30. Ungkapan (little 18+).

2K 72 8
                                    


Haii ❤️ btw makasih yaa udah mau baca. Yaa walaupun masih acak-acakan hehee. Tapi nanti diperbaikin kok! Kalau ada kata atau kalimat yang salah, boleh komen sekalian koreksinya.
Happy reading!

______________________________________________

Naura dengan terpaksa mengambil cup yang berisi cokelat hangat milik Galang. "Makasih, ya. Kalo gitu, Naura pamit." Naura bergegas beranjak melangkah meninggalkan Galang.

Galang mengusap wajahnya pelan. Baru saja ia akan mengatakan sesuatu yang sudah lama ia pendam. Namun, Naura keburu pergi.

"Begitu penting banget Dareen di hidup Naura. Sampe gue kayaknya gak ada celah buat deketin dia,"

"Abis janjian sama siapa dulu, lama banget?" Dareen melontarkan pertanyaan itu ketika Naura akan meletakkan tas miliknya ke tempat duduknya.

"A-abis beli ini," gugup Naura. Ia menunjukkan cokelat hangat yang tadi Galang beri padanya.

"Dareen udah belajar? Kalo belom, belajar bar____"

"Gak perlu. Lo belajar sendiri aja." Potong Dareen yang memang sedari tadi tengah memainkan ponselnya.

Naura duduk dan menghadap pada Dareen. "Dareen kenapa? Naura minta maaf kalo ada salah," katanya dengan mencebikkan bibir bawahnya.

"Dareen?"

"Lepas!" Tepis Dareen saat Naura mencoba menyentuh tangannya.

Naura menjauhkan tangannya dari tangan Dareen. "Naura tadi cuman ngantri nunggu cokelat anget doang kok. Maafin."

"Yakin ngantri nunggu itu doang? Gue rasa lo ketemuan sama Galang sampe di kasih cokelat anget."

Naura memejamkan matanya. Bagaimana bisa Dareen berkata seperti itu sedangkan Naura sama sekali belum memberi tahu pada Dareen.

"Dareen, gak gitu. Naura tadi beneran ngantri nungguin cokelat anget," bela Naura.

Dareen meletakkan ponselnya di atas meja. Ia menatap datar Naura. "Stop bohong sama gue. Lo ngobrol kan sama Galang?! Galang ngeliatin lo terus, dan lo diem aja, iya, kan?!"

Naura menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Dareen.

"Ini bukan masalah cokelat yang Galang kasih. Ini soal lo. Kenapa lo bisa diem aja Galang ngeliatin lo? Lo suka?? Lo gak inget kalo lo istri gue? Hm?"

"Galang tau dari mana?" Tanya Naura polos.

Dareen mengepalkan tangannya. Urat-urat tangannya terlihat.

"Jadi bener?!" Bentak Dareen. Ia berdiri, lalu jalan melewati Naura untuk menemui Galang.

"Dareen, tunggu!!" Naura beranjak mengejar Dareen yang sudah terlihat jauh.

Bug!
Bug!
Bug!

Dareen terus memukuli wajah Galang hingga Galang terbaring di lantai.

"Dareen, tenang! Lo kenapa tiba-tiba mukulin gue, sih?" Galang meringis saat ia meraba luka di wajahnya.

"Dareen!!" Teriak Naura yang baru saja tiba. Ia dengan cepat menghampiri Galang di sana.

"Galang gak apa-apa? Maafin Dareen, ya? Ini semua salah Naura."

Naura melihat di sekelilingnya sudah ramai murid-murid yang sedang menonton Dareen dan Galang. Namun, mereka diam saja. Tidak ada yang berani untuk menghentikan aksi brutal Dareen tadi.

"Tolong, mas, bawa Galang ke UKS, ya. Segera," titah Naura pada salah satu mereka.

Naura berdiri. Ia menatap Dareen penuh amarah. Naura menarik tangan Dareen untuk ikut dengannya.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang