29. Salah Paham.

962 40 0
                                    


Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!

______________________________________________

"Kangen. Ingin bilang, tapi takut kamunya malah makin menghilang.
-Galang-

🦋🦋🦋

"Gue gak tau mau kemana, Lang. Gue udah enggak tinggal sama orang tua gue. Gue lagi ada masalah." Jelas Alena pada seseorang tersebut yang ternyata adalah Galang.

Galang memberikan helm lain pada Alena.

"Maksud lo?" Heran Alena.

"Pake," jawab Galang.

Alena tersenyum sumringah. Ia sekarang tahu maksud Galang. "Thanks, Lang!"

***

"Dareen serius bilang gitu sama Alena?" Tanya Naura sambil sesekali menyuap makanan ke mulutnya.

Dareen mengangguk. Ya, Dareen sudah menceritakan semuanya pada Naura atas pamitnya Alena dari rumahnya semalam.

"Bukannya itu bagus? Kalo mama papa tau Alena di sini gimana? Hm?" Dareen melayangkan pertanyaan itu seolah membuat Naura diam.

"Em ... Kalo gitu kita berangkat sekarang aja. Kan enak kalo udah sampe sekolah tinggal nunggu bel aja." Kata Naura mengalihkan topik pembicaraan.

***

Galang, Bunda, dan Alena kini juga tengah sarapan pagi.

Galang meletakkan ponselnya di atas meja makan. "Oh iya, sebentar lagi sodara gue nganterin seragam bekas dia sekolah dulu. Katanya sih masih bagus, biasa, dia orangnya tukang ngerawat apa aja." Katanya.

Bundanya tertawa mendengar perkataan Galang barusan. "Ada-ada aja kamu,"

"Ih, serius loh Bunda! Dia tuh emang apa-apa di rawat. Galang kalo ke sana terus numpang nonton sambil ngemil, jatoh dikit makanan udah di sapu sapuin aja itu lantai. Terus ya, kaca jendela, kaca jendela masih bersih udah di lap lap-in lagi, Bun. Kayaknya kalo kacanya belom tipis, bakal terus aja deh di lap-in."

Seketika, Bunda dan Alena tertawa.

"Hallooo!!!" Sapa perempuan yang baru saja Galang ceritakan.

"Ini seragamnya," lanjutannya sambil menyodorkan tote bag yang ia pegang ke Galang.

"Sini-sini, sarapan bareng. Masak lumayan banyak loh. Mumpung lagi ada temennya Galang. Sini," ajak Bunda pada perempuan tersebut.

Perempuan itu tersenyum, lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaaaaffff ... Banget. Tapi aku harus pergi sekarang. Ada urusan soalnya. Hehe. Lain kali aja yaa?"

Bunda menggeleng gelengkan kepalanya mendengar jawaban itu.

"Aku pamit deh yaa. Assalamualaikum!!" Perempuan itu menyalimi Bunda dan tersenyum pada Galang juga Alena. Buru-buru ia melangkah keluar untuk pergi.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang