Part 60

1.8K 83 25
                                    


💔💔💔

Lee dan Non baru saja sampai di rumah milik TayNew.

"Pa, benarkah ini rumah Daddy dan Phem?" Tanya Non yang begitu takjub dengan rumah milik salah satu ayahnya itu dan Pleum temannya itu.

"Iya sayang, kamu akan bertemu dengan uncle cantik" ucap Lee dengan senyuman.

"Kenapa dia di panggil uncle cantik bukannya dia pria pa" Lee tersenyum dengan pertanyaan anaknya itu mengenai New yang di panggil cantik bukan tampan.

"Pokoknya kamu lihat saja deh" Lee tidak ingin menjelaskan apapun kepada anaknya itu karena pasti tidak akan berhenti bertanya tentang apa yang ia baru dengar dan ketahui.

Lee memencet bel rumah itu dan terdengarlah teriakkan seseorang di dalam rumah itu.

Pintu besar rumah itu terbuka dan terlihat dari salah satu pelayan dirumah itu.

"Oh tuan Thanat anda sudah datang, silahkan masuk" ucap pelayan itu mempersilakan Lee dan Non untuk masuk.

Keduanya pun di tuntut ke arah ruang tamu di rumah itu dan betapa terkejutnya mereka mendengar suara teriakkan Tay yang memanggil pelayan pelayannya untuk datang ke kamarnya dan menyuruhnya untuk menelpon ambulance.

"Tay ada apa?" Tanya Lee yang melihat Tay begitu khawatir.

"Hin, Lee dia dia pingsan" Lee terkejut mendengar ucapan Tay langsung membantu menghubungi ambulance dan beberapa menit kemudian ambulance pun datang.

Mereka pun membawa tubuh New ke tempat ambulance berada.

.
.
.

Setelah sampai di rumah sakit Tay tidak berhenti mondar-mandir membuat Lee dan Non pusing.

"Tay, bisakah kamu duduk karena itu membuat Non mengeluh pusing kepala" tegur Lee, Tay pun menurut dan dia masih tetap gelisah karena dokter yang memeriksa isterinya itu belum keluar sejak mereka sampai tadi.

"Lee, apa Hin tidak akan kenapa-kenapa kan?" Tanya Tay kepada Lee tanpa menatap pria yang berada di sampingnya itu.

"Tay, aku yakin Newwie tidak apa-apa koq" ucap Lee yang sudah memanggil nama akrab Newwie.

"Ahh... Aku begitu khawatir dia terus muntah-muntah beberapa hari ini dan tiba-tiba hari ini dia pingsan begitu saja" Lee tidak tahu apa yang terjadi pada temannya itu tapi dia berharap New baik-baik saja dan tidak ada penyakit apapun yang merenggut teman baiknya itu.

"Kamu berdoa Tay semoga Newwie baik-baik saja" Tay mengangguk dan mereka pun berdoa demi kesehatan New.

Habis mereka berdoa dokter yang memeriksa New keluar dari ruangan itu dengan senyuman.

"Tay Tawan Vihokratana selamat ya" ucap Dokter itu dengan menyalami Tay.

"Selamat? Untuk apa anda memberi saya selamat ketika isteri saya begitu dok. Apa anda tidak punya otak hah!" Seru Tay dan hal itu membuat Lee menenangkan Tay yang sudah menarik kerah baju dokter tersebut.

"Tay, sabar. Coba kamu dengarkan ucapan selanjutnya dari dokter oke" ucap Lee, Tay pun melepaskan kerah baju itu dan menatap dokter itu dengan tajam.

"Baiklah, saya akan sampaikan kepada anda Tuan Tawan. Tuan Thitipoom tidak apa-apa muntah-muntah dan mual di pagi hari itu sudah biasa untuk seseorang yang sedang mengandung dan soal pingsannya Tuan Thitipoom karena cairan pada tubuhnya sedikit sehingga mengakibatkan daya tubuhnya melemah, apa Tuan Thitipoom makannya tidak teratur akhir-akhir ini?" Tanya dokter itu, Tay mengangguk dan dokter itu melanjutkan penjelasannya mengenai keadaan New saat ini. "Maka dari itu dia pingsan karena dia tidak makan dengan teratur dan juga sering mual di pagi siang dan malam hari maka dari itu daya tubuhnya melemah, tapi ibu dan kedua calon bayi baik-baik saja. Mereka bisa pulang setelah Tuan Thitipoom menghabiskan cairan infus ya" Tay tidak bisa berkata-kata lagi apa yang di katakan oleh dokter itu.

Dia akan memiliki anak lagi dan itu sekaligus dua.

"Lee, kamu dengar itu. Hin sedang mengandung anak kedua dan ketiga ku. Akhirnya aku bisa menikmati moment di mana Hin mengandung anak kami" hati Lee seperti tertusuk oleh jarum ketika mendengar ucapan terakhir Tay.

Andai saja dia tidak memiliki sifat iri, dengki dan obsesi itu terhadap Tay mungkin Tay menikmati kebersamaannya saat kehamilan pertama New, tapi semua itu sudah berlalu karena dia sudah bahagia dengan Pompam dan Non serta anak tirinya yang menerima dia dengan senang hati.

"Maafkan aku Tay" ucap Lee. Tay menatap Lee dan menatap Non yang menatapnya juga.

"Tidak apa-apa Lee. Oh ya, kalian bisa pulang besok atau lusa kalian bisa datang kerumah lagi setelah Phem kembali dari berliburnya dengan kedua pamannya" Lee mengangguk dan merekapun pergi meninggalkan Tay yang sudah masuk ke dalam ruangan New dirawat.

.
.
.
.



"Namtarn kamu dengar itukan!! Kita akan mempunyai 2 cucu sekaligus di kehamilan New kali ini" Namtarn mengangguk dan terus memegang tangan New sedari tadi.

"Benar Mild, Newwie sayang terimakasih ya sudah mau bertahan dan sekarang kamu mau memberi Mommy cucu kedua dan ketiga" New membalas memegang tangan Namtarn.

"Mom, Newwie juga mau berterimakasih dengan Mommy yang sudah mau menerima Newwie menjadi bagian dari keluarga Vihokratana ini" Namtarn menarik New ke dalam pelukannya.

"Iya sayang, jaga baik-baik ya kedua calon cucu Mommy" New mengangguk dan membalas pelukan mertuanya itu.

Tay, Mild, Joss dan First tersenyum melihat kedua orang itu yang saling berpelukan itu.


.
.
.


Gulf, Kit dan Gun menatap New tidak berkedip yang sedang mengelus perutnya yang belum terlihat itu.

"Benarkah itu Newwie?" Tanya Gun yang masih belum percaya.

"Benar Gun, disini ada 2 calon keponakan kalian bertiga hehehe" ucap New sambil terkekeh karena tatapan ketiga pria manis itu kepadanya.

"Aduh, akhirnya aku akan memiliki keponakan lagi" ucap Gulf dengan senangnya.

"Dan kamu belum juga di nikahi oleh Mew itu" pertengkaran antara Gulf dan Kit akan di mulai lagi kalau tidak mendengar teriakkan Chimon di halaman belakang.

"Ada apa lagi dengan mereka bertiga" ucap Gun dengan berdiri dan melangkah ke arah halaman belakang rumah milik TayNew itu. Diikuti oleh Kit, New dan Gulf.

Ketika mereka sampai betapa terkejutnya melihat Chimon yang menangis dengan kedua tangannya mengelap bibirnya.

"Fiat sayang ada apa dengan Chi?" Tanya Gun kepada Fiat anaknya Singto dan Kit yang seumuran dengan Chimon yaitu 3 tahun dan Pleum 5 tahun.

"Bibil Chi di cium oleh kak Phem uncle" keempat pria dewasa yang begitu manis seperti gula itu melotot mendengar ucapan dari Fiat.

"Phemm... Siapa yang mengajari hal itu hah" teriak New membuat anaknya itu menunduk karena dia takut akan di marahi oleh New.

Tapi kemarahan itu sirna ketika mendengar ucapan Chimon yang membuat keempat pria manis itu tercengang.

"Uncle Newwie jangan malahi kak Phem, kak Phem tidak belsalah tapi Chi yang salah" ucap Chimon sambil menunduk.

Chimon tahu Pleum tidak sengaja melakukan itu karena mereka bermain-main tiba-tiba terjatuh dan adegan ciuman itu pun tidak di sengaja.

Keempat pria itu mengerti dengan cerita Chimon. New tidak tega dengan wajah bersalah putra pertamanya itu langsung ia dekati dan memeluknya.

"Maafkan Mommy ya sayang" ucap New, Pleum membalas pelukan New.

"Phem yang minta maaf sama Mommy, yang sudah melakukan hal itu" ucap Pleum yang sudah mengatakan s dan r.

New mengangguk dan mencium pipi anak pertamanya itu.

Mereka pun kembali ke dalam rumah dan menikmati makan siang yang di siapkan oleh pelayan di rumah TayNew.

💔💔💔

TBC

1 part lagi epilog hehehe.

Besok malam ya karena idenya udah mentok ini dan sudah itu aku mau off dulu buat nulis untuk sementara waktu ya selesai aku menyelesaikan urusan rl aku dulu ya....

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang