Bab 34

8.8K 652 32
                                    

Alfin yang sudah sampai di rumahnya  padahal Zelin pergi ke bandara untuk menjemputnya.

"Kenapa kamu pulang sendiri? Adek kamu mana?" Tanya mama Alfin saat nggak melihat Zelin dan Alfan.

"Mana aku tau, kalau tau kayak gini mendingan aku pulangnya sama teman aku aja." Ucap Alfin kesal.

"Mama tau pasti kamu buat ulah lagi kan sama adek kamu. Kamu kan belum pernah ketemu Zelin secara langsung seharusnya kamu turutin aja apa ke mauannya Zelin. Kamu nggak kasihan lihat adek kamu yang sudah lama hilang, kita nggak tau kehidupan dia saat nggak ada di dekat kita." Jelas mama Alfin kembali sedih.

"Aku tau." Balas Alfin cemberut. "Tapi ma aku nggak mau dia pacaran sama musuh aku walaupun pacarnya itu lebih baik dari aku." Lanjut Alfin dan masuk ke kamarnya.

"Anak ini." Ucap mama Alfin menggelengkan kepalanya melihat Alfin yang menuju kamarnya.

*****

Sesampainya di dalam kamar Alfin merambah kan dirinya di atas kasurnya karena sangat capek.

Alfin yang akan tidur mendengar pintu yang terbuka yang ternyata sepupunya Kenzo.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Alfin ke Kenzo.

"Bosan aja gue di rumah sendiri dan gue malas nongkrong sama anak-anak, makannya gue kesini, sekalian mau ketemu Zelin." Ucap Kenzo santai.

"Lo kan punya pacar banyak, ajak aja pacar Lo main." Saran Alfin.

"Gue lagi jomblo." Balas Kenzo santai. "Udah gue putusin pacar gue semua." Lanjut Kenzo.

"Nggak percaya gue, seorang playboy kayak Lo nggak ada pacar mana sanggup Lo." Ejek Alfin.

"Bacot Lo Fin." Ucap Kenzo sambil melemparkan bantal ke arah Alfin. "Kalau gue nggak ketahuan Aldan karena pernah jadi pacarnya Zelin, mana mau gue ngejomblo." Lanjut Kenzo santai.

"Lo juga pernah jadi pacarnya Zelin." Kaget Alfin yang nggak tau ternyata Kenzo pernah pacaran sama Zelin.

"Santai aja kali, lagian Zelin sepupu gue bukan saudara gue masih wajar di dalam masyarakat." Balas Kenzo.

"Sekarang masih berani Lo untuk balikan sama Zelin?" Tanya Alfin penuh selidik.

"Gue masih sayang nyawa. Mendingan gue sayang cukup sekedar sepupu aja." Bantah Kenzo  yang membayangkan kalau dia pacaran dengan Zelin apa jadinya dia nanti. " Zelin kayaknya juga udah sayang sama Melvin. Gimana menurut Lo? setau gue Lo bermusuhan sama Melvin?." Lanjut Kenzo.

"Udah lah jangan bahas itu lagi, gue mau lihat kedepannya aja, dan gue mau tau seluruh kehidupan masa lalu Zelin." Jelas Alfin.

"Setau gue keluarga angkat Zelin nggak pernah suka sama Zelin kecuali ayah angkatnya dan juga saudara angkatnya pernah juga fitnah Zelin dan Zelin di keluarkan dari sekolah." Beritahu Kenzo santai dan ada rasa penyesalan di dirinya.

"Lo tau dan Lo diam aja sepupu Lo di fitnah." Marah Alfin yang membuat wajah putih nya memerah karena marah sambil berdiri dan memukul Kenzo.

"Maaf." Ucap Kenzo sambil memegang wajahnya yang di pukul Alfin.

*****

Sedangkan Zelin yang sudah sampai di apartemen Melvin dengan Alfan menyembunyikan bel apartemennya.

"Zelin?." Kaget Jackson saat membuka pintu apartemen Melvin. "silahkan masuk." Lanjut Jackson yang nggak sadar ada Alfan dengan wajah datarnya di belakang Zelin.

"Ayo bang." Ucap Zelin yang juga mengajak Alfan.

"Ternyata Lo nggak sendiri." Ucap Jackson saat melihat Alfan.

"Kak Melvin mana kak?" Tanya Zelin ke Jackson saat nggak melihat Melvin di ruang tamu padahal semua temannya ada ruang tamu.

"Untung Lo kesini Lin, saat kami pulang pacar Lo langsung menuju kamarnya dan tadi nggak keluar." Beritahu Jackson.

"Sana Lo bujuk pacar Lo jangan sampai kami di jadikan saran tinju sama pacar Lo." Ucap Mack.

"Jangan Lo suruh adek gue, lagian Melvin bukan anak kecil yang perlu di bujuk dan Zelin juga bukan baby sitter nya." Ucap Alfan nggak terima.

"Untung Lo Abang nya Zelin kalau nggak dari tadi gue nggak akan izinin Lo masuk." Balas Jackson

"Lo temuin Melvin aja bentar Lin." Ucap Jodi.

"Abang tunggu sini dulu aku mau ke kamar Kak Melvin, kasian dia pasti lapar." Ucap Zelin dengan muka memalasnya kearah Alfan. "Ingat bang, kita mau porotin kak Melvin kan bang." Lanjut Zelin menghiraukan teman-teman Melvin yang mendengar ucapannya.

"Ternyata Lo matre juga ya Lin." Kaget Mack.

"Jelas bang, perempuan butuh modal bukan cinta doang." Ucap Zelin santai.

"Ya udah Sanah bujuk pacar kamu." Izin Alfan memutar matanya malas.

Mendengar ucapan Alfan Zelin langsung aja menuju kamar Melvin sambil mengetok pintu kamar Melvin.

"Kak Melvin ini aku Zelin." Ucap Zelin.

Mendengar suara yang dikenal nya Melvin langsung membuka pintu kamarnya dan langsung menarik Zelin ke dalam pelukannya sambil mengunci kamarnya lagi.

"Kak Melvin lepas sesak kak." Ucap Zelin karena Melvin memeluk Zelin terlalu kencang.

Ya ampun kalau biasanya cowok meluk cewek setelah itu cowok pasti cium ceweknya. Biasanya kan kayak gitu kalau di Wattpad pikir Zelin sambil senyum-senyum sendiri.

"Kenapa senyum?" Tanya Melvin dingin yang buat Zelin sadar dari apa yang dia pikirkan.

"Nggak ada kak. Kakak marah sama aku karena aku adek nya musuh kakak ya?" Tanya Zelin serius melihat Melvin dengan wajah datarnya.

"Siapa bilang?" Tanya Melvin singkat.

"Kata teman kakak, kakak nggak keluar dari tadi dari kamar kakak apa itu kalau nggak marah sama aku." Jelas Zelin.

"Kakak takut aja nggak bisa dekat sama kamu lagi Zelin, kakak nggak akan biarkan siapapun yang memisahkan kakak dengan kamu termasuk keluarga kamu sendiri." Jelas Melvin kembali memeluk Zelin dengan lembut.

"Kalau gitu kita keluar ya kak, kakak pasti lapar." Bujuk Zelin yang dapat anggukan dari Melvin.

Setelah dua jam Zelin di apartemen Melvin, Zelin pulang kerumahnya dengan Abang nya Alfan.

*****

Jangan lupa sarannya ya, kalau ada yang nggak memuaskan.

Author mintak maaf kalau masalah cast belum bisa di up, karena author nggak tau siapa cast yang cocok.

Kalau ada saran silahkan ya di komen atau

kita nggak usah pakai cast aja silahkan berimajinasi siapa yang cocok untuk jadi cast nya.


KEHIDUPAN ZELIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang