39. Luka Sayatan dan Pemilik Kertas (A)

2.7K 108 3
                                    


      Budayakan Vote and Coment!

      Mari Bersatu melawan  Corona            
      

           "Terlupakan. Satu kata itu sering banyak terjadi di kehidupan, baik itu nama maupun kejadian yang telah lama terjadi. Namun,  walau hal itu terlupakan akan ada segelintir ingatan kembali walau kecil.
Dan, walaupun semuanya terlupakan akan ada seseorang yang selalu berusaha untuk mengingatkan."

_BagaSyara.


                     -BAGASYARA-

       

         Seorang cewek tampak terlihat, sedang terduduk di meja belajarnya tepatnya disudut kamarnya tengah memegang dua kertas sekaligus menatap dalam setiap huruf yang tertulis di kertas itu. Jangan lupakan juga, sebuah kertas lagi diatas mejanya yang sudah nampak lusuh. Namun, tulisan tangan diatas kertas itu masih nampak dengan jelas. Sebuah note yang selalu tersimpan dari dua tahun lalu.

      Tulisan tangan di ketiga kertas itu sama persis, tak ada yang berbeda sama sekali. Setiap huruf selalu sama.
Syara! Ya cewek itu adalah Syara! Pikirannya tengah dipenuhi dengan orang pengirim dua kertas ditangannya. Padahal, mungkin saja kertas itu terjatuh dan bukan untuk dirinya. Akan tetapi, entah bagaimana Syara yakin kertas ini untuknya dan keyakinan itu ia dapatkan karena tulisan di dua kertas itu, sama persis  dengan tulisan tangan yang tercetak jelas di note kecil yang selalu dirinya simpan sejak dua tahun lalu.

      Syara sedari tadi, sudah menebak siapa pemilik kertas itu? Mungkin dia orang yang sama dengan sipemberi note? Tapi, inisial A itu membuat dirinya sedikit bingung! Inisial nya berbeda dengan nama depan si pemberi note. Tapi, Syara yakin betul pemilik kertas itu satu orang yang sama dengan pemberi note.

     Tak mau ambil pusing, Syara langsung menekan sederet angka di layar ponselnya guna menghubungi seseorang. Nomor lama yang sudah ia blokir sejak kejadian dua tahun lalu.

      Sambungan telpon disana berdering! Dan tak lama suara berat, terdengar. Suara yang sudah lama Syara tak dengar melalui ponsel!

      " Sya? Lo masih disana,kan?" Sapa disebrang sana yang membuat Syara sadar dari pikirannya yang akan berkelana kembali disetiap kejadian dua tahun lalu.

      " Hah? Iya? Aku-ah maksudnya gue. Iya gue disini kok." ucap Syara cepat terdengar gugup.

     Ah! Sial! Kenapa bisa-bisanya ia gugup!

       Di sebrang sana terdengar tawa. Tawa yang lama tak didengar dirinya dan tawa itu membuat Syara Rind_
 
      Argh! Apa lagi sih! Ingat Syara, lo udah ada Bagas!

       Redaan tawa terdengar. " lo kok gugup?"

       Syara melotot, walau hal itu tak akan dilihat oleh orang di sebrang sana. " Siapa juga yang gugup?"

        "Haha..oke-oke. Kenapa nelpon gue? Kangen?"

          "Hih, siapa juga yang kangen ama lo. Ya kali gue kangen mantan." ucap Syara terkekeh.

     Tak ada balasan dari sana.

      Syara kembali bingung. Apa ia salah bicara? Tapi, toh memang kenyataan kan?

     " Fer? Fer? Lo masih disana kan?" tanya Syara meniru ucapan cowok di sebrang sana. Fernand!

     " Ya. Gue masih disini lah. Kemana lagi coba. Btw, lo kenapa nelpon?"

BAGASYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang