Bab 26

9.4K 755 36
                                    

"Tolong turunin gue." Ucap Zelin saat di dalam mobil Alfan. "Gue nggak kenal sama Lo." Lanjut Zelin menatap tajam ke Alfan yang lagi menyetir.

"Diam, jangan panggil Lo gue, panggil aku kamu aja." Perintah Alfan yang tersenyum ke Zelin.

"Siapa Lo berani memerintah gue." Ujar Zelin sinis.

"Kamu segera tau setelah kita sampai di rumah." Balas Alfan santai dengan senyum misterius nya. "Ingat jangan pakai Lo gue lagi." Lanjut Alfan terus mengendarai mobil nya ke rumahnya.

Sekitar lima belas menit berkendara Zelin dan Alfan sudah sampai di rumah Alfan yang nggak kalah megah dengan rumah Kenzo.

"Ayok ikut kakak ke dalam." Ucap Alfan dan menarik Zelin ke dalam rumah.

"Mama Papa." Teriak Alfan saat sampai di dalam rumah.

"Kenapa sih dek?" Tanya mama Alfan. "Kamu jangan teriak-teriak kamu pikir ini hutan." Lanjut mama Alfan.

"Kamu kenapa sudah pulang?" Tanya Sofia mama Kenzo. "Bukannya ini masih jam sekolah?" Lanjut mama Kenzo yang nggak memperhatikan ada Zelin di samping Alfan.

"Alfan, Tante Sofia sudah mengetahui dimana adek kamu yang hilang." Beritahu Mama Alfan antusias yang masih nggak sadar ada Zelin di samping Alfan. "Kamu pasti nggak sabar pengen lihat adek kamu." Lanjut Mama Alfan.

"Bukannya cewek ini adek Alfan Ma, soalnya cewek ini mempunyai kalung keluarga kita." Jelas Alfan sambil menarik Zelin yang dari tadi diam dan menundukkan kepalanya.

"Siapa?" Tanya Mama Kenzo dan melihat ke arah Zelin.

Zelin yang mendengar suara yang pernah di dengarnya melihat ke arah Mama Kenzo yang lagi memperhatikannya.

"Zelin." Kaget Mama Kenzo.

"Tante." Balas Zelin yang juga kaget dan lari ke arah Mama Kenzo, karena cuma mama Kenzo yang di kenal Zelin dalam rumah Alfan.

Zelin juga merasa akrab dengan Mama Alfan dan ada perasaan yang nggak bisa di jelaskan terhadap Mama Alfan yang ada di hati Zelin, yang membuat Zelin menatap mama Alfan dengan kerinduan yang ada di hatinya.

"Kamu sudah kenal dengan Tante Sofia?" Tanya Alfan kaget.

"Benar Al, ini adek kandung kamu yang hilang, namanya Zelin." Ucap Mama Kenzo sambil mengusap kepala Zelin. "Ratna, ini anak kandung kamu yang selama ini kamu cari." Lanjut Mama Kenzo yang membuat Mama Alfan memeluk Zelin.

Zelin yang di peluk sama Mama kandung dalam cerita ini masih diam, karena dalam cerita teman Zelin nggak ada plot seperti ini sampai Zelin masuk dalam penjara. Zelin dalam cerita ini nggak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

"Sayang akhirnya Mama menemukan kamu juga, mama pikir mama nggak akan pernah bertemu sama kamu lagi." Ucap Mama Alfan sedih dan terus memeluk Zelin.

Sedangkan Mama Kenzo melihat saudara kandungnya telah menemukan anak yang selama ini mereka cari sudah di temukan ikut bahagia.

"Mama." Ucap Zelin nangis sambil memeluk mamanya, akhirnya Zelin menemukan keluarganya yang bisa mengobati rindu Zelin terhadap keluarga Zelin Sebelum masuk ke dalam dunia novel.

"Sini peluk sama Abang." Ucap Alfan yang juga ikut terharu melihat adek yang selama ini dia rindukan di temukan juga.

"Abang." Panggil Zelin dan langsung memeluk Alfan dengan erat.

"Udah tau kan siapa Abang?" Tanya Alfan yang di balas anggukkan oleh Zelin. "Udah jangan nangis lagi, Abang akan selalu ada di samping kamu." Lanjut Alfan menghapus air mata Zelin.

"Udah jangan pada sedih lagi, ayok sekarang kita duduk." Ucap Mama Kenzo.

"Ayok duduk di dekat Mama Zelin." Ucap Mama Zelin.

"Nggak bisa ma, Zelin harus duduk di dekat adek." Ucap Alfan yang nggak mau di bantah.

"Zelin mau duduk di dekat Mama aja." Ucap Zelin pergi duduk di dekat mamanya yang membuat Alfan memajukan bibirnya.

"Ahaha." Tawa Mama Kenzo dan Mama Zelin pecah melihat kelakuan Alfan. "Kamu beda banget sama kembaran kamu Al." Lanjut Mama Kenzo menggoda Alfan.

"Memang beda banget sama Alfin." Setuju Mama Zelin. "Oh iya Lin, kamu juga punya Abang satu lagi namanya Alfin kembaran Alfan." Lanjut mamanya memberitahu.

"Terus bang Alfin mana ma?" Tanya Zelin penasaran.

"Abang kamu itu, bad boy banget dia sekarang lagi di luar negeri katanya mau Balab." Beritahu Mama Zelin.

"Zelin, nanti kita VC sama Alfin, Abang mau pamer sama Alfin karena Abang bisa lebih dulu menemukan adek Abang dari pada Alfin." Ucap Alfan bangga.

"Udah besar masih aja suka pamer nggak malu sama Zelin." Ucap Mama Zelin.

"Nggak lah." Ucap Mama Zelin.

"Kalau gitu Tante mau pulang dulu ya Lin." Pamit Mama Kenzo.

"Tunggu dulu Tan, Zelin juga mau pulang." Ucap Zelin.

"Sayang kamu kok pulang, ini kan rumah kamu. Mulai sekarang kamu tinggal disini." Ucap Mama Zelin.

"Adek Abang kok pulang kamu nggak suka tinggal disini?" Tanya Alfan sedih. "Kamu nggak sayang sama Abang dan Mama." Lanjut Alfan.

"Bukan gitu ma, aku nggak bawah barang-barang aku kesini." Jelas Zelin yang nggak mau keluarganya sedih.

"Kalau gitu Abang akan ikut menemani kamu untuk mengemasi barang-barang kamu." Jelas Alfan antusias.

"Nggak usah disini Mama Uda siapkan segala kebutuhan kamu." Ucap Mama Zelin.

"Zelin harus ke kos Zelin dulu ma." Ucap Zelin penuh harap ke mamanya.

"Kalau gitu kamu harus hati-hati." Ucap Mama Zelin. "Jaga adek kamu Alfan kalau sampai lecet kamu tau sendiri apa akibatnya siap-siap menerima konsekuensi dari saudara kembar kamu dan dari sepupu kamu yang lain." Lanjut Mama Zelin.

"Siap ma." Ucap Alfan hormat ke mamanya.

Alfan juga nggak mau jadi Samsat gratis oleh sepupunya. Bisa-bisa wajah ganteng selama ini dia jaga akan hancur. Apalagi sama sepupu tertuanya yang seorang tentara.

Zelin Memeng cuma satu-satunya anak cewek di keluarga Alfan yang otomatis menjadi anak kesayangan.

KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang