"MASUK MARKAS KAMI TANPA IZIN, KALIAN HABIS DETIK ITU JUGA!"
*Nakril
=BAGASYARA=
Beberapa motor sport terkenal di zaman sekarang,terparkir jelas memenuhi halaman gedung tua yang kotor.Syara terdiam kaku menatap area sekeliling gedung tua itu.Apa ini yang mereka anggap markas oleh Genk bermotor? Begitu pula dengan Bagas?
"Kenapa? Markas aku jelek?.kotor?"tanya Bagas membuyarkan lamunan Syara
"Hm"aku Syara
"Yuk masuk, kamu belum.liat aja gimana dalamnya."ajak Bagas lalu berjalan dengan menggandeng Syara.
Perlakuan Bagas,membuat
pipi syara merah padam dan cepat-cepat memutar wajahnya kesembarang arah yang penting tidak terlihat oleh Bagas.Tetapi...
"Udah blushing, nggak usah ditutupin. Yang buat juga cowok sendiri, ngapain malu?"goda Bagas
Syara mendengus."siapa juga yang malu?"tantang Syara
"Yah, orang yang sekarang jadi cewek ketua geng!."
Syara mengercutkan bibirnya."Tau ah, malas gue ama lo."
"Aku.. Syara. Ngomongnya pake itu aja. Bibir nggak usah digituin, nanti kena tampar."kata.Bagas
"Iya...iya Bawel."serah Syara
Syara tercekang kembali dengan apa yang dilihatnya.Dia tadi sangat salah menilai! Tampang luar aja kayak tak berpenghuni, akan tetapi dalamnya benar seperti rumah pada umumnya. Dua sofa panjang dengan satu meja kecil dan mengarah pada televisi yang terpajang di dindingnya dengan tak jauh disamping kanan berdiri bendera berwarna hitam dan bertuliskan NAKRIL dan sebuah kain hitam lagi disebelah kiri bertuliskan "MASUK MARKAS KAMI TANPA IZIN,KALIAN HABIS DETIK ITU JUGA!".
Satu lemari kaca di sudut ruangan tengah dipenuhi berbagai macam buku.Dua ruangan bersebelahan yang entah digunakan apa. Dan satu ruangan besar yang juga Syara tidak tau digunakan apa.Namun tak lama seorang cowok muncul dari balik ruangan itu yang ia kenal bernama Nanta dengan memegang sepiring mie goreng dan sekaleng soda.
"Udah lamunanya? Mau makan atau gimana?"tanya Bagas lagi lagi membuyarkan lamunan Syara.
"Hmm, makan aja deh."pilih syara
"Yaudah,yuk kita makan.Tapi kita masak dulu,nggak papa?"ajak Bagas
"Iya."kata syara lalu meletakkan tasnya di salah satu sofa.
"Gas! Ajak makan noh cewek lo. Tapi masak sendiri."kata Nanta nyengir dan menyantap mie gorengnya.
Bagas memdengus dan berjalan beriringan dengan Syara menuju dapur markasnya.
"Sorry dapur markas aku nggak selayak kayak rumah pada umumnya."maaf Bagas
Syara bingung dengan jalan pikiran bagas,dapur sebagus ini hanya di bilang enteng begitu saja! Memang sih tidak selayak dapur rumah pada umumnya tapi begini juga sudah dapat dikatakan dengan lumayan! Freezer,kompor gas,dan beberapa alat masak dan makan ada. Freezer yang sangat lengkap dengan isi yang penuh. Bagasnya saja yang terlalu berlebihan."Paan.Dapur sebagus ini.Udah lo mau makan apa?"tanya Syara seraya melihat isi freezer markas Bagas.
"Kamu...sya?"peringat Bagas.
"Iya....iya... Kamu mau makan apa BAGAS ANGKASA?"geram syara semgaja menekan nama bagas.
Bagas tersenyum geli."Aku mau makan apa yah?"tanya bagas pada dirinya sendiri sambil memutar-mutarkan bola matanya tanda berpikir dan membuat Syara geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
Teen FictionCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...