5. Nasi Goreng Di Abang Gerobak Lebih Murah.

2.1K 173 19
                                    

Haii ❤️ gimana kabarnya everybadehh? Semoga sehat terus yaaa! Love u.

Selamat membaca ✨
_______________________________.

"Kamu kenapa bisa tinggal sama dareen? Apa kamu ada hubungan sama dareen?" Tanya galang lagi. Ia ragu naura akan menjawabnya. Dan memang benar, naura terdiam sambil menundukkan kepalanya.

"Gak apa-apa, kok gak dijawab. Sans aja, gak penting juga." Katanya lalu tersenyum.

Brakkk!

Suara pintu yang dibuka dengan kasar oleh seseorang yang kini di ambang pintu.

"Naura!" Teriaknya dengan nafas yang tersengal-sengal menahan emosi.

Naura dan galang langsung menoleh ke arah pintu.

"Dareen?" Kata naura pelan.

Galang berdecak melihat dareen membuka pintu dengan kasar. Bagaimana jika pintunya rusak, pikirnya.
"Bisa ketuk pintu dulu gak sih?!" Katanya.

Dareen menghampiri naura.
"Bacot, Lo!" Katanya. Ia menarik tangan naura dan membawanya keluar dari ruang musik.

Dareen melepaskan tangan naura kasar. Ia membawa naura ke koridor yang sepi.
"Udah berani gak dengerin apa kata gue?!" Tanyanya sedikit membentak.

"Enggak gitu, dareen." Jawab naura sambil meraih tangan dareen.

"Enggak gitu apanya?! Jelas-jelas tadi gue liat Lo berduaan di ruang musik sama galang! Kalo gue gak nanya sama cantika, mungkin gue gak bakal tau Lo berduaan sama galang!" Bentak dareen lagi. Wajahnya memerah karena emosi.

"Dareen..., Dareen jangan gini, naura takut..." Lirih naura sambil mengguncang guncang kan tangan dareen pelan.

Dareen memejamkan mata sejenak untuk menetralkan emosinya. Ia menarik naura kedalam dekapannya.
______________________________.

"Cantika? Kenapa kamu ngasih tau kalo aku sama galang diruang musik?" Tanya naura sedikit berbisik yang kini duduk di samping cantika.

Cantika menghela nafas.
"Jadi gini, tadi dareen masuk kelas. Terus ngeliat di kelas gak ada kamu. Nanya lah dia sama yang ada dikelas. Tapi, gak ada yang jawab karena emang mereka gak tau. Kan yang tau cuma aku doang. Terus, dareen natap aku dengan tatapan mautnya itu! Anjir gila, langsung takutlah aku. Yaudah mau gak mau aku kasih tau aja. Hehe," katanya.

Naura meraup wajahnya.
"Maaf, ya cantika. Akhir-akhir ini naura gak bisa ngobrol panjang sama kemana-mana bareng cantika. Tau kan gimana marahnya dareen kalo aku gak nurut sama dia?" Katanya pelan dengan memasang wajah sedihnya.

Cantika memeluk naura sambil mengusap-usap punggung naura pelan.
"Iya, nau. Santai aja. Gak apa-apa." Jawabnya. Kemudian melepaskan pelukannya dan tersenyum.

"I know you are a good person. thanks for understanding me." Kata naura sambil tersenyum juga.

"just normal nau. I will always understand you anytime. Okay?!" Kata cantika.
_____________________________.

Bel pertanda pulang  sekolah sudah berbunyi sedari tadi. Semua murid berhamburan keluar, begitu juga naura, dareen, dan cantika.

"Eh, cantika. Naura duluan ya?!" Kata naura.

Cantika mengangguk.
"okay, be careful nau!" Jawabnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Naura tersenyum balik. Ia melangkah pergi bersama dareen di sampingnya. Langkah naura terhenti ketika ponselnya berdering.
"Bentar, dareen. Naura angkat telepon dari ibu dulu." Katanya sambil tersenyum. Lalu ia angkat telepon itu.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang