8. Kemana?

24.2K 3.6K 762
                                    

"Om Jen kesini dong,"

"Punya om Jen kok gede?"

"Ih om Jen kok punya aku kecil..."

"Om Jen mau kemana?"

"Om Jen ayo main.."

"Nana mana om Jen?"

Om Jen, om Jen, om jen, suara itu terus Jeno dengar di telinganya selama Renjun berada di kamar kosnya sejak sore tadi hingga malam pukul delapan. Tidak ada Jaemin yang bisa menghentikan Renjun yang usil itu karena Jaemin sedang mengantar mamanya ke rumah saudara sejak sore tadi.

Renjun tidak bisa hanya duduk diam di kasur Jaemin, anak itu terus mengeluarkan suara dari bibirnya entah itu untuk bertanya pada Jeno, mengeluh atau membuat suara suara aneh.

"Ish om Jen aku bosen... Nana kok lama sihh," Renjun mencebikkan bibirnya, ia berjalan ke kasur Jeno kemudian membaringkan tubuh kecilnya di celah antara Jeno dan tembok.

Jeno sejak tadi berbaring menghadap tembok sambil memainkan ponselnya dan kini tatapan Jeno yang tadi terfokuskan pada ponsel kini menjadi terfokuskan pada wajah kusut Renjun. Tangan kanannya yang memegang ponsel pun tertimpa oleh badan Renjun.

"Om Jenn..."

Renjun menyamankan posisinya, menyingkirkan tangan Jeno memegang ponsel yang ia timpa kemudian mendorong Jeno sedikit agar tempatnya tak terlalu sempit. Melihatnya saja membuat Jeno lelah, Renjun benar benar begitu aktif dan tak bisa diam barang satu menit pun.

"Manggilin gue mulu, enggak cape?"

Renjun menggelengkan kepalanya kemudian diam menatap wajah Jeno yang begitu tampan baginya. Begitu pula sebaliknya, Jeno terus menatap wajah mulus tanpa cacat milik Renjun, hidung yang mancung  dan bulu mata lentik milik Renjun benar benar membuatnya terpana. Renjun menggunakan tiga jepit rambut bergambar beruang untuk menyingkirkan poni yang bisa menutupi matanya.

"Lo gak tidur? udah malem loh, biasanya abis belajar langsung tidur," ucap Jeno menatap jam dinding yang menunjukkan pukul delapan lebih.

"Biasanya aku kan tidur jam sepuluh, om Jen tuh kok gak tidur?"

Renjun melepas salah satu jepit rambutnya, memakaikannya pada Jeno karena rambut Jeno mengganggunya.

"Ya kalo gue mah tidur jam dua belas pun gak masalah soalnya kan gue gak sekolah,"

"Ihh masa jam segitu belum tidur sih? nanti dimarahin papanya om Jen loh..."

Jeno terkekeh mendengar ucapan Renjun baru saja, ia bangkit dari kasurnya kemudian hendak berjalan meninggalkan kamar.

"Gue bukan anak SMA lagi kali Njun, papa gue yaa gak peduli lagi mau gue gak tidur pun dia bodoamat,"

Jeno pergi ke dapur, perutnya terasa lapar, membuat mie instan sepertinya lumayan membantu. Ia terlalu malas untuk pergi keluar membeli makanan.

"Om Jen, mau susu,"

Renjun rupanya membuntuti Jeno ke dapur, ia menarik ujung kaos yang Jeno pakai setelah melihat toples berisi susu bubuknya berada di kulkas.

"Sebentar, gue masak airnya dulu, kissnya mana dulu?"

Renjun menarik tengkuk Jeno, mencium bibir Jeno selama beberapa detik kemudian melepaskannya. Jeno terdiam karena ia pikir Renjun hanya akan mengecupnya di pipi.

"Tapi maunya pake air es om Jen..." Renjun kembali mendekati Jeno, terus mengikuti Jeno kesana kemari seperti anak kecil.

"Ya pake air anget dulu biar susunya larut sayang..." Jeno tersenyum, ia mencubit pipi Renjun pelan takut Renjun mengamuk jika ia mencubitnya terlalu kuat.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang