21. Jangan Bikin Kecewa!

1.3K 95 3
                                    

Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!

______________________________________________


Naura mengangguk-angguk sambil memutar bola matanya malas. "Oh, kecelakaan tapi kok diem aja. Enggak nolak atau ngehindar gitu," serunya berusaha untuk terlihat tenang.

"GUE MALES YA NGOMONGIN HAL YANG GAK PENTING KAYAK GITU!" Dareen beranjak dari tempat tidur itu dan keluar menuju kamarnya. Kali ini ia benar-benar marah karena Naura terus saja membicarakan tentang kejadian tadi.

***

Anisha, Keenan sudah biasa lebih dulu berada di dapur menunggu Dareen dan Naura turun untuk sarapan pagi bersama.

"Hai, sayang!!" Sapa Anisha melihat ke dua anaknya sedang menuruni anak tangga. Namun melihat wajah Dareen yang tampak tak ada gairah senang, membuatnya mengernyitkan dahinya. "Loh loh... Kok mukanya di tekuk gitu Dareen? Kenapa? Ada apa?" Tanyanya.

Dareen dan Naura melangkah menuju meja makan dan menarik kursi untuk mereka duduki.

"Ini kenapa Nau? Kalian berantem?" Tanya Anisha lagi. Kali ini ia melontarkan pertanyaan tersebut pada Naura karena tidak mendapat respon dari Dareen yang hanya diam saja.

Naura menoleh ke arah Dareen. Kemudian berbisik pelan. "Dareen, jawab. Kamu jangan jadi anak yang durhaka yaa sama Mama kamu sendiri. Orang tua nanya harusnya di jawab," omelnya.

Setelah mendengar bisikan Naura, istrinya. Dareen pun menoleh pada Naura. Ia menatap dingin Naura seolah memberi isyarat untuk diam.

Naura sudah tahu, dapat ia lihat Dareen sepertinya tidak suka melihat ia mengomelinya. Naura terkekeh kecil. "Hehe. Tadi Dareen sedikit kesel aja karena Naura bangunin. Soalnya tadi Naura takut Dareen kesiangan aja. Gitu, hehe," bohongnya pada Anisha.

Anisha hanya ber-oh sambil menganggukkan kepalanya. "Nanti Mama mau nemenin Papa kerja. Jadi, kita enggak pulang cepet. Bisa jadi nginep di hotel lagi yang deket di sekitaran sana."

Dareen memundurkan kursinya kemudian beranjak berdiri dan menarik tangan Naura. "Ayo," ajaknya.

"Em,... Ma, Pa, Naura sama Dareen berangkat yaa. Assalamualaikum," pamit Naura setelah tangannya berhasil Dareen tarik untuk berangkat saat itu juga.

"Iyaa, hati-hati yaa sayang!!" Kata Anisha sambil menggelengkan kepalanya. Ia heran dengan sikap anaknya itu.

"Tuhkan, Pa! Anak kamu aneh banget! Belum juga selesai ngomong udah pergi aja!" Gerutunya.

Keenan terkekeh kecil. Ia merangkul pundak Anisha. "Kan anak kamu juga, Ma. Lagian kenapa sih, kan emang Dareen sikapnya gitu. Kadang cuek, kadang enggak. Sekarang kan udah ada Naura, siapa tau bisa berubah sikapnya." Katanya sambil tersenyum.

***

"Kenapa? Gak suka berangkat sama gue?" Tanya Dareen sinis melihat Naura cemberut sejak tadi masuk mobil sampai saat ini.

Naura menoleh menatap Dareen kesal. "Dareen kenapa sih? Kayak kemusuhan banget sama Naura!" Tanyanya balik. Namun tidak ada jawaban dari suaminya itu. Dia kembali diam dan fokus menyetir mobil.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang