Part 45

1K 79 12
                                    


💔💔💔

Tay masih terdiam apa yang telah terjadi. Ketika dia menyelamatkan Gulf tadi tidak sengaja kepalanya membentur lumayan keras di trotoar itu dan bayang-bayang seseorang memanggil namanya serta sebuah senyuman seseorang yang membuat hatinya bergetar.

"Kenapa dia terus saja ada di bayangan ku?" Tanya Tay pada dirinya sendiri.

Clek... Pintu kamar itu terbuka dan terlihatlah Lee sedang membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas minuman.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Lee dan tersenyum.

Lee meletakkan nampan itu ke atas meja di dekat tempat tidur mereka.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Lee. Tay tersenyum dan menjawab pertanyaan Lee.

"Aku sudah baik-baik saja Lee"

"Syukurlah" Lee mengambil piring berisi makanan dan menyuapi Tay.

.
.
.

Seminggu sudah kejadian kecelakaan itu terjadi keadaan Tay sudah membaik dan sudah bekerja kembali.

Gulf melihat Tay yang baru sampai langsung menghampiri pria tan itu.

"Tuan Ter" panggil Gulf kepada Tay yang ingin masuk ke dalam lift.

"Oh iya, Mr. Kanawut" Tay membungkuk dan tersenyum.

"Kamu tidak perlu membungkuk seperti itu, aku kesini hanya ingin mengucapkan terima kasih pada mu yang sudah menyelamatkan ku. Kalau tidak ada kamu mungkin saja nyawa saya sudah melayang" ucap Gulf sedikit bercanda dengan Tay, Tay menimpalinya dengan senyuman.

"Iya sama-sama Mr. Kanawut, menurut saya hal itu sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk membantu manusia lainnya yang sedang dalam menghadapi bahaya" balas Tay dengan senyuman.

"Kamu ben..." Ucapan Gulf terhenti karena tiba-tiba ada tangan yang merangkul pinggangnya dan menatap Tay yang juga menatapnya heran.

"Maaf mengganggu waktu kalian berdua berbicara" ucap orang itu sedikit datar.

"Selamat pagi Mr. Suppasit" sapa Tay.

Gulf sedikit mendengus dengan sikap menyebalkan Mew yang baru saja datang langsung bergabung dengan mereka.

"Sudah selesaikan mengucapkan terimakasih dengannya" tanya Mew dengan wajah datarnya.

"Sudah, oh ya Tuan Ter saya benar-benar terima kasih ya dan saya permisi dulu" Tay mengangguk dan melihat punggung kedua pria itu.

"Mew Suppasit Jongcheveevat dan Gulf Kanawut Traipipattanapong terima kasih" ucap Tay sambil melangkah ke arah ruangannya.

.
.
.

"Mommy ayo!" Teriak Pleum yang baru saja masuk ke lobby perusahaan milik Mew di ikuti oleh New yang membawa paperbag di tangannya.

"Phem jangan berlari seperti itu nanti kamu jatuh" seru New.

"Tidak ak..." Bruk... Ucapan Pleum terhenti dan tidak sengaja menabrak seorang pria membuat dia terduduk, tapi bocah berumur 4 tahun itu hanya bisa terdiam menatap orang itu.

(Anggap aja ini penampilan Tay ya)

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pria itu.

New masih sibuk dengan bawaannya dan juga ponselnya yang baru saja berbunyi, karena orang yang menghubunginya begitu penting langsung ia angkat.

"Tidak apa-apa uncle" panggil Pleum dan berdiri.

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang