Prolog

7.5K 383 40
                                    

Haii ❤️ ini cerita ke tiga aku mwehee. Semoga kalian suka! Sebelumnya, maaf kalau ada kesamaan kata atau cerita dengan cerita yang lain. Ini murni ide aku, tanpa menjiplak karya cerita orang lain. Terimakasih ✨
___________________________.

"Kamu baik-baik ya disini." Kata Arumi Nasha, ibu dari perempuan yang kini tengah ia peluk. Naura Nufaira. Setelah itu, Arumi melepaskan pelukannya.

Naura menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Iya, Bu. Ibu jangan lupa kabarin Naura, ya." Kata Naura dengan wajah yang terlihat jelas menahan tangisnya. Namun, sebisa mungkin ia tutupi dengan senyumannya.

"Hehe, Naura bakal kangen banget sama ibu!" Katanya lagi.

Arumi tersenyum. Melihat anak gadisnya yang kemarin masih manja dan tidak mau di tinggalkan, kini sudah besar dan berpikir dewasa.

"Iya, sayang. Nanti ibu kabarin kalo ibu udah sampe. Jaga diri baik-baik, ya. Ibu udah nitipin kamu ke sodara ibu. Nanti, mereka jemput kamu di rumah kita." Kata Arumi sambil mengelus-elus pundak Naura.

"Sana masuk kelas, semangat ya! Ibu pergi." Arumi melepaskan pegangan tangannya dengan Naura.
___________________________.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu kelas terdengar. Membuat semua murid di kelas mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"Masuk..., Silahkan perkenalkan diri dulu." Kata Bu Siti, selaku guru yang kini akan mengajar kelas tersebut.

Naura masuk dengan sopan. Lalu memperkenalkan diri.
"Hallo semuanya, aku Naura Nufaira. Aku murid baru disini. Kalian bisa panggil aku Naura. Semoga kalian senang berkenalan dengan aku. Terimakasih." Katanya. Tidak lupa juga tersenyum manis.

"Hallo Naura." Sapa semua murid di kelas, terkecuali laki-laki di bangku belakang yang kini tengah menyandarkan tubuhnya di atas mejanya dengan menghadap ke tembok.

"Kamu duduk di belakang sana. Gak apa-apa, kan?" Tunjuk Bu Siti ke arah laki-laki itu.

Naura mengangguk seraya tersenyum.
"Gak apa-apa, Bu." Kemudian ia melangkah menuju tempat yang tadi Bu Siti tunjukkan.

"Misi," katanya. Lalu duduk di samping laki-laki itu. Namun, tidak ada Jawaban. Laki-laki itu tetap pada posisinya yang sama.

"Baik, anak-anak..., Sekarang bisa kita mulai pelajarannya?" Tanya Bu Siti.

"Bisa, Bu." Jawab semua murid di kelas.
____________________________.

Bel sudah berbunyi. Sekarang waktunya para murid beristirahat. Tapi tidak untuk seseorang yang kini tengah duduk bersebelahan dengan Naura.

"Hai, Naura? Duluan ya." Sapa salah satu murid perempuan di kelas itu. Naura hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum untuk mengiyakan.

Naura memutarkan badannya menghadap laki-laki di sampingnya yang kini membelakanginya.
"Hey? Apa kamu tidur? Udah waktunya istirahat." Katanya sambil mengguncang-guncangkan badan laki-laki itu dengan hati-hati.

Laki-laki itu menepiskan tangan Naura.
"Ck. Apa sih? Sana sana! Gak usah ngeganggu." Jawab laki-laki itu tanpa melihat Naura sedikit pun.

"Kamu gak laper? Mau aku beliin makanan? Apa kamu lagi gak enak badan___," perkataan Naura terpotong oleh laki-laki itu.

"Berisik! Kalo Lo masih berisik, mending Lo pindah deh!" Bentak laki-laki itu. Kali ini ia menatap Naura dengan tatapan tajam. Lalu menyandarkan kembali tubuhnya di atas meja seperti tadi."

"Ma-maaf." Kata Naura. Setelah itu ia membenarkan duduknya menghadap ke depan seperti semula.

Bisa Naura lihat seseorang di ambang pintu memanggilnya dengan lambayan tangan.
Siapa dia? Batin Naura. Lalu ia beranjak dari duduknya untuk menghampiri seseorang itu.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang