Seperti biasa. Jangan lupa berikan voment!
.
.
.
."Terkadang yang maksa itu, gak akan bertahan lama."
_C1nt@
.
.
.
.
" Pertemuan singkat, kadang bikin orang itu lupa!"
.
.
.
.
-BAGASYARA-
Angin yang tertiup memasuki ventilasi ruangan latihan milik Bagas yang sedang memukul samsak merah yang menggantung erat dihadapannya. Setiap hembusan angin dan napas yang terasa tenang menemani kekosongan yang ada di ruangan itu.Hingga pukulan terakhir dapat menjatuhkan samsak merah itu dari tempatnya. Bagas menghela napas dan berjalan ke arah meja lalu mengambil botol air dan meminumnya hingga tandas.
Mengambil ponselnya di atas meja itu lalu mengotak-atik. Hingga ponsel itu menghubungkan dengan ponsel seseorang disana.
"Halo!"
" Samsak gue rusak."
Helaan napas disebrang sana terdengar." oke. Ntar gue perbaikin."
Setelahnya sambungan terputus. Bagas yang memutuskan sambungan telpon itu. Dan sebuah nama kontak menarik perhatiannya lalu menelpon nomor itu.
Selang beberapa detik, sambungan telpon itu tersambung. Dan yang terdengar suara cewek yang sangat dirindukan oleh Bagas.
"Halo!"
Bagas tersenyum."Hm. Ntar malam gue jemput. Jam tujuh."
Kemudian Bagas mematikan sambungan telpon seraya berlalu pergi dari ruangannya.
........................
Di dalam sebuah kamar, seorang cewek tengah menggerutu kesal setelah sambungan telpon diputuskan sepihak oleh seorang cowok di sebrang sana.
Bagaimana bisa, cowok itu memutuskan sebelum mendengarkan persetujuan darinya. Dasar cowok menyebalkan, untung sayang! Eh?
Syara membuang ponselnya diatas tempat tidur dan tubuhnya pun menyusul diatas tempat tidur yang terasa nyaman.Kekesalannya tadi kini pudar dan kian tergantikan dengan seukir senyum indah kala melihat gelang yang terlingkar cantik dipergelangan tangannya.
Tanda kepemilikan.
Ucapan Bagas, terngiang kembali di kepalanya. Senyum Syara semakin lebar.Memikirkan kelakuan Bagas kemarin dan hari ini yang terasa menyenangkan. Entah kenapa Bagas yang dulunya cuek, dingin, tampang datar bisa seromantis itu? Yah, walaupun hal itu menurut orang lain cuma sepele tapi bagi Syara hal itu meskipun kecil tapi sudah membuatnya senang. Terlebih ketulusan Bagas.
Sedingin apapun Bagas, Syara tetap menyukai lelaki itu. Dan Mungkin melebihi cintanya dari orang masa lalunya. Semoga!
Syara menyambar ponselnya dan melihat jam masih menunjukkan pukul empat sore. Artinya masih ada waktu untuk dirinya bersantai sebelum mandi dan menunggu kedatangan Bagas.Toh, Bagas juga menjemputnta jam tujuh. Bomat-lah!
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
أدب المراهقينCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...