6.

2K 166 3
                                    

Haii❤ gimana kabarnya? Semoga sehat terus yaa!

_____________________________.

Pukulan dareen berhasil mendarat di pipi galang dengan brutal. Nafasnya memburu bersama matanya yang merah karena emosi. Membuat galang tersungkur ke tanah. Sedangkan naura berteriak memanggil manggil nama dareen untuk berhenti.

"Dareen! Udah!" Teriak naura. Namun, tidak dareen dengar. Ia kemudian menghalangi dareen untuk berhenti memukul galang. Tapi, dareen malah tak sengaja memukul naura karena tepat disaat dareen melayangkan pukulannya, naura menghadangnya.

"Dareen! Ahhh...," Pekik naura ketika ia terpukul oleh dareen. Naura memegang pipinya, kemudian tubuhnya melemas dan pingsan.

Galang yang ada dibelakangnya langsung menangkap tubuhnya yang jatuh kebelakang.

"Nau? Naura!" Panggil galang.

Dareen syok. Ia diam sebentar. Lalu menjauhkan tangan galang dari tubuh naura. Ia membopong naura dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Nau?" Panggilnya pelan sambil merebahkan tubuh naura di atas kasur. Ia menyingkirkan rambut-rambut halus naura yang hampir menutupi wajahnya.

"Nau! Bangun! Arghhhh!" Teriaknya sambil menjambak rambutnya.

"Ini semua gara-gara galang!" Katanya sambil mengepalkan tangannya.
_____________________________.

Anisha dan Keenan datang dengan wajah lelahnya.

"Papa duluan ke kamar ya, mau mandi capek banget." Kata keenan yang kini pergi menuju kamarnya. Anisha hanya mengangguk.

Anisha melihat sekeliling, tapi ia tidak melihat ada dareen dan naura.
"Dareen sama naura kemana? Masa di kamar sih? Hadeh..., Dasar emang dikamar terus hidupnya!" Gumamnya. Ia kemudian melangkah menuju kamar naura untuk memastikan kalau naura baik-baik saja.

"Naura? Huh! Untung sadar. Sini-sini gue bantuin." Kata dareen sambil membantu naura untuk mendudukkan tubuhnya.

"Dareen gak apa-apa, kan? Galang mana?" Tanya naura.

"Naura..., Aunty coming nih!" Teriak Anisha sambil masuk ke kamar naura. Saat ia sampai di pintu, anisha terkejut melihat anaknya berduaan dengan naura. Lalu menghampiri mereka berdua.

"Dareen... Naura! Kalian ngapain berduaan disini?" Tanyanya.

"Ini kenapa nih lebam pipi kamu?" Tanyanya lagi sambil menyentuh pelan pipi naura.

Naura sedikit menjauhkan wajahnya dari sentuhan anisha.
"Ini... tadi naura jalan, terus gak sengaja kesandung. Kena tembok deh." Jawabnya berbohong.

"Udah di obatin? Atau di kompres?" Tanya anisha pada dareen.

"Ini mau ngambil, Bentar." Kata dareen. Lalu keluar dari kamar untuk mengambil kompresan.

"Kalo gitu aunty keluar ya. Nanti dareen yang ngompres kamu. Aunty belum mandi juga abis dari luar." Kata anisha sambil tersenyum. Naura mengangguk sebagai jawaban iya.
_____________________________.

"Anj**gg! Maksudnya apa coba dateng dateng ngehajar gue?!" Kata galang sambil memegang pipinya yang terkena pukulan dareen tadi.

"Kenapa Lo? Abis berantem sama siapa babak belur gitu?" Tanya ale yang tiba-tiba datang sambil tertawa.

"Berisik Lo!" Cetus galang.

"Gue liat... Kayaknya Lo suka deh sama si anak baru itu." Kata ale sambil memicingkan matanya pada galang.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang