49. Perencana Lain

336 15 52
                                    

           

            Assalamualaikum
         Selamat Pagi Besty
         Jangan lupa sarapan!

          Happy Reading!
Ah iya, jangan lupa follow aku and vote ya!
Luv u sekebon😽

"Terkadang adakalanya bukan tokoh utama yang akan cepat turun tangan melainkan beberapa tokoh pendamping dalam alur kebersamaan untuk kedua orang itu."

      H.  A.   P.   P.   Y.       R.  E.  A.  D.  I.  N.  G

      Teriakan keras tepat saat bola voli tepat mengenai kepala Syara. Syara yang memang tak siap akhirnya tumbang dan terlebih ia yang memang sakit kepala pagi ini.

     Semua teman sekelasnya berlari menghampiri cewek itu yang kini sudah tak sadarkan diri. Nampak disana Raya dan Sandra lah yang paling heboh.Sedangkan,  Aulia terdiam di tengah lapangan saat tak sengaja melempar bola itu.

      "BAWA SYARA KE UKS!"seru Sandra kuat menyuruh teman cowok sekelasnya.

       Saat beberapa cowok ingin mengangkat namun suara lantang seseorang disana membuat semuanya diam.

      "JANGAN SENTUH DIA."suara bass itu mengudara begitu kuat. Bagas berlari lalu tanpa aba-aba ia mengangkat tubuh gadisnya dan melangkah cepat membawa Syara menuju UKS.

    Semua disana hanya diam menonton termasuk sang guru olahraga yang baru datang dari ruang guru. Namun, Sandra dan Raya sudah berlari menyusul Bagas. Sedangkan, disana seorang cewek mengepalkan tangannya erat melihat semua itu.

       Farik yang tadinya berjalan bersama Bagas kini berjalan sendiri mengarah ke tengah lapangan."Gak ikut?"tanya Farik seraya menunjuk Sandra dan Raya dengan dagunya.

    Aulia yang baru menyadari cowok itu disampingnya kini menatap cowok itu."Gu-gue mau nyusul kok."

    Farik menaikkan satu alisnya."Sengaja?"

     "Maksud lo?"tanya Aulia tak mengerti

     "Berhenti jadi sahabat munafik. Lo tau Bagas gimana kan?"nasihat Farik dan berjalan pergi darisana dengan hati yang sedikit nyeri setelah mengatakan hal itu.

                         -BAGASYARA-

          Dua cowok di pembatas rooftop lagi-lagi terduduk dengan menatap ke arah lapangan basket. Mengamati setiap gerak gerik cowok di bawah sana yang sedang mendrible bola di lapangan basket.

       "Gue penasaran ama tuh anak."sahut Nanta menggebu

    "Penasaran apa lo?"

    "Lo tau? Gue pernah liat dia di area sekolah Bagas. Dan bodohnya gue gak nunggu sampai dia pulang."beritahu Nanta mengingat beberapa bulan lalu saat ia melintas didepan sekolah ketuanya.

     Marco mengernyit tak paham."Jemput ceweknya kali."

     Nanta menggeleng."Masih Pagi."

      "Nganter ceweknya kali."

    Nanta mendengus mendengar balasan Marco."Cewek mulu lo. Gue tau lo masih gamon ama si Rahel."

    "Sok tau lu."desis Marco tak suka mendengar nama cewek itu.

      "Gue serius. Lo gak penasaran ama tuh anak? Secara kan kalau nganter cewek gak mungkin, gue gak pernah denger dia punya cewek. Selain, problem yang dulu. Tapi, gue gak tau siapa_"

BAGASYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang