Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading ❤️__________________________________________
Dareen meraih tangan Naura yang menutupi wajahnya. Lalu ia mengusap-usap wajah Naura yang basah karena menangis. Naura menatap Dareen saat itu juga. Merasakan kebedaan Dareen seperti biasanya.
"Kenapa? Baper gue giniin?" Tanya Dareen mendapati Naura tengah menatapnya.
Naura refleks menjauhkan tangan Dareen dari wajahnya ketika Dareen melontarkan pertanyaan itu.
"Enggak, siapa bilang." Jawabnya sambil membenarkan posisi duduknya.***
"Suka gak?" Tanya Dareen pada Naura yang kini tersenyum manis melihat di sekelilingnya banyak yang jualan jajan dan makanan.
Naura mengangguk cepat, "suka bangetttt!" Jawabnya girang.
"Lo beli aja apa yang mau lo beli,"
"Ck. Gue yang bayarin!" Lanjutnya lagi saat melihat Naura yang langsung terdiam saat itu juga.
Naura menatap Dareen, "beneran? Nanti Naura udah makan terus abis, Naura yang suruh bayar."
Dareen terkekeh melihat tingkah Naura yang sejak tadi berburuk sangka padanya.
"Kenapa ketawa?" Tanya Naura dengan muka kesalnya.
Dareen menaikkan bahunya lalu menggandeng tangan Naura dan melangkah. "mau beli apa?"
"Dareen... kenapa gandeng tangan Naura?" Tanya Naura pelan. Ia merasa canggung karena Dareen menggandengnya. Apalagi disini ramai orang-orang.
"Biar lo gak ilang," jawab Dareen yang tetap fokus kedepan tanpa menoleh ataupun menatap Naura.
"Ya ilang, kalo di jual sama Dareen." Celetuk Naura. Ia menganga terkejut dengan apa yang ia barusan katakan. Buru-buru Naura menutup mulutnya dengan tangan.
Dareen menghentikan langkahnya. menarik Naura agar lebih dekat dengannya.
"Kalo gak gue jual... ya ilang di bawa Galang. Iya, kan?" Tanyanya setelah itu tersenyum hingga matanya menyipit.Mendengar itu, Naura menggeleng. Ia masih tak menyangka apa maksud Dareen selama ini yang selalu menyudutkannya dengan Galang.
"Udah, gak usah dibahas." Kata Dareen menyudahi obrolan itu. Kemudian melangkah kembali diikuti oleh Naura.
"Ada nasi goreng, mau gak? Katanya sih nasi gorengnya terkenal enak." Tawar Dareen pada Naura yang tengah celingak-celinguk melihat sekeliling.
"Mau! Ayoo, Naura yang traktir Dareen makan." Jawabnya sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Gak usah. Kan tadi gue bilang, lo yang gue bayarin." Kata Dareen. Lalu menarik tangan Naura lagi untuk ikut ke tempat nasi goreng yang ia maksud tadi.
"Silahkan, mau nasi gorengnya pedes atau enggak?" Tanya Ibu si tukang nasi goreng dengan ramah.
"Naura sedeng aja pedesnya yaa, Bu." Jawab Naura. Kemudian ia menoleh pada Dareen.
"Em... Dareen pedes atau enggak?"
"Terserah, ngikut lo aja."
"Yasudah... Minumnya es teh manis, kan?" Tanya Ibu tadi lagi. Naura mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]
Teen Fiction🌻Gak boleh ada yang plagiat! Apalagi dengan bilang kalo ngecopy dengan alasan biar banyak yang baca karena suka sama ceritanya dan sejenisnya!! 🌻Maapin kalo pas awal cerita masi acak-acakan yaaww>< 🌻Maapin jugaa kalo ada persamaan nama tokoh, alu...