Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!______________________________________________
Dareen berhenti dan menatap Naura. "Kenapa?"
"N-naura belum siap. Please," jawabnya gugup. Ia takut Dareen marah padanya.
Dengan nafas yang masi tersengal-sengal, Dareen memejamkan matanya untuk menetralkan hawa yang ia rasakan. Dareen mengambil kaosnya yang tadi ia lempar, kemudian di pakainya kembali.
***
Beberapa tahun kemudian ...
Kuliah sudah di selesaikan oleh Naura, Dareen, Galang, dan Alena.
Kini mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.Dareen menuruni anak tangga dengan gesit sambil membenarkan kemeja dan rambutnya. Ia menghampiri meja makan Yang mana di sana sudah ada Naura, Anisha. Sementara Keenan, dia sudah lebih dulu berangkat ke kantornya.
Dareen mengikuti pekerjaan Keenan sekaligus meneruskan pekerjaan tersebut di kantornya. Mengetahui Keenan sudah mulai merasa tua di umurnya yang akan menginjak kepala 5.
Buru-buru di sambarnya roti dan segelas susu yang memang sudah di siapkan untuk dirinya.
"Papa udah berangkat?" Tanya Dareen pada Anisha.
"Iya. Kamu kenapa kesiangan? Memangnya enggak di bangunin sama Naura?" Tanya Anisha sambil menatap Dareen dan Naura bergantian.
Dareen menatap Naura sebentar. Begitu juga Naura.
"Oh, iya. Aku semalem begadang ngurusin berkas-berkas yang belum selesai." Jawab Dareen.
Naura hanya diam. Tidak menggubris sama sekali dengan apa yang Dareen katakan. Ia menundukan kepalanya sambil memakan roti tawar miliknya.
Anisha mengusap-usap tangan Dareen pelan. "Lain kali jangan sampe kayak gitu ... Kan bisa minta bantuan ke Papa. Kasian, kan, Naura gak di temenin tidurnya."
"Kalian enggak lagi pada berantem, kan? Kok pada diem-dieman?" Anisha menatap ke duanya lagi.
"Ah, aku udah telat. Berangkat dulu ya," pamit Dareen. Ia menyalimi Anisha. Kemudian melengos tanpa mengulurkan tangannya pada Naura untuk menyaliminya.
"Dareen!!" Naura melangkah mendekati Dareen yang akan masuk ke dalam mobil.
Naura sempat diam beberapa detik sebelum akhirnya mengeluarkan suaranya kembali akibat suara dingin Dareen.
"Ada apa?" Dareen meletakkan jasnya ke dalam mobil. Kemudian menatap Naura dengan wajah datarnya.
"Dareen masih marah sama Aku?" Tanya Naura dengan hati-hati.
Dareen berdecak. Merasa waktunya sia-sia oleh pertanyaan sepele Naura.
"Udah?"
Naura mengangguk.
"Oke." Dareen membelakangi Naura. Ia hendak memasuki mobilnya. Namun lagi-lagi Naura menghalanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]
Teen Fiction🌻Gak boleh ada yang plagiat! Apalagi dengan bilang kalo ngecopy dengan alasan biar banyak yang baca karena suka sama ceritanya dan sejenisnya!! 🌻Maapin kalo pas awal cerita masi acak-acakan yaaww>< 🌻Maapin jugaa kalo ada persamaan nama tokoh, alu...