Part 38

1K 79 6
                                    


💔💔💔

"Kenapa kalian tidak memberitahu ku hah" seru pria cantik itu kepada semuanya di dalam ruangan keluarganya itu. "Cepat jawab Mom, kenapa kalian menyembunyikan kecelakaan Tee pada ku dan juga dia belum ketahui keberadaannya" ucap New dengan emosi yang tidak stabil.

"Kak Newwie, kakak baru saja kembali dari rumah sakit beberapa hari jangan berteriak seperti itu bisa-bisa jahitan operasi itu terbuka lagi" Gulf mencoba mencairkan suasana dingin itu kembali ceria.

"Kamu tahu juga Gupi?" Tanya New yang terdengar dari Gulf.

"Kak" gugup Gulf ketika tatapan New begitu seram.

"Jadi, yang tidak mengetahui kecelakaan ini hanya aku saja begitu. Hahahaha kalian benar-benar membuatku hampir membenci Tee karena dia tidak datang saat aku melahirkan Phem dan juga ketika Phem sudah lahir Tee tidak menampakkan batang hidungnya ke hadapan kami berdua" ucap New yang sudah meneteskan air matanya.

"Bukan begitu Newwie sayang" Mild sudah tidak tahan melihat kesedihan dan kehancuran dari suara anak keduanya itu.

"Mom, Mommy tahukan Tee itu suami ku dan Daddy dari anak ku kenapa kalian menyembunyikan semua ini" ucap New yang tidak bisa menopang tubuhnya karena terasa lemah.

"Newwie" seru semua di dalam ruangannya.

"Mild, Gupi bawa Newwie ke kamarnya" perintah ibu dari Joss. Kedua orang itu membawa New yang sudah terlihat sangat lemah.

.
.
.

Lee dan Ter sedang menikmati hari libur yang mereka dapatkan. Mereka sedang menikmati waktu di salah satu pusat berbelanja di salah satu kota Thailand yang lumayan jauh dari kota Bangkok.

"Ah, senangnya bisa berjalan-jalan dengan suami ku ini" ucap Lee sambil memakan makanan yang ia pesan tadi, Ter mengelap bekas sisa makanan di bibir Lee. Lee tersipu malu karena perhatian yang di berikan oleh Ter.

"Terima kasih" ucap Lee menunduk dan melanjutkan makanannya.

Ter tersenyum dan sedikit menoleh ke arah lain dan tiba-tiba dia melihat toko boneka. Di sana dia melihat 2 boneka yang menarik perhatian yang membuatnya tersenyum.

"Ada apa Ter?" Tanya Lee ketika dia melihat Ter tersenyum ke arah salah satu etalase yang berisi boneka-boneka begitu.

"Tidak apa-apa Lee, aku hanya melihat dua boneka itu lucu dan juga kenapa bisa di dekat seperti itu sih" ucap Ter masih dengan senyuman. Lee yang tidak melihat ada kelucuan dari kedua boneka itu hanya bisa mengedikkan bahunya dan melanjutkan makanannya tadi.

.
.
.

Hidup New tidak seperti dulu lagi. Senyuman yang dulu selalu terlihat ceria dan bersinar kini telah berubah sangat menyedihkan. Dia selalu menangis mengingat suaminya belum di temukan dengan keadaan masih hidup atau tidak lagi.

"Tee, kamu di mana hiks" tanya New sambil menangis lagi di saat dia sendirian dan setelah putra pertamanya yang baru berumur 1 bulan. "Sekarang Phem sudah berumur 1 bulan dan dia belum bertemu dengan Daddynya" ucap New lagi sambil memeluk foto Tay yang sedang tersenyum dengan memakai kacamata.

New memandang foto Tay dan air matanya menetes ke foto itu.

New benar-benar merasa kehilangan Tay. Dia ingin menyusul Tay apabila pria tan itu di nyatakan tidak selamat dari kecelakaan itu tapi ketika dia mengingat sang buah hatinya New mengurungkan niat jeleknya itu.

New harus terus bertahan demi anaknya itu dan entah mengapa hatinya mengatakan bahwa Tay masih hidup dan dia berada di suatu tempat.

.
.
.

"Kak Newwie benaran akan membawa Phem kembali ke Thailand?" Tanya Gulf ketika New sedang memasukan pakaiannya dan Pleum ke dalam koper.

"Iya" jawab New.

"Jadi, Gupi sendiri dong di rumah ini bersama Obaasan dan Ojisan" ucap Gulf sedikit drama dikit.

"Apa kamu mau ikut ke Thailand?" Tanya New kepada adik sepupunya itu tanpa memberhentikan kegiatannya.

"Bolehkah?" Tanya Gulf dengan semangat.

"Iya Gupi" Gulf tersenyum sangat bahagia dan tiba-tiba senyuman itu harus luntur.

"Tapi Mommy tidak mengizinkan mu buat pergi ke Thailand sebelum selesai kuliah mu di sini" Gulf cemberut karena ibunya yang baru saja kembali dari London karena sang ibu dan ayah tinggal di sana untuk pekerjaan suaminya.

"Mommy... Ayolah Gupi lanjut di Thailand aja ya ya ya... Kak Newwie membutuhkan ku mengurus baby gembul ini" ucap Gulf sambil mencubit pipi Pleum yang gembul yang berada di gendongan ibunya itu.

"Tidak boleh Gupi sayang. Kamu akan tidak fokus di Thailand sana. Jadi, kamu tetap akan di Jepang sampai kamu mendapatkan gelar sarjana mengerti" Gulf hanya pasrah dan New hanya terkekeh melihat pasrah sepupunya itu.

"Iya deh, Phem ku sayang jaga Mommy mu dengan baik ya di sana aunty mu yang cantik ini akan menyelesaikan kuliah dulu baru ke Thailand menemui keponakan yang tampan ini" ucap Gulf dengan sedikit drama.

Kedua orang itu hanya bisa tertawa dengan tingkah Gulf yang sedang bermain dengan di baby Phem yang sedang aktif-aktifnya.

"Newwie sayang, kamu pasti bisa menjadi orang tua tunggal dan aunty yakin kalau Tay itu masih hidup" ucap ibunya Gulf kepada New yang baru saja selesai memasukan seluruh pakaiannya dan Phem.

"Iya aunty, Newwie juga mempunyai keyakinan itu bahwa Tay masih hidup" ucap New tersenyum.

Ibu Gulf memeluk tubuh keponakannya itu dan mencium pucuk kepala New dengan sayang. Betapa malangnya nasib keponakannya itu, yang selalu terasa menyedihkan untuk mencapai kebahagiaan, ada saja yang menghalangi kebahagiaan itu agar sang keponakan tidak merasakan kebahagiaan.

.
.
.

"Kalau sudah sampai di Thailand video call Gupi ya kak Newwie" Gulf sedang memeluk tubuh New dengan erat.

"Iya Gupi sayang, kamu harus cepat selesaikan ya kuliahnya biar bisa menyusul kita ke Thailand" ucap New sambil membalas pelukan dari sepupunya itu.

Phem yang tertidur di kereta dorongnya. New mendorong kereta dorong Pleum sedangkan koper miliknya dan Pleum di bawakan oleh salah satu orang yang dipekerjakan oleh ayahnya.

New dan Pleum sudah berada di pesawat.

"Tee, aku berharap kamu masih hidup biar kita bertiga bisa berkumpul bersama menjadi keluarga yang bahagia" gumam New sambil memangku Pleum yang sudah bangun dari tidur siangnya.

Perjalanan mereka dari Jepang ke Thailand lumayan lama selama berjam-jam. Tapi baby Pleum tidak menangis meskipun mereka di dalam pesawat bayi berumur 1 bulan itu sedang menikmati mainan yang ia pegang dan hal itu New tersenyum bahagia dengan sikap tenang sang putra.

"Cepat besar baby Phem" ucap New sambil mencium pipi tembem Pleum.

New berharap Tay bisa di temukan dengan keadaan sehat dan masih hidup itu yang ia harapkan kepada suaminya itu.

💔💔💔

TBC

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang