'Bugh'
Langit tersungkur ke aspal. Sehat atau pun tidak, jika diberi serangan tiba-tiba begitu pasti terjatuh.
Alis Langit berkerut ketika Cakra, mencengkeram kerah seragam Langit dengan sangat kuat. "Lo apain Sonya tadi pagi, Bangsat?"
"Dia ngadu?" tanya Langit berusaha bersikap santai.
Cakra semakin mencengkeram erat kerah seragam Langit. Giginya mengerat, "Sonya bukan tukang ngadu."
"Lo gak akan tahu kalau dia gak ngadu."
Cakra melepas cengkeramannya. Cowok itu akhirnya memilih masuk ke dalam rumah tanpa menoleh ke arah Langit yang kini terduduk di atas aspal.
Cakra mengacak rambutnya kasar. Tidak, ia tidak marah soal Sonya. Ia marah karena Dara yang semakin dekat dengan Langit.
Dulu, Cakra, Langit, dan juga Sonya sahabatan. Cakra yang menyimpan rasa pada Sonya, namun Sonya ternyata menyukai Langit, dan Langit pun sebaliknya. Keduanya jadian saat Sonya duduk di bangku 1 SMA, dan Langit kelas 3 SMP kala itu.
Sampai akhirnya, Cakra memutuskan untuk tinggal di Indonesia, sendiri. Ia tak mau menjadi penghancur kebahagian Langit atau pun Sonya, walaupun jujur, hatinya sangat sakit dan mulai membenci Langit saat itu
Saat ia pindah ke Indonesia, saat itu juga ia bertemu dengan Dara. Gadis itu masih mengenakan seragam SMP kala itu, dan yang membuat Cakra tertarik pada Dara, ia tengah membantu seorang Nenek menyeberang jalan.
Cakra tidak tahu siapa namanya, dulu. Dan mereka dipertemukan kembali saat Cakra akan berangkat ke sekolah, motor yang Dara kendarai mogok. Cakra dengan senang hati membantunya.
Sejak saat itu, keduanya dekat, dan jadian. Dan Dara, berhasil membuat Cakra melupakan Sonya, walau tidak sepenuhnya.
Satu Tahun setelahnya, Sonya tiba-tiba pindah ke Indonesia. Beberapa hari setelahnya, Ayah Sonya meninggal. Ia menitip wasiat pada Cakra, untuk menjaga Sonya dengan cara bertunangan dengan gadis itu. Dan Cakra merasa bodoh karna mengiyakan begitu saja saat itu, fokusnya kembali pada Sonya dan malah mengabaikan Dara.
Tanpa Cakra sadari, niat awal yang tak ingin mengganggu hubungan Langit dan Sonya, kacau. Cakra merebut Sonya yang berstatus pacar Langit saat itu. Ia melihat jelas wajah kecewa Adiknya, sampai sekarang, Langit belum tahu alasan itu.
Sampai hari di mana Dara memutuskan Cakra tiba, Cakra benar-benar menyesal sudah menyia-nyiakan Dara.
Cakra menatap ke arah Langit yang baru saja masuk. Cowok itu menatap dingin ke arahnya, setelah itu, Langit memilih menaiki anak tangga.
"Lo gak salah deketin Dara, Lang. Di sini yang salah gue. Lo gak pernah rebut Sonya dari gue, karna dia bukan siapa-siapa gue waktu itu. Tapi sebaliknya, gue yang udah rebut Sonya."
"Dan sekarang gue rasain apa yang lo rasain. Dara orang yang harusnya gue jaga, malah deket sama Adik gue sendiri." Cakra mengatakan itu dengan sangat pelan. Dan Langit tentu saja tidak mendengar karena sudah masuk ke dalam kamarnya.
***
Dara duduk di teras rumah dengan sendirian. Gadis itu terlihat anteng dengan ponsel yang ia genggam sedaritadi.
"Nih, puding."
Dara melirik ke arah Reza yang dengan santainya duduk di samping Dara setelah meletakkan puding yang ia bawa.
"Eh btw, tadi gue lihat lo sama cowok. Pacar lo, ya?" goda Reza seraya menunjuk Dara dengan jari telunjuknya.
Dara memutar bola matanya malas. "Sok tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dara [End]
Novela JuvenilBahkan, hubungan yang awalnya baik-baik saja pun akan berubah tanpa pernah diminta, disadari, dan diharapkan. Kehadiran orang-orang baru di lingkungannya, akan membuat mereka lupa pada lingkungan lama yang pernah ia tempati juga. Setelah orang itu h...