24. Can be made into memories 2.

960 75 1
                                    

Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!

______________________________________________


Terdengar hembusan nafas berat Galang. "Gak. Gue gak apa-apa kok. Emangnya kenapa ya?"

"E-enggak. Kalo gitu udah yaa. Aku mau beres-beres kamar, terus tidur. Maaf, ya, ngeganggu," tutup Cantika. Ia menghela nafas panjang dan mengusap-usap dadanya.

"Huh! Bego banget akuu! Parno sendiri kann!!" Gerutu Cantika sambil mengacak-acak rambutnya lalu melemparkan ponselnya ke atas tempat tidurnya.

***

Kini Naura dan Dareen sudah berada di restoran untuk makan. Hanya restoran kecil-kecilan sih.

Pelayan datang menghampiri mereka dengan membawa beberapa makanan dan dua gelas air minum.

"Makasihhh, mbaaa!!" Seru Naura sambil membantu menaruh makanan tersebut ke mejanya.

"Naura, udah, gak usah ikut-ikutan naro makanan." Ucap Dareen.

Naura menatap Dareen dengan memicingkan matanya. "Hustt. Suka-suka Naura. Emang salah kalo aku bantuin??" Naura kemudian kembali dengan aktivitasnya tadi.

Setelah pelayan tadi selesai menaruh makanan yang di pesan Naura dan Dareen ke meja, kini saatnya suami istri tersebut menyantapnya.

"Bentar bentar!! Naura mau fotoin dulu boleh? Sebentar kok." Ucap Naura sambil mengeluarkan ponselnya.

Dareen menatap Naura malas. "Tinggal makan aja. Enggak usah di foto-foto."

Naura memasang wajah melas. "Pleaseee, yaa? Hehe." Pintanya lagi. Kemudian Naura memfoto makanan-makanan itu.

"Selesai. Ayo, makan,"

Dareen menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Naura. Sedangkan Naura sudah lebih dulu menyantap makanan tersebut dengan lahap.

Dareen berdecak melihat sekitaran bibir Naura yang belepotan. Ia mendekat dan mengambil tissue. Kemudian mengelapnya.

"Pelan-pelan kalo makan. Jangan kayak anak kecil belepotan gini." Ucap Dareen.

Naura yang akan menyuap tiba-tiba terhenti karena ulah Dareen yang membuatnya terkejut. Ia menatap Dareen dengan tatapan damai serta sedikit tersenyum.

"Kok aku seneng ya kalo Dareen kayak gini." Batinnya.

"Kenapa?" Tanya Dareen yang membuyarkan lamunan Naura.

"Enggak usah baper. Biasa aja. Gue cuman pengen liat Lo bersih aja."

Naura dan Dareen menyantap makanan itu hingga habis. Kini saatnya mereka membayar biaya pesanannya dan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 malam.

Tak lama mereka berdua sampai di rumahnya.
Naura yang kini sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil memainkan ponsel, juga Dareen yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naura.

Srett!

Suara pintu kamar terbuka. Membuat Naura terkejut bukan main. Pasalnya, ia kini tengah memakai piyama rok yang pendek satu jengkal di atas lututnya.

Ia dengan cepat duduk dan membenarkan piyama yang ia pakai agar tidak terlalu memperlihatkan seluruh pahanya.

"Dareen ketuk pintu dulu bisa? Kan kalo gini akunya kaget,"

"Kaget kenapa sih? Lo kan udah jadi istri gue, ngapain harus kaget." Jawab Dareen sambil melangkah menuju tempat tidur milik Naura. Ia kemudian merebahkan tubuhnya di sana.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang