33. Goodbye

13.2K 2.2K 706
                                    

mengsorry lama up, pusing biji bapak saya



"Gila, kenapa ada orang gemesin kaya lo?? cape gue Njun, lo pikir lo gemes gini terus bikin gue demen hah? iyalah!" Jeno berteriak, tak kuat memandang kegemasan Renjun yang sedang duduk menonton animasi di ponsel sambil menyedot susunya. Laki laki mungil itu benar benar tampak seperti bayi.

"Lebay..." Renjun mencebikkan bibirnya pada Jeno, perkataan Jeno yang tiba tiba benar benar berlebihan.

" Renjun mencebikkan bibirnya pada Jeno, perkataan Jeno yang tiba tiba benar benar berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin sendiri tertawa kecil memperhatikan interaksi dua orang di depannya.

"Sayang,"

Renjun baru saja akan membuka mulutnya, namun Jaemin menarik tubuhnya dan mendekapnya kuat. Mata Jaemin menatap lekat mata Renjun, membuat orang di dekapannya menjadi salah tingkah.

"Aku boleh gak, makan kamu?"

"Na?" tanya Jeno ragu, ia berpikir macam macam soal ucapan Jaemin.

"Kenapa? omongan gue ada yang salah ya?" tanya Jaemin balik, ia tak ada maksud buruk dengan ucapannya.

"Sadar goblok kita belom nikahin Renjun..."

"Sialan kalo itu mah gue juga gak berani, gue cuman mau gigit pipi Renjun.." Jaemin memegang pipi Renjun dengan tangannya membuat bibir Renjun terbuka.

"Nana gak jadi makan aku?"

Kecupan bibir Jaemin di pipinya Renjun anggap sebagai jawaban, ketiganya kini duduk diam di atas kasur karena belum terlalu mengantuk. Renjun bersandar di dada Jaemin, salah satu tangannya memegangi dot susu yang sudah kosong.

"Mas Jen, Nana, aku gak akan ngedot lagi di Jepang."

"Kenapa gitu? lo masih trauma?"

"Iihh enggakk, kan aku udah gede?? gimana sih mas om Jen ini," Rengek Renjun, ia tak sadar jika ia bahkan masih minum dari dot bayi sampai hari ini meskipun sudah merasa besar.

"Ya terus yang tadi apa, sayang??" Jeno mencubit pipi Renjun pelan, menghindari Renjun yang bisa kapan saja emosi padanya karena terlalu kuat mencubit pipinya.

"Hehe... kan terakhir..."

"Kamu mau kenang kenangan apa? biar besok kita bawain ke kamu, baju aku misalnya?"

"Buat apa??"

"biasanya kalo ldr, terus kangen cium baju pacarnya, kamu gak mau?"

Renjun menggeleng atas tawaran Jaemin, ia tak terlalu suka yang seperti itu, berbincang melalui panggilan video saja menurutnya sudah cukup.

"Aku mau bayi aja, aku mau punya bayi kaya Yeye, ayo kita bikin bayi bertiga,"

Dua pria yang lebih tua itu terkejut, mereka memandangi satu sama lain dengan tatapan yang sulit diartikan. Ucapan Renjun benar benar di luar dugaan mereka.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang