Yuta bekerja lembur hari ini, kemungkinan ia akan pulang larut malam. Sedangkan Winwin pergi mengantarkan Shotaro ke rumahnya karena rindu dengan orang tuanya.
Renjun hanya sendirian di rumahnya, ya setidaknya masih ada Jeno dan Jaemin yang diminta oleh Winwin untuk menemaninya selagi ia sedang mengantar Shotaro.
Renjun berada di kamar Jeno dan Jaemin yang sudah satu minggu tinggal di kos ini, lebih tepatnya ia sedang duduk di kasur Jaemin. Sang pemilik kasur sedang mandi, sedangkan Jeno membuatkan susu untuk Renjun.
Mereka tentunya sudah akrab, namun Renjun tak pernah mau mengganti panggilan mereka.
"Maaf, lama ya?" Jaemin tersenyum pada Renjun, ia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.
"IH! GANTENG!"
Renjun memekik keras, mata Jaemin membola ketika mendengar ucapan Renjun. Ia menggaruk tengkuknya sendiri, merasa tersipu. Renjun sendiri terus menatap wajah segar Jaemin selepas mandi, rambut basah ditambah kaos putih dan celana pendek sedikit membuat Renjun terkagum.
"Masa sih?"
"Iya! Om Jeno juga ganteng!"
Jeno membuka gorden pintu, mendengar ucapan Renjun tadi ia merasa tak percaya jika itu benar benar Renjun yang mengucapkannya. Jeno datang dengan style yang berbeda dari Jaemin, ia memakai kaos tanpa lengan berwarna hitam dan celana training hitam panjang
"Nih,"
"Makasih om Jen!"
Jeno menyodorkan susu yang telah ia buat pada Renjun, botolnya lebih kecil dari botol yang hari itu ia isi. Renjun tersenyum setelah menerimanya, ia mendekatkan ujung botol tersebut ke mulutnya kemudian menyedot susu tersebut.
"Astaga gemes..." Jeno dan Jaemin membatin, mereka meneguk ludahnya ketika melihat pemandangan di depannya sekarang.
Renjun mengerjapkan matanya, ia melepas botolnya kemudian menatap dua pria di depannya yang sedang berdiri dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Om Jen sama om Jaemin mau?"
Keduanya lantas menggeleng kuat, ya memang minum dari botol bayi bukanlah hal yang begitu buruk, tetapi mereka tidak mungkin mencobanya. Keduanya pura pura sibuk dengan ponsel masing masing, Jaemin duduk di kursi sedangkan Jeno di kasurnya sendiri.
"Mama aku pulang kapan om?" Renjun menyeletuk, ruangan ini terasa sepi sekali, berbeda ketika ia bersama dengan Shotaro di ruangan yang sama.
"Ya mana gue tau..."
"Njun jujur kamu itu kelas berapa? kok kaya anak sd gini?" Jaemin bertanya, Renjun malah mencebikkan bibirnya.
"KELAS SEBELAS TAU!"
"Bener kata Jaemin, lo pasti masih sd kan?" Jeno mencoba mengusili Renjun hingga Renjun bangkit dari kasur Jaemin kemudian memakai sandal tidurnya untuk keluar kamar.
"Kalian nyebelin! aku mau pulang aja!"
Lagi lagi Renjun merajuk untuk yang kesekian kalinya, ia meninggalkan kamar mereka untuk kembali ke rumahnya. Masa bodoh jika di rumahnya tidak ada orang.
"Lo sih Jen, ngambek dia,"
"Lah lo duluan yang nanya tadi," Jeno menatap Jaemin kesal, ia menatap kasur Jaemin dan untuk yang kesekian kalinya botol susu Renjun kembali tertinggal.
Jaemin dan Jeno saling bertatapan, kemudian menatap botol tersebut.
"Gue aja yang nganterin," Jeno menyeletuk, Jaemin melotot mendengar ucapan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]
FanfictionKisah ini dimulai ketika Renjun meninggalkan botol bayinya di kamar kos Nomin. Norenmin Nomin Top Renjun bottom jangan salah lapak