13. Sisi lain dan Sesak

3.3K 168 10
                                    

           "Beban perlu dibagi dan mungkin kamu orang yang tepat untuk dibagikan."

                  _Bagas Angkasa

      "Aku bisa mendengarkan semuanya. Tapi aku tidak bisa mendengernya ketika kamu menyebut dia."

              _Syara Oktavia

                 

             =BAGASYARA=

        Sore ini tanpa sepengatahuan Syara, Bagas datang dengan alasan mengajak dia jalan. Alasan itu ia gunakan dengan baik untuk mendapatkan izin dari Agra. Dan apa yang terjadi, Agra kakak tak punya hati itu mengizinkan.

       Hubungan Bagas dan Syara memang sudah di tau jelas oleh Agra, lain halnya dengan kedua orang tuanya, mereka belum mengetahui. Agra juga sudah menyuruh Syara untuk memberitahu kedua orang tuanya, agar mereka tak punya hubungan yang disembunyikan. Agra tak sadar diri bahwa dia juga tak pernah memberitahu kedua orang tuanya bahwa ia sudah punya pacar.

       Syara menolak keras, usulan Agra dengan berkata dirinya tidak pacaran dan tidak menyukai Bagas. Namun, Agra malah mengejeknya dengan berkata. Yah iya, pertama lo kagak suka. Tapi seiring berjalannya waktu, lo kagak nyadar, lo udah suka ama dia.

      Agra juga berbicara, lagi pula Bagas cowok baik-baik. Entah dari mana kakaknya itu menilai Bagas sebagai cowok baik-baik. Padahal Bagas cowok yang suka tawuran, cari masalah, ketua geng bermotor, menyebalkan, pemaksa, misterius, bahkan mungkin juga seorang perokok keras. Mungkin! Karna sejauh ini dirinya belum pernah melihat Bagas merokok.

   Untuk saat ini belum..
Tapi kedepannya siapa yang tau?

       
      Berakhir disinilah Syara, diboncengan Bagas. Syara tak tau Bagas akan mengajaknya kemana."Lo ngajak gue kemana sih?"

       "Ke tempat dimana lo nggak merasa kesepian."ujar Bagas

       Syara mengerutkan keningnya."Maksud lo?"

      "Nggak."ucap Bagas sambil melirik kaca spion.

      Syara mendelikkan bola matanya jengah. Memang pikiran Bagas sudah tidak lagi ditempatnya.

      Butuh setengah jam mereka berdua sampai ditempat tujuan. Syara lagi-lagi mengerutkan keningnya seraya menatap Bagas dengan penuh tanya.

     "Lo belum masuk aja didalamnya."kata Bagas seperti tau apa yang akan ditanyakan Syara dengan pandangan lurus menatap rerumputan tinggi yang hanya dipisahkan oleh sebuah lorong kecil.

      Bagas menarik tangan Syara, menggenggamnya erat, lalu melewati lorong itu. Syara terus memalingkan pandangannya baik itu di kiri, kanan maupun belakang. Sedangkan Bagas berjalan santai dengan senyum tipis dibibirnya.

      Hamparan laut biru dihadapannya tak dapat mengalihkan seluruh pandangan Syara.Dirinya terkejut akan pemandangan yang maha kuasa berikan. Dia tidak pernah tau kalau ada tempat seperti ini yang tak terlalu jauh dari rumahnya.

      Bagas tersenyum lebar menatap cewek didepannya. Bagas tau cewek dihadapannya bukan masa lalunya. Mereka berdua berbeda. Bagas menyadari itu semua ketika dirinya dekat dengan Syara. Dari segi tingkah laku, cara bicara maupun kesukaan.

     Kinara sangat suka berbelanja, banyak ngomong,suka dance, suka korea,penampilan harus keren, tenar senyuman terus.  Sedangkan Syara irit bicara, pemarah, pintar,jutek.

BAGASYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang