Part 18

1.2K 91 32
                                    


💔💔💔

"Maafkan aku terlambat Singto" ucap seorang pria yang baru datang ke restoran itu.

"Tidak apa-apa Mew" balas Singto dengan senyuman. Pria yang baru saja datang itu bernama Mew Suppasit Jongcheveevat.

"Kamu tahu kan aku baru saja sampai kemaren dan aku juga masih sangat lelah sekali tapi karena ingin bertemu dengan calon kakak ipar apa sih yang tidak aku lakukan hahaha" ucap Mew sambil tertawa, Singto juga tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang sejak kecil dan hingga sekarang.

"Kamu bisa saja, pasti Newwie sangat senang bertemu dengan cinta pertamanya ini" ujar Singto.

"Tentu saja itu kakak ipar" keduanya tertawa kembali mendengar kata Kakak ipar yang di ucapan oleh Mew.

"Kalau kamu mau menjadi adik ipar ku, dekati dulu Mommy dan rebut kembali milik mu dari keturunan Vihokratana itu terlebih dahulu" mendengar nama Vihokratana membuat rahang Mew mengeras.

"Pria yang selalu membuat my sweet polar bear ku bersedih dan menangis" ucap Mew dengan tatapan tajam, Singto hanya mengangguk. "Aku akan menyingkirkan pria itu dan merebut kembali milik ku dari pria sialan itu" lanjut Mew dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Aku mendukung mu Mew, karena aku ingin adik kesayangan ku bahagia. Oh ya malam ini Mommy mengadakan makan malam bersama setiap bulannya, bagaimana kamu datang ke rumah saja" Mew mengangguk dan tersenyum membayangkan reaksi terkejut sang pujaan hatinya.

"Tentu saja, aku juga merindukan aunty Mild yang selalu mengomeli ku saat aku menggoda my sweet polar bear dan membuatnya menangis" keduanya pun tertawa mengingat masa-masa di mana kebersamaan mereka yang membuat New menangis dan ngambek berhari-hari kepada mereka berdua.

"Kamu benar Mew, adik kecil ku itu memang begitu cengeng yang selalu menangis dan mengadu kepada Mommy"

"Iya benar itu, apakah dia bertambah cantik?" Tanya Mew dengan tiba-tiba membuat Singto menatapnya dengan senyuman.

"Tentu, bukannya bertambah tampan tapi adik ku itu bertambah cantik setiap harinya begitu banyak yang jatuh cinta padanya dengan senyuman cantiknya dan kebaikan hatinya" Mew hanya mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan dari Singto.

"Aku tidak sabar melihatnya dan memeluk tubuhnya yang membuat ku selalu  gemas dengan8 dia" batin Mew sambil tersenyum sangat bahagia.

"Jangan membayangkan tubuh adik ku yang tidak-tidak ya Tuan Jongcheveevat, kalau sampai kamu melakukan hal itu otak mu itu aku keluar kan dari kepala mu" Mew menyeringai mendengar hal itu.

"Kalau itu memang yang sedang aku bayangkan bagaimana Singto, sebelum kamu melakukan hal itu aku yang terlebih dahulu menghentikan mu" ucap Mew dengan sarkastik.

"Oh ya" Singto menopang dagunya sambil menatap Mew dengan tajam. Tapi tiba-tiba mata singanya menatap seseorang yang selalu ia buat bersedih  bersama dengan seseorang.

Singto berdiri dari duduknya dan itu membuat Mew terkejut melihat tindakan spontan Singto.

"Kamu kenapa Singto?" Tanya Mew.

"Apa yang di lakukan oleh kura-kura itu" geram Singto.

"Kura-kura? Bagaimana bisa kura-kura datang kesini Singto?" Tanya Mew lagi dengan kening mengkerut mendengar ucapan ambigu Singto.

"Kamu tunggu di sini Mew" Singto langsung melangkah ke arah meja di mana seseorang yang membuat seorang Singto menjadi singa dengan cepat, Mew yang belum sempat mengatakan iya langsung mendengus kesal. Dia membalikkan tubuhnya dan di sana dia melihat Singto menghajar seorang pria, sedangkan seorang pria manis mencoba menghentikan kebrutalan Singto.

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang