Part 51

1.1K 83 42
                                    

💔💔💔

"Tay, kemana saja kamu selama 4 tahun ini?" Tanya Namtarn pada putranya itu di dalam ruangan Mew.

Iya, mereka sedang berada di ruangan Mew untuk membahas semua keadaan Tay yang menghilang selama 4 tahun ini.

"Maaf Mom, Tay selama 4 tahun ini berada dekat dengan kalian tapi aku tidak mengingat apapun tentang kalian selama ini" cerita Tay, Namtarn cukup terkejut mendengar cerita anaknya itu. "Selama 4 tahun ini aku hidup dengan Lee dan ibunya" Namtarn begitu kesal dengan nama dua orang itu disebut oleh Tay.

"Makanya mereka berdua tidak merasa kehilangan mu saat kamu mengalami kecelakaan itu dan hilang. Karena mereka di balik semua ini, ibu dan anak sama-sama gila dan kejam" seru Namtarn, untung tidak ada Pleum kalau ada bisa-bisa anak 4 tahun itu mengikuti ucapan Namtarn.

"Mom, bolehkah Tay meminta tolong dengan Mommy untuk menyembunyikan ini kepada yang lainnya termasuk Newwie" minta Tay kepada Namtarn.

"Kenapa Tay? Newwie sudah menunggu mu selama 4 tahun ini dan dia yang paling menderita di antara kami semua" ucap Namtarn bingung dengan permintaan anaknya itu.

"Karena semuanya belum selesai Mom. Ketika aku menyelesaikan semua ini kepada Lee dan ibunya aku sendiri akan menemui Hin ku, isteri ku dan milik ku itu" ucap Tay dengan senyuman di akhir ucapannya.

Namtarn dan Mew ikut tersenyum melihat senyuman Tay ketika dia mengingat New.

"Baiklah Tay, tapi Mommy mohon temui Daddy mu karena dia juga merasa kehilangan diri mu" ucap Namtarn sambil memegang tangan putranya itu, Tay mengangguk mendengar permintaan Namtarn.

Mereka pun menikmati hari itu dengan bercerita tentang apapun sampai Gulf dan Pleum kembali membawa makan siang untuk mereka berlima di ruangan Mew.

.
.
.

Malam ini Tay berpamitan pada Lee bahwa dia tidak bisa pulang lebih cepat karena dia lembur.

"Lee, kamu bisa pergi ke rumah Pompam saja malam ini" suruh Yuyui pada putranya itu yang baru saja menidurkan Non.

"Tidak Mom, Non akan mencari ku atau Tay dan bagaimana dia tidak menemukan salah satu dari kami dia akan menangis, maka dari itu Lee berada di rumah saja" Lee yang ingin melangkah ke dalam kamar terhenti ketika sang ibu berucap.

"Andai saja otak pintar mu itu tidak berkeinginan untuk mengadopsi seorang anak mungkin saja tidak akan repot seperti ini" ucap Yuyui.

"Mom, kita sering membahas hal ini kan. Aku ingin memiliki anak meskipun harus mengadopsi seorang anak sekali pun agar Tay tidak pergi dalam hidup ku"

"Lee, sadar pria itu akan mengingat dia dan keluarganya"

"Aku tidak akan membiarkan Tay mengingat Thipoom dan keluarganya" seru Lee dan masuk ke dalam kamarnya.

"Keras kepala" gerutu Yuyui terhadap anaknya itu.

Lee duduk ke atas ranjang dan menyentuh sisi di mana Tay sering tidur.

"Tay, aku berharap ketika kamu mengingat masa lalu mu, kamu sudah mencintai ku" ucap Lee dan merebahkan tubuhnya sambil memeluk bantal milik Tay.

.
.
.

"Tay! Benarkah ini kamu?" Tanya First sambil menyentuh wajah Tay.

"Iya Dad" jawab Tay.

"Oh ya ampun, ke mana saja kamu nak" ucap First sambil memeluk anak semata wayangnya yang menghilang selama 4 tahun.

"Ceritanya sangat panjang Dad" jawab Tay.

Namtarn memanggil suami dan anaknya itu untuk makan malam bersama. Setelah makan malam mereka pun duduk di ruang keluarga rumah Vihokratana tersebut dan Tay menceritakan semua kepada First mengenai dia selama 4 tahun ini menghilang. First mengepalkan kedua tangannya mendengar cerita anaknya itu.

"Benar-benar mereka, terus apa rencana mu selanjutnya Tay?" Tanya First kepada anak semata wayangnya itu mengenai Lee dan Yuyui kedepannya.

"Daddy tenang saja aku dan Mew sudah merencanakan beberapa rencana yang akan membuat Lee dan ibunya merasakan apa yang kita rasakan selama ini" ucap Tay.

"Newwie?" Tay menatap ayahnya itu dan menggeleng.

"Dad, Newwie belum tahu aku sudah kembali termasuk keluarga Newwie" ucap Tay.

Tanpa mereka sadari Off Gun yang baru saja sampai terdiam melihat seseorang yang selama ini menghilang tanpa jejak sama sekali.

"Kak Tay" panggil Gun membuat ketiganya itu menoleh dan betapa terkejutnya Tay melihat Off sudah menatapnya tajam.

"Untuk apa Tuan Ter ada disini" ledek Off kepada Tay.

Tay hanya menunduk dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ter?" Tanya ketiga orang ketika Off memanggil Tay dengan nama lain.

"Pria yang sedang menunduk dan menggaruk seperti monyet" ucap Off sedikit menekan kata monyet di akhir ucapannya.

"Maafkan aku Off" ucap Tay.

"Maaf? Untuk apa?" Tanya Off lagi.

"Karena telah membohongi mu. Semua ini demi menyelesaikan dendam ku kepadanya dan setelah itu aku akan kembali dengan Newwie dan Phem" ucap Tay.

"Kakak sudah tahu Phem?" Tanya Gun yang sudah duduk di samping Namtarn dan Off di sampingnya.

Tay mengangguk dan menjawab pertanyaan Gun.

"Iya Gun, anak itu sangat pintar dan begitu mirip dengan Hin" ucap Tay memanggil nama New dengan panggilan sayangnya.

"Tentu saja, anak itu benar-benar membuat ku betah menculiknya dari Newwie" ucap Gun dan tersenyum ketika dia mengingat New memarahinya karena menculik Pleum masih berumur 1 tahun dan Gun diam saja ketika New menghubunginya.

"Kamu menculik?" Gun mengangguk.

"Gun malahan membuat New berubah seperti beruang kutub ketika bayinya hilang" ucap Namtarn.

"Benarkah" Gun dan Namtarn mengangguk. "Kenapa kamu melakukan hal itu Gun" marah Tay para Gun yang tega mempermainkan isterinya dengan menculik Pleum.

"Karena Newwie pelit sekali" ucap Gun dengan cemberut.

Semua di ruangan keluarga itu tertawa melihat wajah cemberut Gun ketika menceritakan tentang bagaimana dia terus menerus menculik Pleum ketika New pelit kepadanya.

Dan mereka terus melanjutkan pembicaraan mengenai Tay menghilang dan hilang ingatan. Semua cukup terkejut mendengar cerita Tay bahwa Lee dan ibunya menyabotase mobilnya hingga mengalami kecelakaan itu sampai dia harus hilang ingatan selama 4 tahun karena Lee dan ibunya itu.

.
.
.

"Mew, ada apa kamu menghubungi ku" ucap Singto pada sahabatnya itu yang menelponnya ketika dia ingin tidur.

"Maaf Singto, aku menghubungi mu saat kamu ingin istirahat tapi ini penting mengenai Tay" Singto langsung bangun dari ranjang membuat Kit yang sedang membaca buku ikut terkejut dengan tindakan refleks suaminya itu.

"Apa kamu menemukan keberadaan Tay? Dimana Mew?" Tanya Singto dengan semangat. Kit mendengar ucapan suaminya mengenai Tay ikut berdiri juga dan menempelkan telinganya di ponsel Singto yang masih berada di telinga Singto juga.

"Besok kamu dan Kit bisa datang kekantor ku" ucap Mew.

"Kenapa cuman kami berdua saja? Mommy? Daddy dan Newwie?" Tanya Singto.

"Urusan mereka bertiga akan menyusul mengetahui perihal Tay" Singto hanya mengatakan iya kepada sahabatnya itu dan telpon itu telah berakhit.

"Kak Singto apa yang di katakan oleh Mew itu benar?" Tanya Kit dengan memegang tangan Singto. Singto mengangguk dan menjawab pertanyaan isterinya.

"Itu benar Kit, jadi besok kita akan kekantornya Mew dan mengetahuinya di sana" Kit mengangguk dan berucap syukur karena sebentar lagi sahabatnya itu bisa berkumpul kepada suaminya.

"Terima kasih Tuhan" ucap Kit di dalam hati.

💔💔💔

TBC

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang