Bab 35

7.9K 521 11
                                    

Pagi-pagi Melvin sudah sampai disekolah nya dan duduk sandaran di kursinya dan nggak ada satu orang pun yang berani mendekati Melvin.

Jodi, Jackson dan Mack teman-teman Melvin cuma berani melihat dari jauh.

"Sana Lo Mack temani tu teman sebangku Lo." Suruh Jackson melihat Melvin bergidik ngeri.

"Lo aja sana." Balas Mack. "Nggak lihat Lo tu di wajahnya aja udah tertulis 'masih sayang nyawa nggak?', kalau gue masih sayang nyawa la, mana berani gue hampiri Melvin mendingan gue nunggu guru masuk dulu, baru gue duduk ke bangku gue." Jelas Mack sambil kembali melihat Melvin.

"Lemah Lo, sini gue hampiri dia, pagi-pagi aja udah buat suasana di kelas ini tegang aja kurang ajar tu Melvin." Ucap Jackson sock berani.

"Hati-hati Lo Jack." Ucap Mack menyemangati.

"Melvin." Panggil Jackson melihat Melvin yang cuma diam sandaran di kursi.

"Melvin" panggil Jakson ulang dan tetap aja nggak di sahut Melvin.

"Vin"

"Vin"

"Vin"

Panggil Jackson berulang kali sampai nggak sadar kalau Melvin sudah berdiri dan mendorong nya.

"Berisik." Ucap Melvin dingin yang membuat orang yang mendengarnya takut.

"Mau kemana Lo?" Tanya Jodi saat melihat Melvin akan keluar. "Bentar lagi guru masuk." Lanjut Jodi.

"Terserah." Jawab Melvin singkat dan tetap jalan ke luar kelas menuju rooftop sekolah.

Melvin yang sampai di rooftop sekolah, duduk di bangku yang ada sambil melihat handphonenya sambil menunggu Zelin Menghubungi dia, yang buat Melvin jadi galau dan ada perasaan gelisah di hati Melvin yang belum pernah dia rasain sekali pun.

Melvin yang nggak sabar lagi untuk dengar suara Zelin langsung aja hubungi Zelin.

"Lin." Panggil Melvin setelah telponnya di angkat.

"Hmm." Jawab suara cowok yang angkat handphone Zelin.

"Siapa Lo?" Tanya Melvin mengepalkan tangannya.

"Gue cowok barunya, Lo nggak usah ganggu Zelin lagi." Balas cowok yang angkat telpon Zelin yang suaranya nggak asing lagi buat Melvin.

"Kurang ajar Lo Alfin gue nggak akan pernah putusin Zelin." Balas Melvin marah.

"Lo ngomong sama gue sepuluh kata Vin, udah cair es batu Lo." Ejek Alfin.

"Bacot Lo, Zelin mana?" Tanya Melvin nggak sabaran.

"Sekolah." Balas Alfin.

"Kenapa handphone nya, bisa sama Lo?" Tanya Melvin.

"Bisa la, gue kan abangnya terserah gue dong mau handphone sama gue kek atau sama siapa." Ucap Alfin yang memanas-manasi Melvin.

Melvin yang udah muak dengar suara Alfin mematikan teleponnya.

"Zelin." Teriak Melvin di atas rooftop. "Lo kasih gue pelet apa sampai gue nggak mau pisah lama-lama sama Lo."   Lanjut Melvin.

*****

Sebelum Zelin bangun, Alfin sudah pergi ke kamar Zelin untuk mengambil handphone Zelin supaya nggak bisa hubungi musuhnya.

Melihat Zelin yang masih tidur Alfin diam-diam memasuki handphone Zelin ke dalam saku celananya.

"Maaf ya dek handphone nya Abang sita dulu, biar tau rasa tu Melvin." Ucap Alfin senang.

Alfin Langsung aja keluar dari kamar Zelin takut Zelin akan bangun dan menutup pintu kamar Zelin pelan-pelan supaya nggak membangunkan Zelin.

"Ngapain Lo masuk kamar Zelin pagi-pagi?" Tanya Alfan yang lihat Alfin keluar dari kamar Zelin.

"Bukan urusan Lo." Balas Alfin dan lari menuju kamarnya.

"Dasar, awas ya lo nanti gue bilangin Lo sama Zelin." Ancam Alfan sambil teriak yang membangunkan Zelin.

"Kenapa pagi-pagi berisik di depan kamar aku bang?" Tanya Zelin.

"Kamu mandi sana kita mau sekolah nanti telat." Balas Alfan yang tadi mau  membangunkan Zelin.

"Ya udah de bang." Jawab Zelin yang belum sadar kalau handphone nya di ambil Alfin.

Di meja makan

"Kenapa adek Abang kok nggak semangat gitu?" Tanya Alfan.

"Handphone aku hilang bang" jawab Zelin cemberut. "Aku kan mau ngabarin bang Melvin." Lanjut Zelin.

"Emangnya kamu tarok dimana kalau tidur?" Tanya Alfin pura-pura nanya dan melihat kearah Alfan sambil memperingatkan Alfan untuk diam.

"Di meja samping tempat tidur." Jawab Zelin lesu.

"Udah kamu sarapan dulu sana, nanti telat sekolahnya." Suruh Alfan.

Orang tua mereka memang nggak ada di rumah makannya mereka sarapan bertiga.

Setelah makan Alfin menyuruh Zelin buat berangkat dengan Alfan dan nggak izinkan Zelin buat berangkat dengan mobilnya sendiri apalagi mobil yang dibelikan Melvin.

"Rasain Lo Melvin." Ucap Alfin ketawa sendiri melihat Zelin dan Alfan yang sudah pergi.

Benar aja nggak lama Zelin pergi handphone Zelin berbunyi yang ternyata dari Melvin yang buat Alfin tambah senang.

*****

Maaf ya udah lama nggak update.

KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang