Selamat membaca!
"Saat mengenal lo Segalanya semakin rumit."
_Syarat Oktavia"Selalu tenang dan tetap disisi Gue. Jangan pernah menghindar dan lari dari gue."
_Bagas Angkasa
=BAGASYARA=
"SYA! LO DARI MANA AJA KEMAREN NGGAK MASUK?"teriakan Sandra membuat seisi kelas menutup telinga dan memandangnya penuh peringatan.
Sandra menyengir lebar, lantas bergegas duduk dibangkunya disamping Aulia, dibelakang Syara yang duduk disamping Raya.Aturan jejeran bangku mereka!
"Sya, jawab dong!"pinta Sandra yang masih menuntut jawaban
Syara tetap bungkam. Ia tidak mau mengikut sertakan ketiga sahabatnya dalam masalah hidupnya yang begitu berantakan. Cukup mereka mengetahui bahwa dirinya baik-baik saja.
Syara tidak mau masalahnya harus ditanggung juga dengan teman-temannya. Walau dia tau, apa arti dari persahabatan! Saling menjaga, membela,membantu dan menyayangi.
Syara bukan tipe orang yang harus berbagi masalah ke semua orang. Dia tetap bungkam, tak menjawab bila ditanya.
Syara tau persahabatan!
Namun, dirinya tidak tahu bahwa berbagi itu dapat meringankan beban walau sedikit.Tapi mungkin Syara berpikir bukan saatnya harus berbagi pada teman-temannya. Syarat masih menunggu waktu yang tepat!
=BAGASYARA=
Waktu Istrahat bukan digunakan untuk mengisi perutnya, melainkan harus berada ditempat yang tidak dinginkannya bagi Syara. Rooftopp!Jika bukan karena paksaan dari Bagas yang menyuruh Riski teman sekelasnya menarik dirinya jika tidak menurut.Syara tidak akan datang.
"Lo ngapain nyuruh gue kesini?"ketus Syara saat tiba di rooftopp. Pertanyaan itu ia layangkan pada Bagas yang memungguinya.
Bagas berbalik dan menatap Syara."Udah makan lo?"tanya Bagas sengaja, padahal ia sudah tau Syara belum makan.
"Gue nggak nyuruh_"
Ucapan Syara terpotong ketika sesuatu menempel dibibirnya dan pandangannya bertemu dengan manik mata Bagas.
Bagas membungkam bibir Syarat dengan telapak tangannya. Bagas perlahan menurunkan telapak tangannya,lalu menarik Syara hingga mendorong pelan Syara agar terduduk di kursi.
"Diam, makan bareng gue."kata Bagas lalu duduk di kursi samping Syara.
Menghabiskan makanan mereka. Bagas menghadapi ke arah Syara dan menatap Syara. Bagas menarik kedua tangan Syara,menggenggamnya erat.
"Liat Gue. Jangan berontak."ucap Bagas
Syara menatap Bagas. Pandangan mereka bertemu. Seakan mengerti tatapan Bagas, Syara tak memberontak sedikit pun. Entah mengapa perkataan Bagas menyentuh hati Syara.
Bagas tersenyum lebar."Jangan pernah berpikir akan lari dari gue. Lo udah masuk dalam hidup gue, yang artinya lo bagian penting hidup gue."ucap Bagas
Syara tertegun mendengar ucapan Bagas yang begitu tulus. Dan terlebih Syara pertama kalinya melihat Bagas tersenyum lebar yang tak terpaksakan.
Namun, apakah itu benar-benar tulus?
=BAGASYARA=
Kenapa? Kenapa harus dia yang masuk di kehidupan Bagas?Kenapa bukan orang lain? Dan kenapa waktu tidak tepat.
Syara belum bisa melupakan masa lalunya. Namun, kenapa secepat itu dirinya diharuskan menemui orang yang tidak di inginkan. Bukan. orang yang menjerumuskan dirinya dalam hal-hal seperti ini.
Dimana belas kasihan yang harus dirinya dapat. Dimana penyemangat yang harus ia dapat lagi. Semuanya hilang tak tersisa.
Satu pun tak ada yang mampu menghilangkan semua yang telah ada. Syara tidak bisa menghilangkan semua itu, terpaksa dirinya harus menjalani semua yang telah terjadi.
Kejadian yang telah ia lalui begitu menyesakkan dadanya. Tak mampu untuk bertahan. Perkataan Bagas tadi terngiang dikepalanya.
"Jangan pernah berpikir akan lari dari gue."
Setelah apa yang terjadi, Bagas tidak pernah berpikir Bagaimana Syara untuk lari? Syara tidak kuat lari dari semuanya. Dan Bagaimana cara dia bisa lari, jika jalan pun dirinya selalu diawasi.Syara terdiam sebentar,menatap kertas yang ada ditangannya dengan pandangan rapuh. Kata-kata Bagas terlintas di kepala nya.
"Lo udah masuk di hidup gue, yang artinya lo bagian penting hidup gue."
"Aku akan kembali."
kedua itu Beban! Beban yang Syara tidak tau maknanya! Satu ucapan, dan satu tulisan. Mungkin tulisan tidak terlalu penting bagi Syara. Namun perkataan, ucapan Bagas tadi lah yang penting. Apa maksudnya bagian penting? Apa mungkin seorang yang penting di hidup Bagas?
Entahlah......Syara tidak tau.
Melipat kembali kertas itu, lalu Syara memasukkannya di laci meja belajarnya. Menyimpan tanpa tau maksudnya.
Bagi Syara tidak penting.
Namun bagi seseorang disana sangat penting. Orang itu tidak datang malam ini. Tidak lagi mengawasi Syara. Tidak melihat kerapuhan Syara lagi. Akan tetapi, hanya untuk malam ini. Malam selanjutnya akan ada lagi.=BAGASYARA=
Akhirnya update lagi!
Part ini singkat, karena ide tidak banyak. Jadi ini aja. Maafkan.
Jangan lupa vote and coment!
Jejak sangat penting!
Salam
Rizkha.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
Teen FictionCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...