26. Kenapa?

769 66 2
                                    

Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!
______________________________________________

"Ekhem," Dareen meletakkan gelas berisi susu yang baru saja ia minum.

"Jadi, sekarang beneran suami istri, nih?" Tanya Dareen.

Sebenarnya ia gengsi, tapi, kepaksa aja. Daripada Naura jatuh ke tangan Galang. Eh, orang lain maksudnya. Hehe.

***

Naura tengah bersiap-siap di kamarnya. Sedikit memoles wajahnya dengan make-up, juga memilih-milih outfit mana yang akan ia pakai.

"Em ..., Yang mana ya? Ini, atau ini??" Gumamnya sambil memegang baju lainnya.

"Oke, ini aja deh." Tunjuknya. Lalu ia bergegas mengganti pakaiannya dengan baju yang baru saja ia pilih.

Setelah selesai, ia keluar dari kamarnya menuju kamar Dareen.
Pintu kamar Dareen sedikit terbuka. Jadi, Naura langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia pikir, Dareen sengaja membukanya agar nanti jika ia masuk, tinggal masuk saja.

"Dareen ..." Panggilnya mencari keberadaan suaminya itu.

"Apa?" Saut Dareen. Ia baru saja selesai mandi.

Naura mengalihkan pandangannya ke arah lain dan memejamkan matanya. Ia tidak mau melihat Dareen yang hanya menggunakan handuk, dan memperlihatkan dada serta perut sexinya.

"Dareen apaan sih, keluar gak pake baju." Kata Naura.

"Ini kan kamar gue, terserah gue lah. Lo nya aja yang kenapa masuk ke kamar gue?" Kata Dareen. Ia menggantungkan perkataannya sambil berpikir untuk menjahili Naura.

"Lo belom gue kasih jatah ya? Makanya ke kamar gue. Haha." Tambahnya.

"Jatah? Jatah apaan?" Tanya Naura bingung.

Dareen mendekatkan dirinya pada Naura perlahan. Hingga Naura memundurkan tubuhnya ketika Dareen semakin mendekat dan terbentur tembok.

"Dareen jangan aneh-aneh, ya!" Kata Naura panik.

Dareen mengungkung Naura agar dia tidak bisa kabur. Ia tersenyum menyeringai seolah akan menerkam perempuan di hadapannya ini sekarang juga.

Dug! Dug!

Jantung Naura berdegup kencang.

"Haha. Takut banget ya? Baru juga kayak gini, gimana kalo gue unboxing beneran."

Dareen mundur beberapa langkah menjauhi Naura sambil tertawa puas melihat wajah panik Naura. Ia berbalik arah menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.

Sedangkan Naura hanya merutuki ke kesalannya karena malu.

"Nyebelin banget." Celetuk Naura dengan suara pelan sambil melangkah pergi dari tempat tersebut.

"Apa? Lo ngomong apaan?? Lo gak mau liat gue pake baju nih? Nyesel loh kalo gak liat. Kapan lagi gue nawarin," teriak Dareen yang sedikit mendengar perkataan Naura barusan.

***

Naura masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya dengan wajah cemberut.

"Kenapa?" Tanya Dareen yang sibuk memasang sabuk pengamannya.

Dareen menghela nafas. Ia mendekat pada Naura untuk memasangkan sabuk pengaman Istrinya.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang