2. Kompak

39.1K 5.3K 904
                                    

Renjun belum juga tertidur di pukul sebelas lebih lima belas menit. Seluruh lampu di ruangan lain bahkan telah mati kecuali kamar Renjun. Ia sibuk mencari botol susunya di dalam tas sekolahnya. Seingatnya, botol itu sudah ia masukkan ke dalam tas dan membawanya pulang.

"Dotnya mana??"

Ia keluar dari kamarnya, mencari botolnya di dapur namun tak melihat botol yang sama dengan yang ia pakai tadi.

Yuta rupanya belum tidur, ia terusik ketika mendengar suara dari dapur yang ia pikir adalah suara tikus. Hanya dua kemungkinan antara Shotaro memasak mie instan atau Renjun kehilangan sesuatu

"Kamu kok belum tidur?" Yuta menyipitkan matanya, tak dapat melihat Renjun dengan jelas karena gelap.

"Gapapa kok pa bentar aja,"

"Yaudah jangan berisik ya? nanti mamamu bangun kasian,"

Renjun mengangguk, ia kembali mencari botolnya, namun belum juga ia temukan. Karena sedikit mengantuk, ia kembali ke kamarnya namun tak langsung pergi tidur.

"Kok gaada ya?"

Renjun berbicara dengan dirinya sendiri. Jari telunjuknya diletakkan di tengah dahinya sambil berfikir.

"Di tempat kos?"

Renjun beranjak dari kasurnya, ia yakin botolnya masih ada di meja belajar di kos kosan Jeno dan Jaemin.

Ia memakai jaket tebal sebelum keluar rumah karena udara di luar cukup dingin. Hanya beberapa langkah ia keluar, ia sudah melihat pintu kos kosan tertutup. Renjun mendesah pasrah, pasti susunya akan basi besok pagi. Ia memilih untuk kembali ke rumahnya.

○○○

Jeno duduk di teras samping kos untuk merokok, tangan kanannya menggenggam botol susu milik Renjun yang tidak ia ketahui namanya karena ia yakin anak itu akan datang untuk mengambilnya.

Teras samping kos tak terlalu terlihat dari rumah Renjun. Ia menyipitkan matanya melihat Renjun masuk kembali ke rumahnya. Apa mungkin Renjun pulang karena mengira orang dalam kos telah tidur.

Jeno membuang sisa rokok yang sudah terbakar. Ia menatap botol di tangannya, susu yang ada di dalamnya pasti akan berbau tak sedap esok hari.

Ia membuka tutup botol tersebut, membuang airnya ke tanaman hias yang ada di teras kemudian masuk ke dalam kos untuk mencuci botol tersebut.

"Ngapain Jen?"

Jaemin menatap Jeno heran, temannya ini jarang sekali pergi ke dapur malam malam, terlebih mereka baru saja pindah kesini.

Jaemin sendiri baru saja selesai mencuci piring yang baru saja ia gunakan untuk makan. Alis kanannya naik ketika melihat Jeno mencuci botol susu bayi.

"Dot anak siapa yang lo cuci Jen? wah punya anak ya lo? abis hamilin siapa lo?" Jaemin menusukkan jarinya ke pinggang Jeno membuat Jeno menggeliat geli.

"Anjing lo sembarangan aja, punya itu bocil nih,"

"Lah? serius lo? Gausah ngarang cerita, dia udah SMA masa minum disitu," Jaemin tertawa mendengar cerita Jeno yang tidak masuk akal. Dalam pikirannya hanya botol itu adalah botol bayi untuk anak berumur satu sampai kurang lebih tiga tahun.

"Gapercaya yaudah,"

Jeno mengeringkan botol Renjun dengan tisu kemudian meletakkannya di meja dapur.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang