Bab 8

14.8K 1K 5
                                    

Sudah tiga hari Zelin di usir oleh keluarga angkatnya dan selama tiga hari juga Zelin sekarang tinggal dikosannya.

Zelin sekarang sudah ada kemajuan dalam memasak walaupun rasanya biasa aja tapi masih bisa dimakan.

Zelin yang baru aja pulang sekolah pergi mencari pekerjaan. "Kenapa gini amat nasib gue setelah masuk dalam cerita ini?" Tanya Zelin kedirinya sendiri yang terus berjalan ke luar dari gerbang sekolahnya. "Kalau gue nggak cari kerja, terus gue mau makan apa? Masa gue meninggal karena kelaparan. " Gerutu Zelin.

Tin..Tin..Tin..

Mendengar bunyi klakson mobil, Zelin langsung kaget dan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah mobil yang juga berhenti.

Melihat siapa yang keluar dari mobil, Zelin seketika tersenyum sinis."Mau apa lagi kalian?" Tanya Zelin ke Farah dan Marsel yang baru saja turun dari mobil mereka.

"Sekarang anak pungut berubah jadi anak gala dengan." Ejek Farah yang memegang dagunya Zelin.

"Lepasin." Ucap Zelin yang mengambil tangan Farah dari dagunya dan memelintir kan kebelakang punggung Farah.

"Ngapain Lo, lepasin tangan Farah." Marsel yang pergi ke arah Zelin.

"Mau apa Lo? Mau tambah gue sakitin dia?." Tanya Zelin yang masih memegang tangan Farah dan tambah menekannya ke pungung Farah dan juga menekan lutut Farah sehingga Farah merintih kesakitan. 

"Lepaskan Farah." Ancam Marsel.

Zelin mendorong Farah ke arah Marsel. "Lemah." Ucap Zelin yang meremehkan.

"Gue akan balas dendam sama Lo." Ancam Farah yang tidak terima diremehkan oleh Zelin.

"Jangan banyak omong Lo, cepat buktikan." Tantang Zelin.

Farah yang mau maju ke Zelin dihentikan oleh Marsel. "Ayok kita pulang Far." Ajak Marsel yang kembali masuk dalam mobilnya dengan Farah.

"Dasar dua saudara titisan setan." Umpat Zelin yang masih dendam sama Farah dan Marsel.

Zelin melanjutkan jalannya untuk mencari pekerjaan yang belum tau untuk kerja apa.

Zelin yang akan menyebrang jalan dihentikan oleh seseorang yang tiba-tiba datang.

"Permisi." Ucap seseorang ibuk-ibuk ke Zelin.

"Ada yang bisa saya bantu buk?" Tanya Zelin sopan.

"Kami lagi mencari seseorang untuk menjadi model untuk produk baru kami." Ujar ibuk tersebut. "Apa kamu tertarik untuk menjadi model dari produk kami dan nanti kamu juga ada pasangan nya." Lanjut ibuk-ibuk yang menawarkan Zelin jadi model.

"Apakah saya boleh berpikir dulu buk." Ujar Zelin. "Saya belum pernah jadi model." Beritahu Zelin.

"Kamu tinggal berpose di depan kamera saja, dan kamu juga akan berpasangan dengan anak saya dan kamu akan dapat duit." Bujuk ibuk itu. "Saya lihat kamu dari tadi juga lagi bingung, kayak orang lagi cari pekerjaan." Lanjut ibuk itu.

"Ibuk tau aja." Balas Zelin malu.

"Emangnya kamu nggak ada orang tua?" Tanya ibuk itu ke Zelin dan tidak memaksa Zelin lagi.

"Saya nggak tau orang tua saya dimana buk." Balas Zelin masih tersenyum.

"Maaf saya nggak tau." Sesal ibuk itu.

"Tidak masalah buk, saya sudah biasa." Ujar Zelin.

"Ini kartu nama saya." Ucap ibuk itu yang memberikan kartu namanya. "Ternyata anak saya sudah pulang." Lanjut ibuk itu memberi tau.

"Anak ibuk juga sekolah disini?" Tanya Zelin kaget, Zelin kira ibuk itu cuma lewat.

"Iya, saya mau jemput anak saya tadi dia sudah kelas 12." Beritahu ibuk itu. "Saya pergi dulu, kamu yang sabar ya." Nasehat ibuk itu ke Zelin sebelum pergi, yang salut melihat Zelin yang masih bisa bahagia tanpa orang tua.

"Iya buk." Balas Zelin.

"Kalau kamu butuh pekerjaan hubungi aja saya." Jelas ibuk itu dan pergi di angguki Zelin.

"Apakah kak Melvin izinin gue untuk jadi model?" Tanya Zelin Kedirinya. "Dan foto bareng cowok lain." Lanjut Zelin yang melanjutkan jalannya untuk pergi ke kosnya yang sekitar setengah jam dari sekolah nya berjalan kaki.

Melvin tidak tau kalau Zelin tinggal di kos dan begitupun dengan Kenzo. Cuma Geby yang tau kalau Zelin di usir dari rumah keluarga angkatnya dan tinggal di kos-kosan.

********
Halo siapa ni yang suka sama cerita ini.

Ada nggak yang nunggu update?

Jangan lupa share link-nya ke teman yang lain ya.

Ayok tinggalkan jejak

KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang