" Kembali menyerang! Kembali menyandra! Jalan satu-satunya."
_Ghekmar Cakrawanta
=BAGASYARA=
"Apa?" tanya Syara ketus pada cowok dihadapannya yang sedang memamerkan senyum manisnya.Tempat ini sudah sering kali di lihatnua. Ngapain Bagas mengajaknya kesini, coba?
Menutupi ingatan dulu. Agar tak terlihat menyedihkan.
"Apa? Apanya?" bingung Bagas
Syara menutup matanya."Ngapain lo ngajak gue kesini?"
Bagas terkekeh."Ya nggak ngapa-ngapain. Duduk." balas Bagas seraya menepuk-nepuk bangku disampingnya.
Syra menarik nafasnya guna menetralisir rasa kesalnya." Gak jelas banget sih lo."
"Kagak jelas gini, tapi cakepkan?" tanya Bagas yang seketika Syara melototkan matanya tak percaya.
"Tunggu bentar."
Bagas berjalan pergi ke penjual es krim dengan meninggalakan Syara yang menatapnya heran.
" Cakep dari mananya coba? Kepedean."
.................
"Mau rasa coklat, Ra?" tanya Bagas dari tempat es krim itu yang menjafikan dirinya pusat perhatian para pengunjunhlg lain.
Syara berdecak kesal. Tak tau apa tempat ini tempat umum?
Syara mengambil es krim rasa vanila lalu berjalan pergi lantas merasa kesal. Bagas yang melihat kelakuan Syara, bertindak cepat.
"Nih mas, kembaliannya ambil aja. Soalnya cewek saya udah ngambek lagi."
............
Brukkk!
"Woy! Jalan liat-liat. Kayak nak kec_" ucapan seorang cowok itu terhenti saat melihat wajah siapa orang yang menabraknya.
"Liat Syara lo bedua?"tanya Bagas pada Arkan dan Sandra. Secepat iti perginya Syara.
Kedua orang itu menggeleng." Hehe.... Kagak liat Bos! Sorry tadi!" kata Arkan dengan menggaruk belakang lehernya yang sama sekali tidak gatal.
Bagas mengibaskan kedua tangannya. " Gua kagak punya waktu, Tapi." Bagas sengaja mengganyltungkan kalimatnya sambil menatap Arkan yang sudah menunduk dalam. " Awas aja lo ntar malam di Bescamp nggak traktir semua anggota." ancaman Bagas yang sudah berlari pergi, membuat Arkan menghela napasnya. Uangnya akan habis dalam sekali. Rencana kencannya otomatis gagal.
Arkan menatap Sandra yang juga menatapnya." E...
Sandra tersenyum." Nggak papa kok. Kencan kita bisa di undur. Gue lebih milih itu, dari pada nyawa pacar gue sendiri hilang."
Keduanya saling menatap lalu tersenyum.
.............
"Apa lo liat-liat gue?" tanya Syara pada Sandra yang tersenyum jahil.
Sandra menunjuk Syara dengan tak sama sekali menghilangkan senyumnya. Lalu Sandra berjalan ke kursinya."Katanya kagak suka. Nyatanya jalan berdua kemaren."
"Lo tau darimana?"
"Ya ada deh."
"Ishh..
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
Teen FictionCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...