14. Menjauh

1.4K 115 53
                                    


Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading ❤️

__________________________________________

"Mengapa tak kau usir saja aku jika kau tak suka? Itu akan lebih cukup untuk sekedar menenangkanmu dari aku yang selalu melibatkanmu."
-Naura-

"Dareen,.. muka kamu lebam. Naura obatin yaa di uks!" Kata Naura cemas. Ia memapah Dareen pelan menuju uks. Setelah sampai, Naura mengobati luka Dareen.

"Ashhh," pekik Dareen.

"Ah, maaf.. maaf. Naura enggak sengaja. Sakit, ya? Duhh," Naura refleks menjauhkan kapas yang sudah ia beri betadine dari wajah Dareen. Kemudian melanjutkannya lagi dengan hati-hati.

"Makanya lo nurut sama gue. Kalo lo nurut enggak bakal kayak gini," kata Dareen.

Naura menurunkan tangannya yang sedang mengobati wajah Dareen. Ia menundukkan kepalanya. "Jadi Naura gak boleh ikutan?" Tanyanya pelan.

"Enggak." Jawab Dareen cepat.

"Yaudah maafin," pinta Naura yang kini mendongakkan kepalanya.

Dareen tersenyum menyeringai, "Cium dulu." Suruhnya.

"Dareen apaan sih," Naura menatap Dareen tak suka. Meletakkan kapas yang tadi ia pegang dan beranjak dari duduknya.

"Maaf, Naura harus keluar." Pamitnya. Namun, Dareen lebih cepat menarik tangannya ketika ia akan melangkah. Kedua pasang mata mereka saling bertatapan saat itu juga, diam, hening, hanya hembusan nafas mereka yang terasa.

Dareen mendorong Naura dengan sedikit kasar hingga mundur beberapa langkah dari hadapannya. Kemudian ia beranjak dan keluar dari uks itu.

"Dareen kenapa sih?! Enggak jelas banget Naura di dorong gini." Kesal Naura. Ia merapihkan barang-barang yang ia ambil tadi dari kotak p3k. Setelah itu keluar menyusul Dareen.

"Gue denger-denger... katanya ada yang abis berantem," Alena menghampiri Galang dengan santainya yang sedang duduk diruang Osis. Ya, ia baru berani menghampiri Galang ketika beberapa Guru, Kepala Sekolah dan satu anggota Osis yang melihat kejadian tadi keluar.

"Mau ngapain lo kesini?" Tanya Galang dengan tegas.

Alena terkekeh, "wissss santai-santai brother. Gue kesini cuma mau mastiin doang, lo sama Dareen berantem gara-gara Naura, kan?" Tanyanya dengan tatapan penuh selidik.

"Gak penting gue harus kasih tau lo." Jawab Galang.

Alena duduk di samping Galang. " Gini-gini, deh. Lo suka kan sama Naura? Lo tembak aja deh dia buru-buru. Lo kan tau Dareen kayak gimana orangnya, kalo dia suka sama Naura, dia bakal gengsi ngungkapin perasaan dia sama Naura."

Galang menghela nafas, beranjak berdiri lalu menatap Alena yang masih duduk. "Hasutan macam apalagi sih? Udah ya, stop. Gue enggak mau jadi orang jahat kayak lo." Jelas Galang, kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruang Osis tersebut.

Alena buru-buru berdiri hendak mengejar Galang, namun Galang lebih cepat keluar.

"Ck. Kenapa sih si Galang? Gue baik gini kasih ide buat dia deket sama si Naura malah ngatain gue jahat. Bego banget dih," gumamnya sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang