12. Bukan Tawuran

21.4K 3.3K 1.1K
                                    

Hari ini untuk Jeno pertama kalinya datang ke sekolahan Renjun untuk menjemputnya. Ia hanya memakai celana jeans dengan sobekan di lututnya dan kaos yang sengaja ia buat tanpa lengan. Ia tak mempedulikan tatapan para siswa siswa padanya, entah itu tatapan kagum atau merasa aneh.

Renjun datang, ia berjalan dengan pelan. Bajunya tampak lusuh dan kotor, rambutnya berantakan dan area wajah yang penuh lebam.

"Njun?! Lo tawuran??"

Renjun menggeleng, ia tak berani menatap Jeno yang memasang wajah khawatir. Ia sendiri menahan sakit di wajahnya karena luka lebamnya.

"Njun ngomong sama gue,"

"AYO PULANG!!"

Oke, Jeno diam karena Renjun tampak marah, ia rasa ada yang tidak beres dengan Renjun.

○○○

Renjun berteriak ketika ia sampai di tempat kos, ia menarik kuat rambutnya sendiri sambil menangis.

"Njun??"

"Njun plis ngomong sama gue, lo kenapa?"

Renjun menatap dua pria di depannya dengan sedih, ia mengambil sesuatu dari tasnya.

"Om Jen, Nana sorry.. dotnya dipecahin... aku enggak tau, dia tiba tiba bawa aku ke toilet terus dia pukulin aku, "
"Sorry om Jen, Nana... dotnya jadi pecah,"

Jeno dan Jaemin sama sama terkejut, mereka terkejut karena Renjun dipukuli entah oleh siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno dan Jaemin sama sama terkejut, mereka terkejut karena Renjun dipukuli entah oleh siapa. Yang jelas pelaku tersebut pasti tidak menyukai Renjun.

"Jangan minta maaf, kamu nggak salah, sekarang mandi ya? biar aku obatin, bahaya kalo minggu depan orang tua kamu balik trus liat anaknya babak belur gini,"

Jaemin tahu seberapa takut Renjun, botol susu tersebut  memang pemberiannya dan Jeno, dan kini botol tersebut pecah karena seseorang. Renjun tak pernah terlibat dalam masalah seperti ini.

"Om Jen... sakit..."

"Selese lo mandi, biar gue sama Jaemin obatin, lo harus cerita sama gue,"

Renjun mengangguk, ia masih memikirkan kejadian di sekolah tadi dimana ia berganti pakaian setelah selesai olahraga, beberapa siswa menyeretnya kembali ke toilet kemudian menertawakan botol susu yang tak sengaja Renjun bawa di tasnya. Mereka bahkan memukuli Renjun dengan tangan dan dengan alat pel yang digunakan untuk mengepel toilet siswa. Tak hanya itu, mereka juga menginjak injak botol susu milik Renjun hingga hancur.

Mengapa mereka mengejeknya? meminum susu dari botol bayi tak seburuk yang dibayangkan dan bukanlah sebuah kesalahan. Ya memang botol tersebut hanya digunakan untuk bayi, tetapi jikalau ingin memakainya pun tidak mengganggu mereka.

Ia menyelesaikan mandinya dengan cepat, tak kuat dengan rasa sakit di tubuhnya sebab pukulan orang orang tadi.

Renjun keluar setelah rapi dengan pakaian yang bersih, cukup sulit baginya karena ia jarang sekali mendapat luka pukulan. Berbeda dengan Jeno dan Jaemin yang sering terluka karena pekerjaannya di bengkel.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang