Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!______________________________________________
"Enggak," kata Dareen cepat.
Naura menunjukkan wajah kesalnya terang-terangan. "Itu punya Nauraaa, Dareen. Bilangin Mama nih?" Katanya sambil mencoba menakuti Dareen dengan mengadu pada Anisha.
Dareen tersenyum menyeringai. Ia mendekatkan diri pada Naura. Menatap lekat bergantian mata itu. "Mau gue hamilin?" Ancam Dareen menakuti Naura dengan wajah seriusnya.
"Siapa yang hamil?" Tanya seseorang yang baru saja masuk tanpa mereka ketahui.
Pasangan suami-istri yang baru saja menikah itu terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara.
"Ale?!" Gumam Dareen. Ia menarik Naura ke belakang tubuhnya.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Dareen to the point.
Alena tersenyum. "Gue cuma mau maen aja sih ke sini. Tadi kata nyokap Lo, Lo di kamar, dan__" Alena menggantungkan perkataannya.
"Gue ke kamar Lo, lo nya gak ada. Terus gue denger suara-suara bising gitu di kamar sebelah. Taunya Lo ada di sini berdua." Jelasnya.
Merasa ada yang janggal, Alena pun melontarkan pertanyaan yang ingin ia tahu jawabannya. "Em..., Btw Lo ngapain berduaan di kamar?" Tanyanya sambil sesekali menunjuk Dareen dan Naura.
Flashback...
Suara ketukan pintu terdengar. Anisha yang tengah duduk-duduk santai bersama Keenan di ruang tengah pun beranjak untuk melihat siapa yang datang kerumahnya malam-malam.
"Iya, sebentar," kata Anisha sambil berjalan mendekati pintu dan membukanya.
Alena tersenyum manis pada Anisha. "Hai tanteee!! Ale boleh masuk?" Sapanya.
Anisha hanya mengangguk. Ia heran, tumben sekali Alena kerumahnya setelah cukup lama tidak main kerumahnya lagi.
Alena memasuki rumah tersebut. Dengan santai, ia melirik kanan kiri dinding-dinding rumah yang dihiasi foto-foto Anisha, Keenan, juga Dareen yang masih kecil sampai dewasa.
"Ternyata masih sama. Gak beda dari dulu." Gumamnya pelan. Ia melihat Keenan yang tengah duduk sambil menonton TV.
"Hai, Om!! Gimana kabarnya?" Sapa Alena basa-basi. Sebenarnya ia malas, tapi demi dekat dengan Dareen lagi, ia rela melakukan apapun termasuk mendekatkan diri dengan Papa Mamanya Dareen.
"Baik, kamu tumben kesini lagi? Mau ketemu Dareen?" Saut Keenan ramah.
Alena tersenyum sambil mengangguk. "Hehe. iya, Om, Tante. Alena kangen main kesini lagi sekalian ketemu Om sama Tante juga." Katanya. Kemudian melirik ke arah tangga yang dimana kamar Dareen berada di atas.
"Em ... Dareen-nya ada?" Tanya Alena pada Keenan dan Anisha.
"Ekhem. Ada, kok. Dareen ada di kamarnya. Kamu kalo mau ketemu Dareen, ke atas aja ke kamarnya." Kata Anisha.
"Oh ... yaudah, aku ke atas ya, Tante, Om." Pamit Alena. Ia lalu menaiki tangga menuju kamar Dareen.
Keenan menepuk pelan Anisha. Ia mengernyitkan dahinya. Mengapa Anisha mengizinkan Alena bertemu Dareen.
"Ma, kamu ini gimana sih? Kenapa ngebolehin Alena ketemu sama Dareen? Nanti kalo Alena liat Dareen berduaan sama Naura dalam satu kamar, gimana?" Cemas Keenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]
Teen Fiction🌻Gak boleh ada yang plagiat! Apalagi dengan bilang kalo ngecopy dengan alasan biar banyak yang baca karena suka sama ceritanya dan sejenisnya!! 🌻Maapin kalo pas awal cerita masi acak-acakan yaaww>< 🌻Maapin jugaa kalo ada persamaan nama tokoh, alu...