Part 49

1K 77 10
                                    


💔💔💔

New dan Pleum baru saja kembali dari Phuket ke Bangkok. Pleum tertidur di dalam gendongan New dan baby sister yang membantu New untuk membawa koper miliknya.

"Puim hari ini kamu bisa pulang dan besok bisa kembali lagi ke rumah ya" ucap New kepada baby sister anaknya itu dengan lembut, wanita bernama Puimek atau di panggil oleh New Puim itu mengangguk dan berpamitan untuk menaiki taksi yang New pesan. Setelah taksi yang di naiki oleh Puimek berjalan, New memasukkan Pleum ke dalam mobil di bagian penumpang dan menundukkan anaknya itu di kursi bayinya dan memasang stealbath pada anaknya.

Setelah selesai membuat Pleum nyaman dan tidak akan terjatuh ketika dia mengemudikan mobilnya nanti.

"Sudah selesai" ucap New dan menutup pintu bagian belakang mobil miliknya dan New naik mobilnya di bagian depan. New pun menyalahkan mesin mobilnya dan dia pun melakukan mobilnya ke arah rumah miliknya dan Tay.

.
.
.

Tay, Lee, Yuyui dan satu anak laki-laki sedang menikmati sarapan pagi itu dengan khidmat.

"Papa, apakah hari ini kita akan pergi jalan-jalan?" Tanya bocah 4 tahun bernama Non itu kepada Lee.

"Ehm... Maafkan Papa ya sayang, hari ini Papa tidak bisa mengambil cuti karena pekerjaan Papa sangat banyak" ucap Lee dengan lembut dengan Non, Tay yang tahu pekerjaan apa yang membuat seorang Lee Thanat Leokhunnasombat tidak bisa cuti.

"Non sayang, bagaimana kalau hari ini kita berdua saja yang jalan-jalan ke kebun binatang" Tay yang kasihan dengan mimik muka Non tidak baik langsung mengembalikan wajah itu menjadi senang lagi.

"Benarkah Dad? Hore, baiklah Non siap-siap dulu ya" ucap bocah 4 tahun itu dan turun dari kursi tempat dia sarapan tadi.

"Ter, maafkan aku. Sudah membatalkan semua janjiku pada mu dan Non" maaf Lee pada Tay, tapi pria tan itu hanya tersenyum dan menjawab permintaan maaf Lee.

"Itu tidak apa-apa Lee, aku tahu pekerjaan mu itu tidak bisa kamu tinggalkan karena dengan kamu bekerja di sana kebutuhan sehari-hari kita terpenuhi apalagi sudah ada Non" ucap Tay tanpa sadar menyindir kedua ibu dan anak itu yang terdiam saja dengan ucapan Tay. "Ah, aku harus juga siap-siap ya. Kalau gitu semangat buat kerjanya" ucap Tay dan tidak lupa mencium pucuk kepala Lee.

"Lee, Mommy harap kamu tidak luluh dengan ucapan Tay seperti itu" ucap Yuyui dan meninggalkan ruang makanan itu. Lee hanya terdiam sambil memandang meja makan itu dengan pandangan kosong.

Kenapa dia merasa hidupnya semakin terasa menyedihkan. Pertama-tama dia membuat cinta pertamanya pergi dan membencinya karena perbuatan kejinya di masa lalu. Kedua dia melakukan semua cara baik ataupun kotor untuk mendapatkan kembali cinta pertamanya itu. Dan ketiga ketika dia sudah lepas dari pria tua yang selalu menyiksanya itu tapi dia harus di pertemukan kembali dan terjebak lagi kepada pria itu dengan iming-iming uang yang sangat besar setiap harinya kalau dia melayani nafsu pria tua itu.

Lee merasa jijik pada dirinya maka dari itu dia tidak pernah meminta hal itu kepada Tay karena di seluruh tubuhnya selalu saja ada bercak-bercak merah di tinggalkan oleh pria tua itu.

"Sampai kapan semua ini terjadi pada ku? Aku hanya ingin bahagia dengan Tay dan Non, tapi pada akhirnya kebahagiaan itu seperti menjauh pada ku dan keluarga kecilku ini. Tuhan aku mohon beri aku kesempatan untuk bahagia" mohon Lee pada sang pencipta atas kesedihan yang ia rasakan selama ini.

Tay yang baru saja selesai bersiap-siap mendengar ucapan Lee dan dia tersenyum singkat.

"Bagaimana bisa kamu merasakan kebahagiaan kalau kamu telah memisahkan seorang ayah dan suami dari keluarga selama 4 tahun" batin Tay sambil tersenyum sinis.

.
.
.

Tay dan Non menunggu seseorang untuk ikut dengan mereka di salah satu taman kota di Bangkok.

"Dad, kenapa kita belum pergi ke kebun binatangnya" ucap Non kepada Tay.

"Sebentar lagi ya kita masih menunggu seseorang, nanti kamu senang koq" ucap Tay sambil tersenyum kepada Non.

Bocah 4 tahun itu hanya mengangguk dan melanjutkan lagi memakan makanan yang mereka bawa dari rumah tadi.

"Daddy!!!" Teriak bocah yang seumuran dengan Non dan Tay melihat ke arah bocah itu, Tay sangat takut akan terjadi sesuatu dengan putranya itu yang sedang berlari ke arah mereka.

"Phem, jangan berlari begitu nanti kamu terjatuh" teriak Gulf kepada keponakannya itu yang begitu aktif dan senang bisa bertemu dengan Tay.

"Tidak apa-apa aunty, Phem tidak akan jatuh" balas Pleum sambil menoleh dan tidak sengaja dia tersandung dengan batu besar di taman itu, Tay dan Gulf takut Pleum terjatuh dan terluka.

Tay langsung berdiri dari duduknya dan berlari menghampiri Pleum yang hampir terjatuh itu.

Sebelum terjatuh Pleum sudah masuk ke dalam pelukan Tay dan bocah itu tidak merasa bersalah sedikitpun malahan dia tertawa.

"Hahahaha" tawa Pleum begitu keras membuat Tay ikut tertawa, sedangkan Gulf menggeleng dan berucap tentang ayah dan anak itu.

"Ayah dan anak sama saja aneh" ucap Gulf.

"Dad" ketiganya baru menyadari seseorang yang terdiam dan memandang Tay yang begitu dengan bocah seumuran dengannya. "Siapa dia?" Tanya Non.

Tay bangkit dari terduduknya karena tertawa tadi. Pleum memang di atas pangkuannya langsung ia gendong, Non sedikit cemburu dengan perhatian Tay kepada Pleum.

"Non kenalkan ini Pleum, dan Pleum ini Non. Kalian berdua adalah saudara oke sekarang" ucap Tay sambil menurunkan Pleum dalam gendongannya.

Pleum yang memiliki hati sebaik New langsung mengulurkan tangannya kepada Non tapi Non mengabaikan tangan Pleum dan langsung memeluk kaki Tay begitu saja.

Pleum memang masih kecil tapi dia bukan anak kecil yang tidak di ajarkan sopan santun kepada orang lain, sebayanya atau yang lebih tua darinya sekali pun. Meskipun dia selalu di manjakan oleh OffGun, SingKit, JossMild, FirstNamtarn, dan MewGulf tapi New sebagai ibu (New) yang melahirkannya mengatakan sifat manja tidak akan membuat kita berkembang di kemudian hari, maka dari itu Pleum tidak manja sama sekali.

"Kata Mommy olang yang mengabaikan ululan tangan seseolang itu tidak baik" ucap Pleum dengan begitu tenang seperti Tay. Tay dan Gulf tersenyum mendengar ucapan Pleum. "Bukannya tadi Daddy sudah mempelkenalkan Phem dengan Non" lanjut Pleum lagi, Pleum pun mendekat dan mengambil tangan Non yang sedang memeluk kaki Tay. "Aku Pleum Pulim Vihoklatana salam kenal" ucap Pleum sambil membungkuk setelah ia bersalaman dengan Non.

Tay tersenyum bangga dengan sikap dewasa anaknya itu.

"Hin, kamu mendidik anak kita sangat baik. Aku ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan semua permasalahan ini dan kembali dengan kalian berdua" batin Tay.

Tay berjongkok dan menarik tangan Pleum. Pleum dan Non masuk ke dalam pelukan Tay.

"Kalian berdua adalah anak Daddy mengerti" keduanya pun mengangguk membuat Tay tersenyum. Gulf yang melihat itu merasa tersentuh dan hampir saja meneteskan air matanya.

"Kalau begitu aku kembali kak Tay, aku titip Phem ya" Tay mengangguk dan Gulf meninggalkan ketiga orang itu.

Tay, Pleum dan Non berjalan menuju taksi yang Tay pesan dan meluncur ke kebun binatang. Iya, hari ini Tay akan menikmati hari libur ini bersama dengan Pleum anak kandungnya dan Non anak angkatnya ke kebun binatang.


💔💔💔

TBC

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang