Sebelum Baca, berikan
Vote and coment dulu! Guys!.......Happy Reading!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" Cari masalah dengan Gue, lo gak bakal pernah lepas! "
-Jack
" Lepas? Lepas dari seorang pengecut? Apa untungnya bagi gue? "
- Bagas
~~~~~~~~~~~~~~~~~- BAGASYARA -
Empat sekawan itu duduk melingkar dibwah pohon di taman sore itu. Mereka sama sekali belum Menganti baju seragam masing-masing. Pulang sekolah mereka habiskan dengan jalan-jalan di mall. Akan tetapi permintaan dari dua penggila barang keluaran terbaru.
Siapa lagi, kalau bukan.
Raya dan Sandra!!!!
Taman kota. Akhir tujuan Mereka untuk bergosip dan menikmati makanan dan minuman yang sempat dibeli oleh Aulia.
" Buruan ceritain. Apa maksud lo, ngajak-ngajak? " desak Sandra yang baru saja selesai meminum sekaleng soda.
" Gue sebenarnya sempat gak ngerti, sih. Tapi setelah gue pikir, kemaren itu Bagas ngajakin gue buat nemenin dia." Syara memulai pembicaraan
" Nemenin dia kemana, emang? " Raya bertanya seraya membuka plastik snack miliknya.
" Balapan. "
" WHAT? BALAPAN? " secara bersamaan Sandra dan Raya berteriak histeris dan dapat menarik seluruh tatapan pengunjung taman.
" Bisa gak, gak usah teriak? " kesal Syara.
" Hehe... Sorry... Kelepasan kita berdua. Iya gak, Ray? " maaf Sandra dan disetujui Raya dengan anggukan.
" Terus, gimana Ra? Lo nerima? Soalnya, menurut gosip yang beredar selama ini, tuhan ketua Nakril nggak pernah bawa cewek ke arena balapan. Buat nemenin dia." ujar Raya
" Bener tuh, Ra! Gue pikir lo cewek istimewa deh, Ra! Dan saran gue, lo terima aja. Sekali-kali liat gimana gitu Bagas balapan." imbuh Sandra
Aulia yang sedari tadi diam, langsung menatap lekat Syara. " Siapa lawannya? "
" Jack. "
Satu kata itu berhasil, membuat bola mata ketiganya membesar.
" Jangan. Bilang. Jack, Jack ketua Dreker. "napas Raya terbata-bata
" Iya, Jack ketua Dreker."
Sandra menggeleng tak percaya. " Gila, Ra. Gila. Lo harus terima tawaran Bagas. Secara kapan lagi, lo liat Dua ketua geng Besar balapan. Dan ini balapan liar, loh Ra! Lo harus terima."
" Nggak. Nggak usah terima. Gue takut lo kenapa-napa." Aulia menolak cepat saran dari Sandra. Padahal saran itu jelas tertuju untuk Syara bukan dia.
Sandra menatap jengkel kearah Aulia. " Paa'n dah lo. Gak, Ra. Lo harus nerima. Btw dua suara lawan satu suara. Jelas satu suara udah kalah duluan. Iya' kan Ray?"
" Mmmm..."
" Lah, si bego malah makan.Lagi serius juga."
" Ya daripada lo semua nggak makan. Mending gue yang makan." ucap Raya kelewat santai sambil menepuk-nepuk tangannya membersihkan bekas sisa makanan yang tempel ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASYARA
Novela JuvenilCerita ini murni hasil pemikiran penulis! PLAGIAT MINGGIR! "Mulai hari ini lo jadi pacar gue. Dan gue gak nerima penolakan." ucap cowok itu lalu melenggang pergi. Setelah ucapan permintaan berpacaran, atau lebih tepatnya sebuah pemaksaan...