lebih baik. Kamu rasanya bangga bisa dipilih, padahal latihan juga baru sehari. Kamu jadi mau sombong ke Dowoon sama Ayah.

Lalu, ketika kamu mulai bersiap di posisi. Jisung datang dengan jerseynya. Bersiap pula di pinggir lapangan seperti kamu. Ia menyapa dengan senyumnya, sebelum kembali berbicara pada teman setimnya kemudian menghampirimu.

Jantungmu gak aman. Tapi rasanya sayang sekali kalau menghindari tatapan hangat Han Jisung dengan senyuman simpulnya yang memikat. Ia berdeham.

"Kemarin..." Jisung menjeda.

Kamu manaikkan sebelah alis ke atas. "Ya?" sahutmu. Jisung nampak ragu. Ia menunduk sembari bibir bawahnya digigit, seolah menimang apakah ia harus bilang atau enggak. Tapi kamu terlampau peka, gak berusaha mendesak dan memilih untuk menunggu dengan sabar. Hingga Jisung siap dan bilang,

"Kalau aku menang, boleh minta pelukan?"

Matanya fokus menatapmu, ia terlihat lega telah bilang tapi kembali gugup menunggu jawabanmu. Banyak pikiran negatif yang Jisung khawatirkan. Tentang apa permintaannya terlalu gak sopan atau dia yang gak tahu malu karena kemarin sempat menolak pelukanmu justru meminta hal itu hari ini.

Namun senyum dan anggukan setujumu ia lihat, senyum Jisung otomatis mengembang indah. Cukup lebar dan terlihat gembira, ia terkekeh malu sembari menggaruk hidungnya yang gatal. Ah, hatinya senang sekali.

"Oke, kalau gitu... aku tunggu pelukannya! Hehe," serunya, dan ia pergi kembali ke timnya. Kamu memandangnya dengan senyum simpul.

Han Jisung memang berhasil membuat kamu cinta. Dan semoga kamu bisa mewujudkan apa yang ia pinta.

---

Tbc.

Sunday, 13 march 2022

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Thursday, 24 march 2022

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang