Sore ini tepat waktu Jaemin dan Jeno pulang setelah setengah hari bekerja di bengkel milik mereka. Sengaja mereka mendirikan bengkel karena atas kemauan mereka sendiri. Kini mereka bersiap untuk memindahkan barang barang mereka dari rumah menuju kost mereka yang baru, yang lokasinya lebih dekat dengan bengkel.
"Semoga nyaman ya, tante tinggal dulu, kalo perlu apa apa ada suami tante di depan rumah, oh iya anak tante kalo malem suka belajar disini, kalo berisik di tegur aja, tante pergi dulu,"
Winwin, entah harus disebut ibu kost atau bapak kost yang kini meninggalkan ruangan. Jeno dan Jaemin tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban iya.
Jeno dan Jaemin hanya menyewa satu kamar yang kebetulan memang luas.
"Gue duluan apa lo duluan yang mandi?" Jeno meletakkan handuk di pundaknya, mengingat kamar mandi hanya ada satu dan badan mereka tak bisa dibilang bersih, banyak noda oli setelah bekerja di bengkel.
"Lo duluan aja dah, gue gampang nanti,"
"Ngogey.."
Jeno berjalan keluar dari kamarnya, ia menatap seisi rumah yang ia tempati sekarang, terlihat kosong tanpa ada pajangan apapun. Di ujung ruangan pula terdapat meja belajar, mungkin ini meja belajar anak Winwin yang dikatakan tadi?
Jeno sampai di depan kamar mandi, terlihat tumpukan kain berada di depan pintu yang mungkin itu untuk mengelap kaki setelah mandi. Ia menginjak kain tersebut sebelum masuk ke kamar mandi.
Jeno dengan santai membuka pintu kamar mandi yang awalnya ditutup kemudian menguncinya dari dalam, takut ada seseorang masuk. Ia baru saja akan meletakkan handuknya di gantungan namun seseorang di dalam kamar mandi berteriak ke arahnya dan menyiram tubuhnya dengan air.
"AAA!!"
"Lo siapa cil?!" Jeno terkejut ketika ia baru mengetahui ada orang di dalam kamar mandi, terlebih orang itu menyiram tubuhnya hingga basah sebagian.
"OM YANG SIAPA!" anak itu berteriak membentak Jeno, sambil sibuk menutupi tubuhnya dengan tangan dan gayung.
Seseorang ingatkan Jeno untuk tidak terpesona dengan tubuh mulus di depannya.
"Ya gue yang ngekost disini, lo sendiri ngapain masuk masuk rumah orang?"
"I- inikan rumah mama! Sana keluar ih!!" Renjun merengek di depan Jeno, hampir saja melepaskan tangannya jika ia tak sadar.
"Tapi baju gue basah cil, gue mau mandi, kan lo udah,"
"Ya sana keluar dulu!! malu tau!"
"Iyaiya,"
Jeno keluar dari kamar mandi, ia berjongkok di depan tembok di samping pintu kamar mandi beralaskan kain tadi.
"KOK DI INJEK?!"
Anak tadi keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaian barunya, ia terkejut melihat baju kotornya menjadi alas Jeno untuk jongkok.
"Lah? Gue kira keset,"
"NYEBELIN BANGET SIH!"
Jeno menutup telinganya, anak di depannya ini sangat suka berteriak, lama lama telinganya berdengung mendengarnya.
Jaemin menyembulkan kepalanya keluar dari pintu untuk melihat apa yang terjadi. Namun yang ia lihat hanyalah pria manis dengan wajah kesalnya berjalan menujunya.
"Om temennya om yang itu kan?" anak itu bertanya pada Jaemin tentang Jeno yang masuk ke kamar mandi ketika ia mandi.
"Iya... kenapa?"
"Om itu nyebelin! masa aku lagi mandi dia masuk masuk aja," ucapnya mengadu.
"Yaudah maafin dia ya, nama kamu siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]
FanfictionKisah ini dimulai ketika Renjun meninggalkan botol bayinya di kamar kos Nomin. Norenmin Nomin Top Renjun bottom jangan salah lapak