Epilog

2.4K 121 36
                                    


💙💙💙

Semua rasa sakit, dendam, marah, sedih, tangis kini telah berganti tawa, senang, bahagia, dan damai.

Kebahagiaan yang dulu ia pikir tidak akan ia dapatkan. Mengejar seseorang yang tidak mencintai kita dan dia memiliki dendam kepada seseorang di masa lalu. Ketika cinta itu terbalas dan memiliki keyakinan akan berakhir bahagia tapi yang di dapat kehilangan dan rasa sakit selama bertahun-tahun.

Keyakinan hati bahwa orang itu adalah takdir untuknya dia bertahan dan terus bertahan akan kembalinya seseorang yang ia cintai.

Dan keyakinannya itu memang adanya, cintanya telah kembali dan mereka bersama dengan keluarga kecilnya sekarang dan nanti.

New sedang menyiapkan sarapan untuk orang-orang yang ia cintai dan sayangi.

"Tuan perlu bantuan?" Tanya salah satu pelayan di rumah milik TayNew itu.

"Tidak perlu Lyn, ini hampir selesai" ucap New dan pelayan itupun berpamitan untuk membereskan yang lainnya, New mengangguk dan melanjutkan menata  makanan yang tadi tertunda.

"Mommyyyy" New tersenyum mendengar suara teriakkan seorang anak umur 3 tahun dengan langkah sempoyongan karena dia baru saja bangun.

"Oh ya ampun, anak Mommy sudah bangun sebelum Mommy banguni" seru New dan menghampiri anaknya itu, dia menggendong anak itu.

"Mommy, Flankie tidak mau ke lumah uncle Kit dan Cingto" ucap anak yang bernama Frank Thanatsaran Vihokratana anak kedua dari tiga bersaudara dia kembaran Nanon Korapat Vihokratana anak paling bungsu Vihokratana.

"Kenapa? Bukannya Franky bisa bermain dengan kak Fiat" ucap New sambil mengelus punggung anaknya itu yang menyenderkan kepalanya ke bahu milik New.

"Flankie tidak mau Mommy" rengek Frank sambil memeluk leher New, New merasa heran dengan anak keduanya yang tidak mau di titipkan seperti biasanya ke rumah kakaknya itu.

"Baiklah, Franky akan pergi ke rumah aunty Gupi dan uncle Mew saja bagaimana?" Tanya New dan pria cantik itu merasakan gelengan lagi kepada anaknya itu, New sekarang benar-benar heran dengan tingkah laku anaknya yang kedua itu. "Ke rumah uncle Gun dan Off" tetap saja gelengan yang ia dapat, New terus menyebutkan nama kedua kakek dan neneknya dan tetap saja yang New dapat gelengan dan gelengan dari anak keduanya itu.

"Franky kenapa Mom?" Tanya Pleum yang baru selesai bersiap-siap dan dia bertanya ketika adik keduanya itu terdengar menangis.

"Mommy juga tidak tahu sayang. Oh ya, Mommy boleh minta tolong sama Phem buat bangun adik Nanon dan Daddy ya, karena adik mu yang satu ini tidak mau melepaskan pelukannya ini" Pleum mengangguk dan melangkah ke arah kamar Daddy dan adik ketiganya itu.



.
.
.


"Franky sayang, ada apa ehm?" Tanya Tay ketika dia melihat anak keduanya itu tidak mau turun dari gendongan New. Tidak ada jawaban dari anak keduanya itu membuat Tay menatap isterinya itu untuk bertanya dan hanyalah gelengan yang ia dapat. "Baiklah, kalau Franky tidak mau menjawab pertanyaan Daddy" ucap Tay sambil mengelus kepala anak keduanya itu.

"Daddy, Nanon mau kelumah Chi ya" Pleum yang sedang menyuapkan makanan di sendoknya langsung terhenti dan menatap adik ketiganya itu.

"Oke baby Nanon" balas Tay sambil mencium pipi gembul Nanon.

Pleum tetap menatap adiknya itu dengan tidak suka. Apa-apaan bocah tengil itu ingin ke rumah sang pujaan hatinya.

"Daddy" panggil Pleum membuat Tay yang sedang mengelap bekas makanan di bibir Nanon langsung menoleh kepada anak pertamanya itu.

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang