9. Kesal.

1.6K 129 2
                                    

Haii❤️ i'm comeback! Semoga sehat selalu dalam keadaan yang lagi kayak gini, cmiwiwww. Mohon koreksinya atau kritikannya juga kalau ada kalimat yang salah atau typo yaaaa!

__________________________________________

Melihat Naura mengangguk, Galang langsung memeluknya dengan erat. Merasakan hangatnya pelukan itu sebagaimana dulu ia memeluk adiknya semasa masih hidup. Ia kembali merindukan adiknya setelah lama berusaha terlihat baik-baik saja tanpa sesosok adik kesayangannya itu. Semakin ia mengingat kenangannya dulu bersama adiknya, semakin erat pula pelukannya terhadap Naura.

***

"Makasih, ya! Udah mau ngajak Naura jalan-jalan sama makan nasi gorengggg!" Kata Naura dengan semangat seperti layaknya anak kecil yang dikasih permen. Ia juga senang dengan sikap Galang yang tidak terlalu dingin seperti sepupunya, Dareen.

"Sama-sama, nau! Kalo suka, boleh jalan lagi sekalian keliling nyobain makanan." Jawab Galang sambil tersenyum dan menepuk-nepuk pelan kepala Naura.

Dareen langsung cepat-cepat keluar dari dalam rumah ketika mendengar suara motor yang tak asing di telinganya berhenti di depan rumah.

"ANJ**G!" Geram Dareen saat melihat Naura dengan Galang disana.

Naura dan Galang menoleh ke arah Dareen yang sudah berdiri diambang pintu. Naura panik saat melihat Dareen sudah mengepalkan tangan dan wajahnya merah karena emosi. Ia menyuruh Galang untuk segera pergi lalu menghampiri Dareen segera.

"Galang pergi sekarang, ya! Makasih udah nganterin Naura pulang juga!" Suruhnya lalu menghampiri Dareen.

Galang hanya mengangguk menuruti apa kata Naura karena tahu jika Naura sedang ketakutan. Ia menghidupkan motornya kemudian keluar dari pekarangan rumah itu.

"U-udah, Dareen! Dareen kenapa sih?!" Tanya Naura sambil memeluk Dareen yang berusaha melepaskan pelukannya.

"DIAM! GUE MAU NGEHAJAR SI GALANG! ANAK ANJ**G!" Teriaknya sambil naik turun dadanya karena emosinya meluap.

"Dareen masuk kedalem, ya? Naura udah disini kok," kata Naura yang masih mencoba menenangkan Dareen. Perlahan ia melepaskan pelukannya terhadap Dareen dan memapahnya ke masuk kedalam rumah.

"Sebentar.. Naura ambilin minum dulu buat Dareen." Katanya setelah itu pergi ke dapur. Tak lama Naura kembali membawa segelas air minum dan memberikannya pada Darren.

"Gak! Gue gak butuh!" Dareen mendorong gelas tersebut. Untung saja tidak jatuh dari tangan Naura.

"Berapa kali gue bilang?! Gak usah deket-deket sama Galang! Lo tuli?! Gue tadi nyuruh lo buat pulang bareng Cantika, Kalo enggak taksi online! Bukan sama Galang!" Dareen beranjak dari duduknya menatap Naura tajam dengan masih naik turun dadanya karena emosi. Sedangkan Naura menunduk saat Dareen menatapnya tajam.

"Naura minta maaf, Naura salah!" Lirihnya pelan. Namun Dareen bukannya memaafkan Naura, ia malah meninggalkan Naura dan melangkah menuju kamarnya.

***

Tringgg

Ponsel Naura berbunyi. Naura menghentikan kegiatan belajarnya itu. Kemudian membuka pesan yang masuk barusan.

My Sepupu Is My Love! [On Going, Sambil Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang