Bab 38

7.2K 482 3
                                    

Melvin yang sekarang berada di dalam kamarnya cuma diam dan terus melihat ke layar handphone nya.

"Melvin." Panggil mama Melvin diluar kamar Melvin.

"Ada apa ma?" Tanya Melvin sambil melihat wajah mamahnya yang sudah ada jejak tanda merah di pipinya.

"Sakit?" Tanya Melvin dingin ke mamanya.

"Mama nggak mau lagi mempertahankan hubungan mama sama papa kamu." Ucap mama Melvin menatap Melvin.

"Terserah." Balas Melvin.

"Kamu bebas memilih mau ikut mama atau papa kamu yang gila kerja itu." Ucap mama Melvin yang memberi Melvin pilihan.

"Papa." Ucap Melvin dingin dan kembali menutup pintu kamar nya.

Alasan Melvin memilih ikut papanya karena sesibuk apapun papanya kerja dia nggak pernah selingkuh. beda sama mamanya yang selalu gonta-ganti cowok yang seumuran dengan Melvin yang buat Melvin muak sama mamanya, walaupun mamanya seperti itu Melvin nggak pernah kasar sama mamanya, Melvin cuma bersikap dingin ke mamanya atas sikap mamanya itu.

"Mama pergi Melvin." Pamit mama Melvin. " Kamu datang aja ke mama kalau kamu udah bosen tinggal sama papa kamu." Lanjut mama Melvin dan pergi dari kamar Melvin.

Melvin yang kembali masuk ke kamar mengambil kunci mobilnya dan pergi ke arena balap.

"Lo pasti ada masalah." Tebak Jakson melihat Melvin pergi ke arena balap.

"Hmm." Balas Melvin dingin.

"Masalah orang tua Lo lagi." Tebak Mack.

"Nggak juga." Jawab Melvin cuek. "Gue mau tanding." Lanjut Melvin yang nggak mau di tanyain lagi sama teman-temannya.

"Masalah Lo berat banget Bro." Ucap musuh Melvin siapa lagi kalau bukan Alfin. "Lo stop dekat tin adek gue, gue nggak mau masalah Lo mempengaruhi hidup adek gue." Lanjut Alfin.

"Berisik Lo." Ucap Melvin datar dan memukul wajah Alfin yang ada di depan nya.

"Bagus ya Lo mukul gue, tambah nggak gue kasih restu lo sama adek gue." Lanjut Alfin.

"Tanding." Perintah Melvin dan langsung naik ke mobilnya yang di ikuti oleh Alfin.

Melvin yang lagi emosi sambil membawa mobil langsung mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi yang menghiraukan penonton yang melihatnya cemas.

"Gue yakin masalah Melvin bukan orang tuanya aja." Ucap Mack yang melihat Melvin mengendarai mobilnya yang membuat dia takut.

"Gue yakin pasti ada hubungannya dengan Zelin." Ucap Jodi santai.

"Gue nggak percaya kalau Zelin bisa mencairkan es batu kayak Melvin." Ucap Jackson yang tidak percaya.

"Gue sependapat sama Jodi ini pasti ada hubungannya dengan Zelin." Ucap Mack. "Mendingan Lo cepat-cepat hubungi Zelin dari pada nanti terjadi apa-apa sama Melvin." Lanjut Mack memerintahkan Jackson yang melihat Melvin benar-benar lepas kendali mengendarai mobil nya.

"Cepat Lo hubungi." Perintah Jodi juga.

"Sabar." Ucap Jackson. "Kenapa gue yang disuruh-suruh kalian kan juga ada nomor Zelin." Lanjut Jackson nggak terima tapi masih tetap menelpon Zelin.

"Gue lupa gue nggak tau nomor Zelin yang sekarang." Ucap Jackson lagi.

"Lo sih, mendingan kita doakan aja kalau Melvin bisa mengendalikan emosi nya." Ucap Jodi sambil melihat Melvin.

Nggak lama Jodi mengucapkan itu terdengar bunyi

Brakkkk

Semua yang ada di arena balap langsung teriak.

"Kak Melvin." Teriak Zelin yang baru sampai di arena balap dengan Alfan dan pas melihat mobil Melvin yang kecelakaan.

Zelin langsung berlari menuju mobil yang langsung di kejar oleh Alfan.

"Jangan pergi ke sana Zelin, nanti mobilnya meledak." Ucap Alfan sambil mengejar Zelin.

Zelin menghiraukan teriakan dari Alfan dan langsung lari menuju mobil Melvin.

"Kak Melvin." Panggil Zelin sambil menangis dan mencoba membuka pintu mobil Melvin.

Teman-teman Melvin yang melihat kecelakaan itu juga pergi menuju mobil Melvin dan melihat Zelin yang berusaha mengeluarkan Melvin dari mobil.

"Tolong kak." Ucap Zelin yang susah memapah Melvin yang pingsan saat melihat teman-teman Melvin mendekat dan juga kedua Abang kembarnya.

Teman-teman Melvin langsung aja mengambil Melvin dari Zelin.

Zelin yang sudah kelelahan langsung pingsan dan langsung di gendong oleh Alfan dan di ikuti oleh Alfin yang sangat cemas.

"Zelin sadar." Ucap Alfan sambil terus mengendong Zelin.

"Ayok cepat bawah ke rumah sakit." Perintah Alfin yang sudah cemas sampai nggak nyadar kalau air matanya sudah keluar melihat adek perempuan satu-satunya pingsan.

KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang