Hari demi hari, dan bulan demi bulan telah Dara lalui. Setelah hari itu, Langit tak pernah menampakkan dirinya di depan Dara.
Terkecuali, ketika ia muncul di layar televisi secara tiba-tiba. Entah itu berita gosip, ataupun iklan yang ia bintangi.
Jika dilihat-lihat, nama Langit semakin sini semakin naik saja. Followersnya sudah pasti nambah, belum lagi, wajah Langit yang tidak bisa dibilang biasa saja, membuat kebanyakan kaum hawa yang menggemarinya.
Dara sudah menginjak kelas 12 SMA semester 2 sekarang. Sedangkan Reza, dia kuliah di salah satu universitas di Jakarta, katanya, dia juga satu universitas dengan Cakra.
Sonya sendiri, dia memilih kuliah di Belanda. Sebelum berangkat ke sana, dia juga sempat berpamitan pada Dara dan meminta maaf atas apa yang pernah ia lakukan.
Cakra sering main ke rumah sekedar mampir, atau bermain bersama Reza. Mereka benar-benar menjadi seorang sahabat sekarang.
Dara juga sudah terbiasa hidup tanpa Langit. Tanpa gangguan cowok itu, dan tanpa merasa sakit hati ketika Langit digosipkan dengan gadis mana saja.
Pernah di salah satu acara talk show, saat ditanya oleh pembawa acara, apakah Langit punya pacar atau tidak? Dia menjawab, enggak.
Terus, Langit juga dijebak menjawab siapa gadis-gadis yang mereka tunjukan, yang katanya pernah dikabarkan dekat dengan Langit.
Yang pertama Anara, Langit menjawab bahwa dirinya dan Anara hanyalah sahabat. Dia juga sudah menganggap Anara sebagai adiknya sendiri.
Langsung, Shani, Langit menjawab bahwa dirinya memang pernah baper karena Shani termasuk tipenya. Namun, Langit menjawab dengan lantang bahwa dirinya dan Shani tidak memiliki hubungan spesial.
Sampai foto ketiga, adalah foto Dara. Langit terlihat diam, dia tersenyum tiba-tiba dan berkata bahwa dia adalah mantan terindah Langit.
Kalau terindah gak akan jadi mantan!
Dara menghela napasnya. Gadis itu memilih berjalan membeli mie instan dan juga makanan ringan untuknya.
Ia mengitari mini market ini dengan keranjang yang ia jinjing. Berdiri di depan rak berisikan banyak mie instan, Dara terlihat memilih-milih.
"Yang ini enak, loh."
Dara menoleh ketika seseorang menunjuk salah satu bungkus mie instan pada Dara. "Itu juga kalau lo suka pedes. Gue sering makan yang ini, sih. Tapi udahnya, gue sakit perut." Cowok itu tertawa.
Dia memakai hoodie, memakai topi putih, dan tudung hoodie yang ia pakai. Belum lagi, dia memakai masker dan juga kacamata hitam.
"Gue udah pernah nyoba, sih. Emang enak." Dara meraih mie instan itu dan memilih memasukkannya ke dalam keranjang.
"Lo Dara, kan?" tanya orang itu.
Dara mengangguk. "Lo tahu?"
"Gue sering lihat foto lo sama Anara. Gue kira ini bukan lo, ternyata gue bener. Lo lebih cantik aslinya, ya?" ucap Cowok itu.
Ya, Dara dan Anara memang dekat sekarang. Biar bagaimanapun, tanpa Anara, Dara enggak akan pernah tahu sebrengsek apa manusia bernama Langit itu.
Mereka sering bertemu, menghabiskan waktu berdua, kadang juga Dara main ke rumah Anara, atau Anara yang main ke rumah Dara.
Anara tidak semenyebalkan pertama bertemu. Dia baik, cerewet, yang pasti dia cantik, dan itu tidak diragukan.
Merasa dicueki oleh Dara, karena gadis itu memilih berjalan ke arah rak lain, dia mengikuti langkah Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dara [End]
Genç KurguBahkan, hubungan yang awalnya baik-baik saja pun akan berubah tanpa pernah diminta, disadari, dan diharapkan. Kehadiran orang-orang baru di lingkungannya, akan membuat mereka lupa pada lingkungan lama yang pernah ia tempati juga. Setelah orang itu h...