Haii❤️ gimana kabarnya? Yap! Semoga sehat terussss! Semoga makin suka juga baca Naura sama dareen! Hehew.
Oke deh, selamat membaca✨
____________________________."Besok di sekolah, Lo harus kemana-mana sama gue! Gak boleh ngobrol sama cowok lain selain gue!" Katanya.
"Tapi, dareen... Kenapa naura harus gitu?" Tanya naura.
"Lo kan lagi tinggal di rumah gue, jadi Lo harus nurut apa yang gue bilang!" Kata dareen lagi.
____________________________.Naura dan dareen masuk kedalam mobil. Mereka akan berangkat ke sekolah. Namun, dareen belum sarapan terlebih dahulu. Sedangkan naura sudah.
"Dareen beneran gak mau makan dulu?" Tanya naura yang kini di dalam mobil bersama dareen.
"Gak. Nanti juga bisa di kantin." Jawab dareen tanpa berekspresi.
"Em.., dareen semalem ngigo tau. Bilang gini, jangan pergi gue mohon. Gitu." Kata naura.
Dareen melajukan mobilnya. Mendengar naura berkata seperti itu, membuat dareen berusaha mencari alasan.
"Gak ada. Gue emang suka ngigo kalo demamnya tinggi." Katanya.Naura mengangguk.
"Kalo naura sama cantika, boleh? Naura bosen kalo dikelas terus. Biasanya kan cantika ngajak naura ngobrol, keluar, kemana aja deh pokoknya." Katanya."Gak boleh! Lo gak denger semalem gue bilang apa?!" Jawab dareen sedikit membentak.
Naura mengalihkan pandangannya kearah jendela mobil.
Kenapa dareen ngekang gini, sih? Enggak mungkin lah dareen ada rasa sama aku. Secara dia kan sering marah-marah sama aku. Tapi kenapa ngekang?, Batinnya.
____________________________.Naura membuka sabuk pengaman mobil, begitu juga dareen. Lalu mereka turun dan melangkah menuju kelasnya. Namun, saat sebelum melangkah menuju kelas, dareen tiba-tiba meraih tangan naura dan menggenggamnya. Membuat naura membulatkan matanya. Semua murid yang sedang berdiri maupun duduk di luar kelas, menatap naura dan dareen tak percaya. Pasalnya, dareen itu cowok dingin, kadang sekalinya berbicara panjang... pasti' kalau sedang marah. Apalagi dekat dengan perempuan. Jaga jarak deh pokoknya.
"Dareen, apa-apaan sih? Malu diliatin sama orang." Bisik naura.
"Emang orang, kata siapa bukan?" Jawab dareen.
Naura mendengus mendengar jawaban dareen.
"Ih, dareen. Naura serius! Lepasin ah." Bisiknya lagi.Dareen tertawa kecil melihat naura.
"Yaudah, gue lepasin. Biar cowok-cowok pada godain Lo." Katanya sambil mendekatkan wajahnya. Setelah itu melepaskan genggamannya.Naura meraih tangan dareen yang baru saja melepaskan genggamannya.
"Ih iya-iya." Jawabnya.Mereka berdua masuk kedalam kelas. Sudah ada beberapa murid disana, termasuk cantika. Dareen duduk diikuti dengan naura.
Cantika menghampiri naura. Ia hendak mengajak naura untuk ke kantin sebelum kelas masuk.
"Nau..., Ke kantin kuy?! Lumayan laper nih, mau gak?" Ajaknya.Naura bingung harus bagaimana. Di sisi lain, ia ingin mengantar temannya ini ke kantin. Di sisi lain juga, ia takut dareen marah karena tidak menuruti perintahnya.
"Nau? Kenapa?" Tanya cantika yang sukses membuat naura terkejut dari lamunannya.
"Eh? Em..., Gimana ya, can? Naura mau mau aja sih, cuma... Takut dareen marah gak ngebolehin." Jawab naura.
Cantika menatap dareen yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Kemudian menatap naura lagi.
"Ada hubungan apa sih kalian? Kok bisa dia gak ngebolehin?" Tanyanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]
Teen Fiction🌻Gak boleh ada yang plagiat! Apalagi dengan bilang kalo ngecopy dengan alasan biar banyak yang baca karena suka sama ceritanya dan sejenisnya!! 🌻Maapin kalo pas awal cerita masi acak-acakan yaaww>< 🌻Maapin jugaa kalo ada persamaan nama tokoh, alu...