Bab 30

9.6K 770 24
                                    

Saat ini Zelin sedang duduk dikamar sambil VC dengan Alfin yang wajah kelihatan kesal.

Zelin juga sering komunikasi lewat handphone dengan Alfin setelah Alfan memperkenalkan dia dengan Alfin.

Zelin juga suka dengan Alfin yang selalu baik dengannya. Saudara dan sepupunya membuat Zelin melepas Rindu dengan Abang nya yang usil dengan Zelin di dunia aslinya.

"Gimana pertandingannya bang, menang nggak?" Tanya Zelin yang sudah tau jawabannya melihat wajah Alfin yang kelihatan kesal.

Zelin nggak tau kalau sebenarnya Alfin Balab dengan Melvin.

"Nggak." Balas Alfin di seberang sana.

Sedangkan Alfan yang baru masuk kamar Zelin langsung duduk di dekat Zelin dan mencium kepala Zelin yang membuat Alfin cemburu belum bisa dekat dengan Zelin.

Zelin sudah terbiasa di cium oleh Alfan dan sepupunya Zico dan Aldan.

Kalau untuk Kenzo dan Rival, Zico dan Aldan nggak akan pernah mengizinkan mereka untuk mencium Zelin, terutama Kenzo yang pernah jadi Selingkuh Zelin.

"Gue yakin Lo pasti kalah dalam pertandingan, Lo kan nggak akan pernah menang lawan musuh Lo." Ejek Alfan santai sambil memakan cemilan Zelin.

"Lo diam, gue ini Abang Lo seharusnya Lo hibur gue, beri gue kata-kata motivasi bukan meledek gue." Ujar Alfin nggak terima.

"Emang Abang Balab mobil nya sama siapa?" Tanya Zelin yang masih belum mengetahui kalau Melvin yang Balab dengan Alfin.

"Bukan siapa-siapa cuma orang disini aja, ya nggak Al." Ujar Alfin meminta persetujuan Alfan.

"Iya dek." Ucap Alfan. "Mendingan kamu tidur sana besok kamu kan sekolah." Lanjut Alfan.

"Abang pulang nya kapan?" Tanya Zelin yang mengabaikan Alfan.

"Abang pulang nya dua hari lagi, jangan lupa jemput Abang di bandara." Ujar Alfin penuh harap dengan Zelin. "Sekarang kamu tidur dan jangan main handphone lagi kalau perlu kamu matikan aja telpon kamu supaya nggak ada yang ganggu." Lanjut Alfin.

Alfin punya firasat kalau Melvin pasti menghubungi Zelin.

"Ok bang." Ucap Zelin setuju.

"Mau Abang temanin tidurnya?" Tanya Alfan dengan wajah berbinar yang di tolak oleh Zelin.

Zelin pernah tidur dengan Alfan saat Zelin sudah dua hari ketemu keluarga nya. Saat itu Alfan juga pernah mintak tidur di kamar Zelin.

Zelin yang anak Wattpad juga pengen mencoba tidur dengan Abang nya seperti cerita Wattpad yang pernah dia baca yaitu abangnya memeluk adek saat tidur sehingga adeknya tertidur nyenyak, ternyata tidur dengan Alfan nggak sesuai dengan ekspektasi Zelin, karena Alfan tidurnya selalu nendang Zelin yang buat Zelin jatuh dari tempat tidur, dan saat itu la Zelin nggak mau lagi tidur dengan Alfan.

"Abang tidurnya diam kok." Bujuk Alfan.

"Diam ya bang." Ucap Zelin senyum misterius. "Aku mau lapor sama bang Zico ah, kalau Abang mau tidur sama aku." Lanjut Zelin.

Alfan yang nggak mau berurusan dengan Zico pergi e kamar Zelin.  "Jangan dek, kalau gitu Abang pergi tidur dulu." Ucap Alfan dan lari dari kamar Zelin.

Setelah Alfan pergi Zelin yang siap-siap tidur mendengar bunyi handphone.

"Kak Melvin." Ujar Zelin saat melihat siapa yang menelepon.

"Halo kak." Ucap Zelin setelah mengangkat telepon.

"Halo." Balas Melvin singkat.

Mendengar suara Melvin Zelin langsung menanya keadaan Melvin.
"Bagaimana kabar kakak?" Tanya Zelin.

"Baik." Balas Melvin singkat. "Kenapa kamu tau tentang mobil kakak?" Tanya Melvin di seberang telepon dengan mengangkat satu alisnya.

Zelin yang mendengar pertanyaan Melvin jadi tertegun. "Itu kak, hm biasanya ni kak, lawan kita itu biasanya melakukan sesuatu agar dia menang, makannya Sebelum pertandingan lebih baik kita melakukan pemeriksaan dulu agar nggak terjadi hal-hal yang nggak kita inginkan." Jelas Zelin yang berusaha santai agar Melvin nggak curiga.

"Hm." Balas Melvin. "Untung kamu ingatkan untuk mencek mobil dulu sebelum pertandingan dimulai." Lanjut Melvin.

Melvin sebenarnya kurang percaya dengan penjelasan Zelin. Melvin merasa ada sesuatu yang di sembunyikan Zelin, karena dengan penjelasan Zelin ada keraguan di suara Zelin yang membuat Melvin berfikir apa yang sebenarnya di sembunyikan Zelin.

"Aku kangen sama kakak, Uda lama kakak nggak hubungi aku." Ucap Zelin antusias.

Zelin sengaja mengubah pembicaraan dengan Melvin karena Zelin nggak tau alasan apalagi yang akan diberikannya kalau Melvin membahas tentang masalah itu.

"Maaf kakak sibuk." Ucap Melvin. "Kamu jangan cari cowok lain tunggu kakak." Lanjut Melvin dengan suara tegas.

"Iya kak, kakak nggak percaya banget sih sama aku, tiap hari kakak cuma kirim pesan itu terus 'JANGAN CARI COWOK LAIN' sampai bosan aku lihat pesan dari kakak selama dua Minggu ini." Lanjut Zelin cemberut.

"Kamu bosan sama kakak." Ucap Melvin dingin.

"Bukan sama kakak, tapi pesan yang kakak kirim." Ucap Zelin greget.

"Sama." Balas Melvin dingin.

"Beda kak." Teriak Zelin di telpon. "Tau nggak beda." Lanjut Melvin teriak.

Alfan yang habis mengambil air dari bawah mendengar teriakkan Zelin kembali masuk ke kamar Zelin.

"Sayang siapa yang nelpon." Ucap Alfan sengaja mengeraskan suaranya supaya terdengar oleh Melvin.

Melvin yang diseberang sana mendengar suara cowok mengepalkan tangannya. "Siapa?" Tanya Melvin singkat dengan suara dingin.

"Itu kak, aku belum kasih tau kakak kalau..." Zelin yang belum selesai menjelaskan ke Melvin handphone Zelin sudah di ambil oleh Alfan.

"Sayang kamu nggak perlu menjelaskan." Ucap Alfan santai dan mematikan handphone Zelin.

"Abang." Teriak Zelin dan mengambil handphone nya dari tangan Alfan. "Kenapa Abang matiin, aku nggak mau cowok aku salah paham Abang." Lanjut Zelin marah ke Alfan.

"Gimana dong." Ucap Alfan santai dengan senyum usilnya.

"Aku nggak mau tau kalau aku sampai putus ini semua salah Abang." Ucap Zelin kesal memukul Alfan dengan bantal yang Zelin ambil.

"Tujuan Abang memang buat kamu putus." Ucap Alfan santai.

"Keluar Abang dari kamar aku." Ucap Zelin kesal dengan Alfan.

Zelin menelpon Melvin lagi yang nggak tersambung mala buat Zelin jadi cemas tentang apa yang di pikirkan Melvin tentang dia dan Alfan.

KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang