47. Usaha

316 21 4
                                    

  Happy Reading!     

 "Sedang berusaha untuk segalanya, entah itu buat lo ataupun masalah gue sendiri."

-Bagas Angkasa

       
         
       Terhitung hari ini tepat seminggu, keadaan hubungan sepasang kekasih disana terus berjalan baik. Hari ini, keduanya menghabiskan waktu berdua di sebuah pasar malam. Keduanya berjalan beriringan saling bergandengan tangan. Sedari tadi belum ada satupun wahana yang dinaiki keduanya. Berbagai jenis wahana sudah ditawarkan oleh sang cowok, namun selalu mendapatkan gelengan. Cewek disampingnya hanya memandang orang lain yang bermain wahana dalam diamnya.

    Bagas mengusap wajahnya kasar lalu beralih menangkup wajah cantik disampingnya dengan kedua tangannya hingga membuat cewek itu, Syara menatapnya dengan heran."Gak suka tempatnya hm?"

      "Suka kok."singkat Syara

    "Bilang, kalau lo gak suka. Kita ke tempat lain aja. Gue bisa baw_"ucapan Bagas nyaris terpotong kala jari telunjuk mendarat di bibirnya.

   "Ssst,yang bilang gue gak suka siapa? Suka kok. Malahan asik tau disini."sela Syara lalu menurunkan telunjuknya.

    "Terus kenapa nolak daritadi?"

     Syara menggeleng membuat Bagas mengerutkan keningnya menatap gadisnya dalam. Menuntun jawaban."Takut."cicit Syara melihat tatapan Bagas

      "Hah? lo ngomong apa?"tanya Bagas tak dengar suara Syara yang sangat kecil.

     "Takut."lirih Syara seraya menunduk

     Bagas mendekatkan wajahnya."Hah?"ulang Bagas lagi

    Syara mendengus kasar lalu mendekatkan  bibirnya kearah telinga Bagas."TAKUT." teriaknya dan detik selanjutnya Syara lari menuju parkiran.

        Sedangkan, Bagas kini mengusap telinganya yang berdengung karna teriakan Syara yang seolah ingin memecahkan gendang telinganya. Bagas terus mengusap telinganya seraya melirik disampingnya. Detik selanjutnya, Bagas menatap sekelilingnya. Tak menemukan gadisnya. Dengan gerakan cepat ia merogoh ponselnya dan mendial nomor gadisnya. Dua kali ia menelpon dan dua kali juga ia disambut dengan suara operator yang mengatakan nomor gadisnya sedang sibuk.

    Bagas panik bukan main. Berbagai tempat ia kelilingi seraya masih menghubungi Syara. Namun, nihil. Ia tak menemukan gadisnya. Bagas mengusap wajahnya kasar."lo dimana ra?"tanya Bagas pelan entah kepada siapa.

      "Gas,lo ngapain_"

     Grepp!

     Ucapan Syara terpotong saat Bagas langsung memeluknya erat. Syara hanya diam, bingung sekaligus malu di waktu yang bersamaan. Ia coba memberontak meminta dilepaskan, namun tenaganya tak sebanding dengan tenaga Bagas yang masih memeluknya kuat.

     "Gas, lepasin dulu. Gue malu diliat orang."ujar Syara pelan, pasalnya banyak pasang mata pengunjung tengah memperhatikan mereka. Ada yang senyum-senyum bagi kaum jomblo dan ada yang melirik mereka seraya berbisik-bisik. Siapa lagi kalau bukan kaum ibu-ibu.

      Bagas melepaskan dekapannya lalu menatap intens cewek dihadapannya. Syara yang ditatap intens seperti itu malah semakin malu."Darimana?"tanya Bagas tegas.

        "Gue dari parkiran. Gue kiranya lo ikut tadi, eh taunya enggak."

      "Terus kenapa nomor lo gak aktif?"tanya Bagas lagi

     "Abis telponan ama Mama. Mama nyuruh baliknya jangan kemaleman banget."

     Bagas menghela napas kasar seraya mengusap keringatnya.Syara yang melihat itu mengernyit."lo kok keringatan? Perasaan disini dingin deh."ucap Syara melihat banyak keringat di wajah cowok itu.

BAGASYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang