Budayakan vote dan komen!
Follow (+) Instagram Author!
@rizkha_yanti_21"Tak ada kata yang mampu menggambarkan betapa sakitnya hati ini. "
-BAGASYARA-
Seperti perkataannya, Bagas menjemput Syara di jam yang telah dirinya ucapkan. Melihat Bagas, yang telah menunggunya di lantai bawah yang sedang berbicara dengan Papanya. Syara jadi takut untuk turun. Tapi, ia berusaha menghilangkan rasa takut itu dengan menarik napasnya dalam. Semoga Papanya itu tak marah?
" Pa_"
Raditya menatap putrinya itu diam."Jangan pulang kemaleman."lalu dia beralih menatap Bagas."Jagain anak om. Awas aja kalau dia kenapa-napa."
Bagas mengangguk."Iya,om! Saya sama Syara pamit.Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Setelahnya keduanya pun keluar dari rumah itu. Namun, Syara merasa ada yang ganjal dengan Bagas. Sejak ia menampakkan diri tadi, tak ada seulas senyum di wajah datarnya itu. Syara menjadi bingung sendiri?
"Naik." ucap Bagas yang sudah menyalakan mesin motornya tanpa menoleh sedikit pun kearah Syara.
Syara mengagguk dan mulai menaiki motor itu. Motor sport hitam itu, segera pergi meninggalkan pekarangan rumah Syara. Syara terdiam dibalik punggung kokoh itu. Syara ingin melingkarkan tangannya seperti biasa di pinggang Bagas,jadi takut sendiri hingga ia memilih memainkan jarinya di pangkuannya.
Syara berusaha diam, padahal didalam sana ia ingin bertanya pada Bagas. Syara muak dengan keadaan seperti ini.Sedangkan, Bagas sama halnya dengan Syara. Dirinya juga muak dengan keadaan hening, tak ada percakapan sedikit pun. Bising kendaraan hanya mengisi kekosongan diantara keduanya. Bagas merasa kehilangan dengan lingkaran tangan yang biasa sudah berada di pinggangnya. Bagas juga ingin membuka percakapan. Namun,kemarahan lebih mendominasi dirinya. Jadi, ia hanya memilih diam dengan tampang datarnya.
............................
Di lain tempat, dua cowok tengah tertawa puas melihat pesan berisi foto yang dikirimkan beberapa menit lalu.
"Gue pastiin bentar lagi semuanya bakalan hancur." ucap Ghekmar
Jack mengangguk."Tapi,gue penasaran siapa nih cowok? Gua berasa gak asing ama dia." tanyanya dengan menunjuk cowok didalam foto yang agak tak kentara. Buram.
Ghekmar mengagguk."Kayak gue pernah liat?"
.....................................Syara turun dari motor Bagas lalu berdiri dan menatap Bagas yang masih memakirkan motornya. Syara terkejut dan berlari kecil mengikuti Bagas yang sudah berjalan memasuki taman. Sama sekali tak mangajaknya. Taman! Taman ini bukan taman yang sering mereka kunjungi, melainkan taman yang belum lama dibuka ini. Taman daerah lapangan Bendera.
Syara duduk disamping Bagas yang tengah bermain ponsel. Keduanya,sekarang memilih duduk di bawah pohon rindang yang begitu jauh dari area banyak pengunjung. Jadi, tempat itu sangat sepi. Ralat! Bagas yang memilih bukan Syara. Lagi dan lagi Syara menatap heran pada Bagas yang malah sibuk dengan benda pipih ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
Teen FictionCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...