3. Awal Bertemu Galang.

2.8K 243 9
                                    

"kita ini bukan siapa-siapa, jadi, harusnya kamu biasa aja"
-Naura-

Haii❤️ gimana kabarnya? Semoga sehat terus yaaa! Yang lagi sakit, cepet sembuhh ❤️

Semoga suka terus sama cerita ini!
Selamat membaca ✨
______________________________.

Naura bingung. Kalau ia melepaskan pegangan tangan dareen, ia takut dareen bangun. Tapi, kalau tidak mengambil kompresan, nanti dareen semakin demam.

"Gimana ini? Naura harus ambil kompresan. Tapi, dareen megang tangan naura." Gumamnya lagi.

Naura tetap mencoba melepaskan pegangan dareen sambil beranjak. Ia sukses melepaskan pegangan itu! Namun, saat ia sudah beranjak, dareen tiba-tiba menarik tangannya. Membuat naura tak sengaja mencium kening dareen. Matanya membulat terkejut dengan apa yang sekarang terjadi. Buru-buru ia menjauh dari dareen.

"Ma-maaf, dareen. Naura gak sengaja." Katanya.

Ia tidak sengaja melihat ponsel dareen di atas lemari kecil. Langsung saja ia meraih ponsel itu dan menghubungi siapapun orang yang terakhir dareen hubungi.

"Apa dar?" Jawab seseorang yang naura hubungi.

"Maaf, ini naura, bukan dareen. Bisa kesini gak? Dareen sakit, naura bingung harus gimana sekarang. Tangan naura di pegang terus sama dareen." Katanya.

"Yaudah, gue kesana sekarang." Jawab seseorang itu lagi. Lalu mematikan teleponnya.

Naura berdecak. Ia sangat khawatir dengan dareen. Bagaimanapun dareen ngeselin di matanya, tapi ia tetap kasihan.
"Ck. Aunty sama om kemana sih? Kok belum pulang-pulang." Katanya.

Seseorang masuk ke kamar dareen dengan menggunakan hoodie hitam, rambut yang rapi, serta wajahnya yang tak kalah tampan dari dareen.
"Masih belum sadar?" Tanya seseorang itu pada naura. Naura hanya mengangguk.

"Em.., bisa ambilin kompresan gak? Naura tadi mau ambil kompresan, tapi dareen gak mau lepasin tangan naura." Kata naura. Tanpa menjawab, seseorang itu pergi untuk mengambilkan kompresan.

Tak lama seseorang itu kembali.
"Nih," kata seseorang itu sambil menyodorkan kompresan yang ia bawa.

"Makasih," kata naura sambil tersenyum.
"Naura gak tau kenapa dareen bisa demam gini. Padahal, tadi dia gak abis ngapa-ngapain." Katanya lagi sambil mengompres kening dareen.

"Biasa, dia banyak pikiran. Makanya demam. Biasanya juga gitu." Kata seseorang itu.

Naura beranjak ketika dareen melepaskan pegangannya setelah ia kompres.
"Kalo gitu, naura ke belakang dulu mau bikin bubur buat dareen." Katanya sambil tersenyum. Setelah itu melangkah keluar.

Merasa tertarik dengan naura, seseorang itu melangkah mengejar naura.
"Tunggu!" Kata seseorang itu yang berhasil memberhentikan langkah naura.

Naura menoleh, kemudian tersenyum.
"Ada apa?" Tanyanya.

Seseorang itu mendekati naura sambil tersenyum.
"Kenalin, aku galang." Katanya. Lalu mengulurkan tangannya.

Naura membalasnya.
"Aku naura. Hehe naura taunya dari kontak yang dareen simpen namanya ketos kampret." Katanya lalu tertawa pelan.

Galang mengernyitkan keningnya.
"Wah.., bener bener si dareen!" Umpatnya.

"Em, kalo gitu naura mau ke dapur." Kata naura. Ia hendak melangkahkan kakinya. Namun, lagi-lagi galang mencegahnya. Kali ini galang menarik tangannya. Membuat naura membalikkan badannya dan menabrak dada bidang galang.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang